Doctor icon

Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Indikasi dan Dosis Metoprolol annisa-meidina 2025-01-13T11:52:02+07:00 2025-01-13T11:52:02+07:00
Metoprolol
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Indikasi dan Dosis Metoprolol

Oleh :
dr.Reni Widyastuti, Sp.FK
Share To Social Media:

Indikasi metoprolol adalah untuk pengelolaan hipertensi, aritmia, angina pektoris, gagal jantung kronis, dan pencegahan migraine. Dosis metoprolol bervariasi tergantung indikasi. Pada hipertensi, dosis awal metoprolol tartrate yang biasa digunakan adalah 100 mg/hari, dapat ditingkatkan hingga 200 mg/hari jika perlu. Metoprolol succinate extended-release dimulai dengan dosis 25–100 mg sekali sehari, dengan dosis pemeliharaan biasanya 50–200 mg sehari.[6,8,10]

Hipertensi

Metoprolol digunakan untuk pengelolaan hipertensi, baik sebagai monoterapi maupun dalam kombinasi dengan antihipertensi lain. Meskipun β-blocker seperti metoprolol umumnya bukan lini pertama untuk hipertensi, penggunaannya dapat dipertimbangkan pada pasien dengan penyakit jantung iskemik stabil, gagal jantung, atau riwayat infark miokard, serta sebagai terapi tambahan jika obat lini pertama tidak menghasilkan respons memadai.

Untuk formulasi konvensional metoprolol tartrate, dosis awal yang direkomendasikan adalah 100 mg/hari, yang dapat diberikan dalam dosis tunggal atau terbagi. Dosis pemeliharaan umumnya dalam rentang 100–200 mg/hari, diberikan dalam 2 dosis terbagi.

Untuk formulasi metoprolol succinate extended-release, dosis awal biasanya dimulai dari 25–100 mg sekali sehari. Dosis pemeliharaan yang direkomendasikan adalah 50–200 mg/hari, tergantung pada respons tekanan darah pasien.[1,3,10,12]

Angina Pektoris Kronis Stabil

Metoprolol digunakan untuk manajemen jangka panjang angina pektoris kronis stabil. Obat ini efektif dalam mengurangi beban kerja jantung dan kebutuhan oksigen miokard, sehingga membantu mencegah gejala iskemia. Untuk terapi awal, metoprolol dapat diberikan dengan dosis 100 mg/hari, baik sebagai tablet extended-release yang diminum sekali sehari atau sebagai tablet konvensional dalam dua dosis terbagi.

Dosis dapat ditingkatkan secara bertahap setiap minggu hingga respons klinis yang optimal tercapai. Dosis pemeliharaan biasanya berada dalam rentang 100–400 mg/hari, tergantung pada respons pasien terhadap pengobatan dan toleransi individu. Penyesuaian dosis penting dilakukan untuk mencapai pengendalian gejala yang efektif sambil meminimalkan efek samping, seperti bradikardia.[1,3,10,12]

Gagal Jantung

Metoprolol digunakan untuk pengelolaan gagal jantung ringan hingga sedang (NYHA kelas II atau III) yang disebabkan oleh penyakit iskemik, hipertensi, atau kardiomiopati, bersama dengan terapi gagal jantung lain. Dosis awal yang direkomendasikan adalah 25 mg sekali sehari untuk pasien dengan NYHA kelas II, atau 12,5 mg sekali sehari untuk pasien dengan gagal jantung yang lebih berat.

Dosis metoprolol dapat digandakan setiap 2 minggu hingga mencapai dosis maksimal 200 mg sekali sehari, atau hingga dosis tertinggi yang dapat ditoleransi pasien. Jika selama titrasi terjadi perburukan gejala gagal jantung, dosis metoprolol dapat dikurangi atau dihentikan sementara, dan dosis diuretik dapat ditingkatkan untuk stabilisasi.[10]

Aritmia

Metoprolol dapat digunakan untuk mengelola takikardia supraventrikular (SVT) atau takikardia atrial fokal. Pada pengelolaan akut, metoprolol diberikan melalui injeksi intravena (IV) dengan dosis awal 2,5–5 mg selama 2 menit, yang dapat diulang setiap 10 menit hingga maksimal 3 dosis jika diperlukan. Untuk pengelolaan jangka panjang, pasien dapat diberikan metoprolol secara oral dengan dosis pemeliharaan 25–100 mg 2 kali sehari untuk sediaan metoprolol tartrate, atau 50–400 mg sekali sehari untuk sediaan metoprolol succinate.

Metoprolol juga digunakan untuk memperlambat laju ventrikel pada pasien dengan atrial fibrilasi atau atrial flutter. Pada kasus ini, dosis awal diberikan secara intravena dengan regimen yang sama seperti SVT, kemudian dilanjutkan dengan pengobatan oral. Dosis pemeliharaan oral bervariasi tergantung pada formulasi, yaitu hingga 200 mg 2 kali sehari untuk metoprolol tartrate atau hingga 400 mg sekali sehari untuk metoprolol succinate.[10]

Infark Miokard

Pada fase awal infark miokard, metoprolol dapat diberikan secara IV untuk mengurangi angka kematian kardiovaskular, dengan dosis 5 mg setiap 2 menit hingga total 3 dosis, jika ditoleransi. Setelah dosis IV selesai, terapi oral dilanjutkan dengan 50 mg setiap 6 jam selama 48 jam, dan kemudian dilanjutkan dengan dosis pemeliharaan 100 mg 2 kali sehari. Jika dosis IV tidak ditoleransi, terapi oral dapat dimulai langsung dengan 25–50 mg setiap 6 jam, tergantung pada tingkat toleransi pasien.

