Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Barium Swallow X-Ray general_alomedika 2023-03-29T09:16:16+07:00 2023-03-29T09:16:16+07:00
Barium Swallow X-Ray
  • Pendahuluan
  • Indikasi
  • Kontraindikasi
  • Teknik
  • Komplikasi
  • Edukasi Pasien
  • Pedoman Klinis

Pendahuluan Barium Swallow X-Ray

Oleh :
dr. Bianda Dwida
Share To Social Media:

Barium swallow x-ray atau barium esofagogram/esofagram adalah pemeriksaan radiologi noninvasif dan menggunakan kontras, yang dilakukan untuk memeriksa karakteristik struktural dan fungsional dari esofagus. Pemeriksaan ini dapat membantu mendiagnosis kelainan motilitas, striktur, dan perforasi esofagus.[1]

Selain itu kelainan pada esofagus, barium swallow juga dilakukan pada kondisi hernia hiatus, GERD, serta neoplasma, divertikula, atau volvulus gaster. Pemeriksaan ini juga dapat mengevaluasi proses menelan pada faring, meskipun lebih sering dilakukan pada videofluoroscopic swallow study.[1]

shutterstock_1407452492-min

Keunggulan dari pemeriksaan barium swallow diantaranya relatif cepat dikerjakan (hanya membutuhkan alat radiografi dan media kontras), lebih terjangkau dari segi biaya, tidak membutuhkan pembiusan, dan relatif mudah ditemukan pada fasilitas pelayanan kesehatan.  Akan tetapi, prosedur ini mulai jarang dilakukan seiring dengan semakin majunya teknologi pencitraan seperti CT-Scan dan MRI.[1,3-5]

Beberapa faktor yang mendasari adalah rendahnya jasa pelayanan dokter radiologi ketika melakukan pemeriksaan barium, membutuhkan usaha fisik yang lebih, membutuhkan lebih banyak tenaga kesehatan, dan merupakan salah satu kompetensi yang cukup sulit untuk dikuasai dokter radiologi.[1,3-5]

Pemeriksaan barium swallow, barium meal, dan barium follow through dapat dilakukan secara bersamaan atau terpisah karena ketiganya menggunakan kontras. Adapun barium meal dilakukan untuk mendiagnosis kelainan pada esofagus, lambung, dan usus halus. Barium follow through digunakan untuk mendiagnosis kelainan pada usus halus.[1,2]

Barium swallow perlu dibedakan dengan modified barium swallow atau videofluoroscopic swallow study dimana kedua pemeriksaan tersebut dilakukan untuk melihat mekanisme menelan dan kaitannya dengan kelainan bicara/speech pathology.[1,2]

Barium swallow dapat dilakukan dengan teknik kontras tunggal atau ganda. Kontras tunggal dilakukan pada evaluasi gangguan motilitas dan striktur. Sedangkan kontras ganda dilakukan untuk memperoleh keadaan mukosa secara lebih detail seperti pada GERD, karsinoma esofagus, dan esophagitis infeksius maupun noninfeksius.[6,7]

Komplikasi barium swallow adalah mual dan muntah dalam 30 menit setelah menelan media kontras barium, aspirasi, hipersensitivitas, dan ekstravasasi ke mediastinum.[1]

Referensi

1. Chen A, Tafti D, Tuma F. Barium swallow. StatPearls, Treasure Island (FL): StatPearls Publishing. 2020. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK493176/
2. Levine MS, Rubesin SE, Laufer I. Barium Esophagography: A Study for All Seasons. Clin Gastroenterol Hepatol 2008;6:11–25. https://doi.org/10.1016/j.cgh.2007.10.029
3. DiSantis DJ, Lewis JI, Menias CO, Balfe DM, Morgan DE, Cernigliaro JG. Imaging Tips for Performing a Perfect Barium swallow. RadioGraphics 2019;39:1325–6. https://doi.org/10.1148/rg.2019190055
4. Anumandla A, Hal H, Shi G, Bethards D, Ahn K, Ouyang A. Dysphagia and Reflux: Manometry versus Barium swallow: 32. Off J Am Coll Gastroenterol ACG 2010;105:S12.
5. Levine MS, Rubesin SE, Laufer I. Barium Studies in Modern Radiology: Do They Have a Role? Radiology 2009;250:18–22. https://doi.org/10.1148/radiol.2501080806
6. Debi U, Sharma M, Singh L, Sinha A. Barium esophagogram in various esophageal diseases: A pictorial essay. Indian J Radiol Imaging 2019;29:141. https://doi.org/10.4103/ijri.IJRI_465_18
7. Devuni, D. Esophagitis. Medscape. 2020. https://emedicine.medscape.com/article/174223-workup#c8

Indikasi Barium Swallow X-Ray

Artikel Terkait

  • Latihan Pernapasan Diafragma untuk Penatalaksanaan Gastroesophageal Reflux Disease
    Latihan Pernapasan Diafragma untuk Penatalaksanaan Gastroesophageal Reflux Disease
  • Komplikasi Pulmonal pada GERD
    Komplikasi Pulmonal pada GERD
  • Peran Obat Sitoprotektor pada GERD dan Gastritis
    Peran Obat Sitoprotektor pada GERD dan Gastritis
  • Manajemen GERD Selama Bulan Puasa
    Manajemen GERD Selama Bulan Puasa
  • Dispepsia – Panduan E-Prescription Alomedika
    Dispepsia – Panduan E-Prescription Alomedika

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
21 Desember 2022
Apakah GERD dapat menyebabkan batuk?
Oleh: Anonymous
4 Balasan
Alo dokter, apakah GERD dapat menyebabkan batuk - batuk?
Anonymous
27 September 2022
Vonoprazan apakah lebih efektif daripada PPI untuk terapi GERD - Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
ALO Dokter,Apakah vonoprazan terbukti lebih efektif dibandingkan obat-obat golongan PPI untuk terapi GERD? Terima kasih dok.
dr. Gabriela Widjaja
14 September 2022
Vonoprazan: Harapan Baru dalam Terapi GERD - Artikel SKP Alomedika
Oleh: dr. Gabriela Widjaja
1 Balasan
ALO Dokter!Sebanyak 16% pasien GERD yang telah diberikan terapi PPI ditemukan tetap mengalami keluhan yang persisten. Penyakit GERD sendiri merupakan kondisi...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.