Metoklopramid
- Metoklopramid adalah antagonis reseptor dopamine 2.
- Metoklopramid akan menginhibisi stimulus otot polos kolinergik yang akan meningkatkan gerak peristaltik esofagus, meningkatkan tekanan pada otot spingter esofagus bagian bawah dan meningkatkan pengosongan lambung, namun obat ini tidak menimbulkan efek pada usus halus dan usus besar serta tidak menimbulkan peningkatan pada fungsi sekresi saluran cerna
- Metoklopromaid juga memblok reseptor D2 dopamine di chemoreceptor trigger zone di medula yang mencetuskan gejala mual dan muntah sehingga menimbulkan efek antimual dan antimuntah
- Rumus kimia metoklopramid C4H22CIN3O2 [1.2.3]
First-line therapy
Metoklopramid digunakan terutama untuk: [1,4]
- Mengatasi mual dan muntah akibat kemoterapi dengan dosis 2mg/kg intra vena, jika digunakan sebagai profilkasis dapat dimulai dengan dosis 10-20 mg intramuskular
- Menghilangkan gejala kembung pada gastroparesis diabetikum dengan dosis 10 mg intra vena, intramuskular atau peroral
- Penyakit refluk gastroesofagus dengan dosis 10-15 mg peroral
- Untuk premedikasi pada pemeriksaan radiologi saluran cerna atas dengan dosis 10 mg intra vena
Efek terapi
Metokloperamid akan menimbulkan efek prokinetik melalui inhibisi dari reseptor dopamine D2. Aksi prokinetik ini terjadi melalui mekanisme : [1,2,3]
- Peningkatan gerak peristaltik esofagus
- Peningkatan tekanan otot spingter esofagus bagian bawah
- Peningkatan waktu pengososngan pengosongan lambung
- Antimual dan antimuntah
Tabel 1. Deskripsi singkat Metoklopramid
Perihal | Deskripsi |
Kelas [5,6] | Obat untuk saluran cerna, obat untuk pelayanan paliatif |
Sub-kelas [5] | Antiemetik |
Akses [6] | Termasuk kategori obat keras daftar G (gevaarlijk=berbahaya) yang hanya dapat dibeli melalui resep dokter |
Wanita hamil [4,7,8] | Kategori FDA termasuk kategori B yaitu obat pada studi pada binatang percobaan tidak memperlihatkan adanya risiko terhadap janin, namun belum ada studi terkontrol pada wanita hamil.; Kategori TGA termasuk obat kategori A yaitu obat yang telah dikonsumsi oleh sejumlah besar wanita hamil dan wanita usia subur tanpa adanya bukti peningkatan frekuensi cacat lahir atau efek membahayakan baik langsung maupun tidak langsung pada janin. |
Wanita menyusui [3.8] | Metoklopramid dapat juga terkandung pada ASI dan menimbulkan reaksi gastrointestinal, gangguan ekstrapiramidal dan methemoglobinemia pada bayi |
Anak-anak [3] | Penggunaan pada anak tidak direkomendasikan karena peningkatan risiko tardive diskinesia ataupun gejala ekstrapiramidal lainnya |
Infant [3] | Penggunaan pada neonatus tidek direkomendasikan karena menimbulkan risiko methemoglobinemia dan gangguan saluran cerna. |
FDA [4,9] | Diterima dan diresepkan namun tidak disarankan untuk digunakan dalam jangka waktu panjang karena berkaitan dengan risiko tardive dikinesia. |