Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Gastroparesis general_alomedika 2021-06-04T10:10:04+07:00 2021-06-04T10:10:04+07:00
Gastroparesis
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Pendahuluan Gastroparesis

Oleh :
dr. Audrey Amily
Share To Social Media:

Gastroparesis adalah kondisi kronis yang ditandai dengan keterlambatan pengosongan lambung tanpa adanya obstruksi mekanik. Gastroparesis ditandai dengan mual, muntah, kembung, rasa cepat penuh, serta nyeri perut bagian atas.

Pada gastroparesis, keterlambatan pengosongan lambung didefinisikan sebagai suatu gangguan yang memperlambat hingga menghentikan gerakan peristaltik lambung, sehingga terjadi keterlambatan perpindahan makanan dari lambung ke usus halus. Perlu diperhatikan bahwa untuk menegakkan kondisi gastroparesis, perlu disingkirkan kemungkinan adanya obstruksi mekanik di saluran pencernaan terlebih dahulu.[1,2]

Visual,Comparison,Of,Healthy,Gastric,And,Stomach,With,Gastroparesis.

Mekanisme pasti yang menyebabkan gastroparesis belum diketahui, namun diduga terjadi proses inflamasi atau reaksi imun yang berdampak pada kerusakan di sel interstitial Cajal dan nervus vagus yang menjadi komponen penting pada motilitas lambung.[1,2,3]

Penegakkan diagnosis gastroparesis membutuhkan beberapa tahapan. Pasien perlu dianamnesis mengenai gejala terkait, seperti mual, muntah, nyeri perut, kembung, begah, dan rasa cepat kenyang. Selain itu, perlu dilakukan eksklusi kemungkinan adanya obstruksi pada lambung melalui pemeriksaan radiologi ataupun endoskopi. Solid-phase gastric scintigraphy menjadi pemeriksaan baku emas  untuk menegakkan diagnosis gastroparesis.[1,2,4]

Penatalaksanaan gastroparesis mencakup terapi diet atau nutrisi dan medikamentosa seperti agen prokinetik, motilin agonis, serta antiemetik sebagai terapi simptomatik. Apabila gejala tidak membaik dengan terapi tersebut, maka tata laksana bedah menjadi pilihan terakhir.[1,2]

Referensi

1. Liu N, Abell T. Gastroparesis Updates on Pathogenesis and Management. Gut Liver. 2017; 11(5): 579-589
2. Satta P, Bellini M, Morelli O, Geri F, Lai M, Bassotti G. Gastroparesis: New insights into an old disease. World Journal of Gastroenterology. 2020; 26(19): 2333-2348
4. Benjamin S, Kelly E, Brian L. Gastroparesis: A Review of Current Diagnosis and Treatment Options. Journal of Clinical Gastroenterology. 2015; 49(7): 550-558.

Patofisiologi Gastroparesis

Artikel Terkait

  • Red Flag Dispepsia
    Red Flag Dispepsia
Diskusi Terbaru
Anonymous
Kemarin, 19:57
Dosis anak berdasarkan buku saku dosis obat pediatri IDAI
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter. izin bertanya berdasarkan buku saku dosis obat pediatri IDAI 2016 tertera“Salbutamol 0,1-0,15 mg/kg, 6jam, oral”Jika seperti ini berarti dosis...
Anonymous
Kemarin, 16:25
Tromboprofilaksis pada Pasien Kanker Penerima Kemoterapi - Hematologi & Onkologi Ask The Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
ALO dr. Alvin, Sp. PD -KHON, zin bertanya dok, saya pernah membaca bahwa pasien yang menjalani kemoterapi berisiko untuk mengalami thromboembolisme vena,...
Anonymous
Kemarin, 16:12
Transplantasi Stem Cell pada Acute Myeloid Leukimia - Hematologi & Onkologi Ask The Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
ALO dr. Alvin, Sp. PD-KHOM, saya ingin bertanya terkait penggunaan stem cell transplantation (STC) dalam penanganan Acute Myeloid Leukimia di Indonesia,...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.