Pemberian oral awal dapat dimulai dalam 24 jam pertama dengan 25–50 mg setiap 6–12 jam, yang kemudian ditingkatkan ke rejimen dua kali sehari untuk sediaan metoprolol tartrate atau sekali sehari untuk sediaan metoprolol succinate, dengan dosis harian total hingga 200 mg.[10]

Catatan Khusus

Metoprolol IV direkomendasikan hanya untuk pasien yang menunjukkan hipertensi atau iskemia yang berlangsung terus-menerus saat presentasi, karena risiko potensial terhadap syok kardiogenik. Jika diberikan secara IV, dosis 5 mg dapat diberikan setiap 5 menit hingga maksimal 3 dosis, dengan pemantauan terhadap kondisi pasien. Setelah stabil, terapi oral dapat dimulai atau dilanjutkan untuk perawatan jangka panjang.[10]

Penggunaan Pada Terapi Lanjutan

Pada terapi lanjutan dan pencegahan sekunder jangka panjang, metoprolol biasanya diberikan dengan dosis 100 mg 2 kali sehari setelah kondisi pasien memungkinkan, dan dilanjutkan setidaknya selama 3 bulan. Pada pasien pasca infark miokard dengan disfungsi sistolik ventrikel kiri, terapi jangka panjang disarankan karena manfaatnya dalam mengurangi angka kematian.

Pada pasien dengan fungsi ventrikel kiri normal, terapi β-blocker umumnya direkomendasikan untuk setidaknya 3 tahun. Durasi optimal terapi jangka panjang masih memerlukan penelitian lebih lanjut.[10]

Migraine (Off Label)

Metoprolol digunakan untuk profilaksis migraine, tetapi tidak disarankan untuk mengobati serangan migraine yang sudah terjadi. Dosis yang digunakan dalam studi klinis berkisar antara 50–300 mg/hari, dengan dosis efektif yang umum adalah 200 mg/hari. Terapi ini bertujuan untuk mengurangi frekuensi dan keparahan serangan migraine pada pasien yang membutuhkan pencegahan jangka panjang.[10]

Referensi

1. Morris J, Awosika A, Dunham A. Metoprolol. Statpearl. 2024. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK532923/
3. BPOM. Summary of Product Characteristics; Metoprolol Succinate. 2022. https://registrasiobat.pom.go.id/files/assesment-reports/01696919105.pdf
6. Medscape. Metoprolol (Rx). 2024. https://reference.medscape.com/drug/lopressor-toprol-xl-metoprolol-342360
8. FDA. Validus Pharmaceutical. Lopressor HCT ® Metoprolol Tartrate USP and Hydrochlorothiazide USP Tablets [Internet]. 2020. https://www.fda.gov/drugsatfda
10. ASHP. Metoprolol. 2024. https://www.drugs.com/monograph/metoprolol.html
12. BPOM. Lopresor Tablet; Metoprolol Tartrat. 2024. https://registrasiobat.pom.go.id/files/assesment-reports/obat_baru/Lopresor%20Tablet%20salut%20selaput%20100%20mg_Metoprolol%20Tartrat_DKL9930409017A1_2016.pdf

Formulasi Metoprolol
Efek Samping dan Interaksi Obat ...

Artikel Terkait

  • Pilihan Obat Antihipertensi pada Orang dengan Penyakit Kardiovaskuler
    Pilihan Obat Antihipertensi pada Orang dengan Penyakit Kardiovaskuler
  • Serba-serbi Pengukuran Tekanan Darah dengan Digital Sphygmomanometer
    Serba-serbi Pengukuran Tekanan Darah dengan Digital Sphygmomanometer
  • Pemilihan Obat Antihipertensi Lini Pertama
    Pemilihan Obat Antihipertensi Lini Pertama
  • Waktu Optimal Konsumsi Obat Antihipertensi: Pagi atau Malam?
    Waktu Optimal Konsumsi Obat Antihipertensi: Pagi atau Malam?
  • Pedoman Penatalaksanaan Hipertensi ESC 2024 – Ulasan Guideline Terkini
    Pedoman Penatalaksanaan Hipertensi ESC 2024 – Ulasan Guideline Terkini

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 29 Maret 2025, 19:48
Apakah pasien HT terkontrol dg tensi >180/90 boleh dilakukan vaksinasi meningitis?
Oleh: Anonymous
3 Balasan
Alo dokter, izin bertanya apakah pasien dengan tensi >180/90 boleh dilakukan vaksin meningitis? Atau harus dilakukan penundaan terlebih dahulu, jika iya...
Anonymous
Dibalas 15 Maret 2025, 13:59
Apakah dokter umum boleh memberikan obat hipertensi pada ibu hamil
Oleh: Anonymous
8 Balasan
Alo Dokter. Saya izin bertanya, ada pasien ibu hamil tensi 150/80mmHgDicek protein urine negatifSebaiknya kami sebagai dokter umum memberikan rujukan poli...
Anonymous
Dibalas 24 Februari 2025, 10:12
CAPTOPRIL SUBLINGUAL VS ORAL
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo Dokter, izin bertanya pada kasus HT urgensi dengan dispepsia. TD 198/122. Keluhan menyesak di dada. EKG normal. Tatalaksana awal utk menurunkan TD nya...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.