Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Indikasi dan Dosis Metoclopramide general_alomedika 2022-01-06T22:09:12+07:00 2022-01-06T22:09:12+07:00
Metoclopramide
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Indikasi dan Dosis Metoclopramide

Oleh :
dr. Novita
Share To Social Media:

Indikasi metoclopramide atau metoklopramid digunakan untuk hiperemesis gravidarum, gastroparesis diabetikum, dan penyakit refluk gastroesofagus. Selain itu, digunakan untuk penanganan mual dan muntah akibat radioterapi, kemoterapi, atau operasi, dan premedikasi pemeriksaan radiologi saluran cerna atas.

Hiperemesis Gravidarum

Sebagai antagonis dopamin, metoclopramide merupakan lini ketiga dalam penatalaksanaan hiperemesis gravidarum. Dosis metoclopramide adalah 10 mg, yang dapat diberikan secara peroral, intravena, atau intramuskular. Idealnya diberikan 30 menit sebelum makan dan saat akan tidur,  atau diberikan setiap 6-8 jam per hari.[18]

Gastroparesis Diabetikum

Metoclopramide pada kondisi gastroparesis diabetikum dapat diberikan secara peroral, intravena, atau intramuskular. Dosis pemberian adalah:

  • Dewasa: dosis 10 mg, diberikan 4 kali/hari, durasi maksimal selama 12 minggu, dosis maksimal 40 mg/hari
  • Lansia: dosis dianjurkan 5 mg, diberikan 4 kali/hari, dosis maksimal 40 mg/hari[3,6]

Refluks Gastroesofagus

Dosis metoclopramide pada gastroesophageal reflux disease (GERD) disesuaikan dengan awitan penyakit, yaitu kondisi kronis atau intermiten. Obat dapat diberikan peroral, intravena, atau intramuskular.

Dosis metoclopramide untuk GERD adalah:

  • Dewasa: dosis 10‒15 mg, 4 kali/hari, 30 menit sebelum makan dan sebelum tidur. Gejala GERD intermiten/hilang timbul diberikan 20 mg, diminum 1 kali (dosis tunggal) sebelum gejala timbul, misalnya sebelum makanan berlemak, olahraga, tidur terlentang setelah makan. Dosis maksimal 60 mg/hari, dan durasi maksimal 12 minggu
  • Lansia: dosis 5 mg, 4 kali per hari, dosis maksimal 60 mg/hari
  • Anak >1 tahun: dosis 0,15 mg/kgBB/kali, diberikan intravena/intramuskular/peroral, setiap 6 jam, 30 menit sebelum tidur atau makan, dosis maksimal 0,3‒0,75 mg/kgBB/hari[2,3,7]

Profilaksis Mual dan Muntah

Metoclopramide dapat digunakan sebagai profilaksis mual dan muntah akibat radioterapi, kemoterapi, hingga pasca operasi.[3]

Profilaksis Mual dan Muntah Akibat Kemoterapi

Dosis metoclopramide untuk pasien dewasa, untuk profilaksis mual dan muntah akibat kemoterapi adalah:

  • Peroral: dosis 10 mg, diberikan 3 kali/hari, dosis maksimal 30 mg/hari, dengan durasi maksimal selama 5 hari
  • Intravena loading dose: menggunakan infus kontinyu, dosis 2−4 mg/kgBB yang diberikan selama 15−20 menit Sedangkan dosis maintenance 3−5 mg/kgBB yang diberikan selama 8−12 jam
  • Pemberian alternatif: dosis awal 2 mg/kgBB melalui infus intermiten selama 15 menit. Setelah kemoterapi, diberikan dosis yang sama dengan interval setiap 2 jam[3]

Dosis metoclopramide untuk pasien anak yang menerima kemoterapi adalah:

  • metoclopramide biasanya merupakan pilihan terapi kedua dengan atau tanpa kortikosteroid. Pilihan pertama adalah 5-HT(3) antagonis, seperti ondansetron dan granisetron
  • Sediaan bisa diberikan peroral dan intravena bolus lambat, dengan \durasi maksimal selama 5 hari
  • Secara umum dosis yang diberikan pada anak 1−18 tahun yakni 0,1−0,15 mg/kgBB/kali, diberikan melalui intravena bolus lambat dengan kecepatan 1‒2 menit, dapat diberikan 3 kali/hari. Namun dosis metoclopramide juga bisa diberikan berdasarkan berat badan[3]

Tabel 2. Dosis Metoclopramide pada Anak Berdasarkan Berat Badan

Berat Badan Dosis
10‒14 kg 1 mg/kali
15‒19 kg 2 mg/kali
20‒29 kg 2,5 mg/kali
30‒60 kg 5 mg/kali
>60 kg Sama dengan dewasa

Sumber : Novita, 2021.[3]

Profilaksis Mual dan Muntah Akibat Radioterapi

Dosis metoclopramide yang diberikan untuk pasien dewasa sebagai profilaksis mual dan muntah akibat terapi radiasi adalah:

  • Dosis 0,5 mg/kgBB/hari, atau 10 mg diberikan 3 kali/hari, dengan dosis maksimal 30 mg/hari, dan durasi maksimal selama 5 hari
  • Diberikan melalui peroral dan intravena bolus lambat[3]

