Kontraindikasi dan Peringatan Metoklopramid
Penggunaan pada anak
- Pada anak penggunaan metokloperamid tidak disarankan karena risiko terjadinya distonia dan gejala ekstrapiramidal lainnya lebih tinggi dibandingkan pada dewasa. Pada bayi kadar enzim reductase sitokrom NADH b5 masih rendah sehingga risiko terjadinya methemoglobinemia akan meningkat.
Penggunaan pada geriatri
- Pada pasien usia tua biasanya terjadi penurunan fungsi ginjal, sehingga sensitivitas terapi dan efek samping penggunaan metokloperamid akan lebih meningkat. Oleh karena itu sebaiknya dosis metokloperamid dikurangi pada usia tua.
Pada gangguan ginjal
- Pada pasien dengan gangguan fungsi ginjal dan kadar laju glomerulus kurang dari 60, dosis metokloperamid harus dikurangi karena risiko terjadinya efek samping akan meningkat akibat fungsi ginjal yang sudah menurun.
Pada gangguan hepar
- Pada gangguan hepar ringan, dosis metokloperamid tidak perlu disesuaikan namun pada gangguan hepar berat dosis obat ini harus diturunkan sebanyak 50% karena dapat menimbulkan peningkatan kadar metokloperamid dalam darah yang akhirnya menimbulkan peningkatan risiko terjadinya efek samping.
Defisiensi enzim reductase sitokrom NADH
- Pada kelompok pasien ini, penggunaan metokloperamid dapat menimbulkan risiko peningkatan methemoglobinemia atau sulfhemoglobinemia.
CYP2D6 poor metabolizer
- Pada kelompok pasien ini risiko terjadinya distonia dan efek samping lainnya akan meningkat karena ekskresi metokloperamid menjadi terhambat.
Obat ini juga dikontraindikasikan pada pasien hipersensitivitas metoklopramid dan procainamide serta pasien feokromositoma serta pasien epilepsi. [1,2,3]