Efek Samping dan Interaksi Obat Milrinone
Efek samping milrinone sering berdampak pada sistem kardiovaskular. Interaksi milrinone dengan obat lain perlu diperhatikan untuk mengantisipasi efek yang tidak diinginkan.
Efek Samping
Efek samping milrinone paling umum terjadi pada sistem kardiovaskular, salah satunya adalah aritmia ventrikel. Pada sistem saraf pusat, milrinone dapat menyebabkan nyeri kepala. Efek samping pada sistem lain sangat jarang terjadi (<1%).
- Kardiovaskular: aktivitas ektopik ventrikel, non-sustained ventricular tachycardia, supraventricular tachycardia, hipotensi, dan angina. Kejadian aritmia yang mengancam nyawa jarang terjadi dan biasanya dikaitkan dengan kondisi medis sebelumnya, seperti hipokalemia atau riwayat aritmia
- Saraf: nyeri kepala ringan hingga berat
- Hematologi dan imunologi: trombositopenia, reaksi anafilaksis
- Metabolik: hipokalemia
- Respirasi: bronkospasme
- Hepatobilier: peningkatan enzim hepar
- Integumen: ruam, reaksi pada area injeksi seperti eritema atau indurasi[2,9,10]
Interaksi Obat
Milrinone jika diberikan satu jalur intravena dengan furosemide dapat menyebabkan presipitasi.
Pemberian bersama dengan anagrelide akan menambahkan efek inotropik karena keduanya memiliki farmakodinamik yang serupa.
Milrinone memiliki efek inotropik yang menguntungkan pada pasien yang yang menggunakan digitalis tanpa menyebabkan tanda-tanda toksisitas glikosida.
Walaupun secara teori terdapat potensi interaksi dengan calcium channel blocker, belum ada bukti interaksi klinis yang signifikan sampai saat ini.
Pemberian agen antihipertensi secara bersamaan dapat menyebabkan efek hipotensi tambahan.
Milrinone tidak kompatibel dengan cairan infus natrium bikarbonat, sehingga penggunaannya sebagai agen dilusi dihindari.[2,10]