Sedangkan ketentuan dosis anak sama dengan dosis pada profilaksis mual muntah akibat kemoterapi. Metoclopramide biasanya merupakan pilihan terapi kedua, dan bisa diberikan melalui intravena.[3]

Profilaksis Mual dan Muntah Pasca Operasi

Sebagai profilaksis mual dan muntah pasca operasi, dosis metoclopramide untuk pasien dewasa adalah dosis tunggal 10 mg, diberikan intravena bolus lambat. Sedangkan pada anak, sediaan diberikan melalui intravena dengan dosis sama seperti pada profilaksis mual muntah akibat kemoterapi atau radioterapi. Obat diberikan langsung sesaat setelah operasi usai, dan durasi maksimal selama 48 jam.[3]

Premedikasi pada Pemeriksaan Radiologi

Metoclopramide dapat digunakan sebagai premedikasi pemeriksaan radiologi saluran cerna atas, seperti fluoroskopi dan barium meal. Obat diberikan 5‒10 menit sebelum pemeriksaan, dengan dosis untuk dewasa adalah:

  • Dosis intravena: 10 mg, dosis tunggal, diberikan bolus lambat dalam 1−2 menit
  • Dosis peroral: 10−20 mg, dosis tunggal[3,5]

Sedangkan pada anak adalah:

  • Diberikan intravena bolus lambat dalam 1‒2 menit, tidak dianjurkan peroral
  • Anak >1‒ kurang dari 6 tahun: dosis 0,1 mg/kgBB, dosis tunggal
  • Anak 6−14 tahun: dosis 2,5−5 mg, dosis tunggal.
  • Anak >14 tahun: dosis sama dengan dewasa[3]

Penyesuaian Dosis pada Gangguan Ginjal

Pada penderita gangguan atau penurunan fungsi ginjal, dosis metoclopramide harus disesuaikan karena risiko efek samping akan meningkat.[3,4]

Tabel 3. Penyesuaian Dosis Metoclopramide pada Gangguan Ginjal

Kadar Creatinine Clearance Pengurangan Dosis yang Dianjurkan
≤15 mL/menit Dikurangi 75%
15‒60 mL/menit Dikurangi 50%

Sumber : Novita, 2021.[3,4]

Penyesuaian Dosis pada Gangguan Hepar

Pada gangguan hepar ringan, dosis metoclopramide tidak perlu disesuaikan. Namun, dosis harus diturunkan sebanyak 50% pada gangguan hepar berat karena dapat menimbulkan peningkatan kadar metoclopramide dalam darah sehingga meningkatkan risiko efek samping.[3,4]

 

Penulisan pertama oleh: dr. Junita br. tarigan

Referensi

2. Medscape. Metozolv ODT (metoclopramide) dosing, indications, interactions, adverse effects, and more. 2017. https://reference.medscape.com/drug/reglan-metozolv-odt-metoclopramide-342051#0
3. MIMS. Metoclopramide. 2020. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/metoclopramide?mtype=generic
4. EMC. Metoclopramide Hydrochloride. 2020. https://www.medicines.org.uk/emc/product/1561/smpc
5. Pusat Informasi Obat Nasional. Metoklopramid Hidroklorida. 2020. http://pionas.pom.go.id/monografi/metoklopramid-hidroklorida
6. Koban Y, Ekinci M, Cagatay HH, Yazar Z. Oculogyric crisis in a patient taking metoclopramide. Clin Ophthalmol. 2014;8:567-9
7. MacFarlane B. Management of gastroesophageal reflux disease in adults: a pharmacist's perspective. Integr Pharm Res Pract. 2018;7:41-52.
18. Bustos M, Venkataramanan R, Caritis S. Nausea and vomiting of pregnancy - What's new?. Auton Neurosci. 2017;202:62-72. doi:10.1016/j.autneu.2016.05.002

Formulasi Metoclopramide
Efek Samping dan Interaksi Obat ...

Artikel Terkait

  • Rasionalisasi Pemberian Antiemetik pada Hiperemesis Gravidarum
    Rasionalisasi Pemberian Antiemetik pada Hiperemesis Gravidarum
  • Multivitamin Prenatal dan Risiko Emesis Gravidarum
    Multivitamin Prenatal dan Risiko Emesis Gravidarum
Diskusi Terkait
dr.Dizi Bellari Putri
10 Maret 2022
Terapi cairan untuk pasien hiperemesis gravidarum di rumah - Obgyn Ask the Expert
Oleh: dr.Dizi Bellari Putri
1 Balasan
Alo dr. Utomo, SP. OGizin bertanya tatalaksana suportif cairan bagi pasien hiperemesis gravidarum di rumah bagaimana ya dokTerimakasih dok
Anonymous
05 Oktober 2021
Ibu hamil hiperemesis gravidarum dengan nyeri tenggorokan
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter, ada pasien dengan HEG mengeluhkan nyeri tenggorokan dan sempat muntahnya ada darah sedikit, faring hiperemis. Obat apa ya yang aman untuk nyeri...
dr. Athia Khairunnisa
23 April 2021
Antiemesis untuk ibu hamil trimester pertama - Obgyn Ask the Expert
Oleh: dr. Athia Khairunnisa
1 Balasan
Alo dr. Adhitya Indrapraja, Sp.OGIzin bertanya dok,Obat antiemesis apa dan berapa dosisnya yang aman diresepkan oleh dokter umum di klinik rawat jalan untuk...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.