Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Supraventricular Tachycardia general_alomedika 2023-02-17T13:29:55+07:00 2023-02-17T13:29:55+07:00
Supraventricular Tachycardia
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Pendahuluan Supraventricular Tachycardia

Oleh :
Alexandra Francesca Chandra
Share To Social Media:

Supraventricular tachycardia (SVT) merupakan istilah umum untuk takikardia yang berasal dari atrium, seperti atrial fibrilasi, atau dari sistem konduksi atrioventrikular, seperti paroxysmal supraventricular tachycardia dan atrioventricular nodal reentrant tachycardia. Pasien umumnya datang dengan keluhan palpitasi, sesak napas, sinkop, atau nyeri dada.

Sumber: wikimedia commons, 2008. Sumber: wikimedia commons, 2008.

Supraventricular tachycardia (SVT) merupakan aritmia kardiak yang muncul dari adanya eksitasi pada nodus sinoatrial (SA), jaringan atrium, jaras tambahan, dan area perbatasan antara atrium dan ventrikel (junctional area). Hal ini disebabkan oleh adanya kelainan jaringan pada berkas His atau jaringan lain pada bagian proksimalnya yang menyebabkan jalur penjalaran eksitasi yang abnormal. SVT merupakan aritmia dengan jenis terbanyak.[1]

Beberapa jenis dari supraventricular tachycardia dan gambaran EKGnya:

  • Atrioventricular nodal reentrant tachycardia (AVNRT): adanya gambaran pre-eksitasi atau sindrom Wolff-Parkinson-White (WPW)

  • Atrioventricular reciprocating tachycardia: interval RP yang pendek, dengan waktu dan morfologi gelombang P yang bervariasi. Gelombang P umumnya muncul setelah kompleks QRS dan dapat dikaburkan oleh gelombang T

  • Sinus tachycardia yang abnormal: laju gelombang sinus meningkat (>100 denyut/menit) persisten / tanpa ada rangsang yang jelas atau bukan merupakan respons fisiologis

  • Atrial tachycardia, yang terdiri dari:

  • Focal atrial tachycardia: denyut jantung atrium antara 120-300 denyut per menit

  • Multifocal atrial tachycardia: menunjukkan adanya minimal 3 morfologi gelombang P

  • Macroreentrant atrial flutter (typical atrial flutter): gambaran saw-tooth

  • Junctional tachycardia : gelombang P retrograde karena gelombang berasal dari titik abnormal pada atrioventrikular (ritme junctional)

  • Accessory pathway-mediated reentrant tachycardia (takikardia Mahaim): gambaran left bundle branch block (LBBB) dengan interval PR yang normal

  • Paroxysmal supraventricular tachycardia (PSVT): supraventricular tachycardia dengan onset mendadak. Tampak gambaran gelombang normal diikuti dengan gambaran SVT[1]

Supraventricular tachycardia dapat didiagnosis dengan beberapa gejala klinis seperti palpitasi, nyeri dada, dan sinkop, disertai hasil EKG menunjukkan adanya gelombang pre eksitasi. Gambaran gelombang pre eksitasi pada EKG adalah:

  • Interval PR pendek (<120 milidetik)
  • Adanya gelombang delta (deviasi positif tajam ke atas pada awal kompleks QRS) yang biasa disebut sebagai sindrom Wolff-Parkinson-White (WPW)
  • Aritmia yang disertai dengan takikardia kompleks menyempit (QRS < 120 milidetik)

  • Aritmia dengan interval QRS melebar (>120 milidetik) jika terjadi bundle branch block[1]

Prinsip tata laksana supraventricular tachycardia adalah menurunkan ventricular rate, mengembalikan ritme sinus, dan mencegah komplikasi emboli. Manuver vagal, pemberian adenosin, kardioversi sinkronisasi, pemberian diltiazem atau verapamil, atau pemberian beta blocker akan menurunkan ventricular rate sedangkan kardioversi elektrik maupun dengan obat akan mengembalikan ritme sinus.[1]

Referensi

1. Page, R.L., et al., 2015 ACC/AHA/HRS Guideline for the Management of Adult Patients With Supraventricular Tachycardia. A Report of the American College of Cardiology/American Heart Association Task Force on Clinical Practice Guidelines and the Heart Rhythm Society, 2016. 67(13): p. e27-e115.

Patofisiologi Supraventricular T...

Artikel Terkait

  • Interpretasi EKG secara Digital dapat Menyebabkan Kesalahan Medis
    Interpretasi EKG secara Digital dapat Menyebabkan Kesalahan Medis
  • Penanganan Kasus SVT dengan Modified Valsalva Maneuver di IGD Laporan Kasus - Pemenang Kompetisi Poster Dr. RACE Kategori Laporan Kasus
    Penanganan Kasus SVT dengan Modified Valsalva Maneuver di IGD Laporan Kasus - Pemenang Kompetisi Poster Dr. RACE Kategori Laporan Kasus
Diskusi Terkait
Anonymous
26 September 2022
Pasien Anak Laki laki usia 7 tahun dengan dada berdebar, nyeri di area dada tengah
Oleh: Anonymous
4 Balasan
Alo dokter, mohon bantuannya pada EKG pasien berikut. Pasien Anak Laki laki 7 thn, BB 33,5 kg keluhan Dada dirasa berdebar-debar, sesak napas +, nyeri dada...
Anonymous
05 Juni 2021
Interpretasi elektrokardiogram (EKG) dengan supraventricular tachycardia (SVT) unstable
Oleh: Anonymous
8 Balasan
Alo dokter,Tn A 60 thn dengan SVT unstable dokTD 80/palpasi, N 195x RR 28, sebagai GP RS tipe D yg harus dilakukan apa ya dok sebelum dirujuk?
Anonymous
07 Mei 2021
Peningkatan Troponin pada pasien dengan Supraventrikular Takikardi - Jantung Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo Dokter! Selamat siang, izin bertanya, pada praktek sehari-hari di IGD kadang saya menemui pasien dengan SVT yang dapat convert ke sinus rhythm dengan...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.