Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Efek Samping dan Interaksi Obat Methimazole annisa-meidina 2025-10-24T10:14:24+07:00 2025-10-24T10:14:24+07:00
Methimazole
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Efek Samping dan Interaksi Obat Methimazole

Oleh :
dr.Novita Mawar Hadini, Sp.FK
Share To Social Media:

Efek samping methimazole umumnya ringan seperti ruam kulit, pruritus, dan artralgia, namun efek serius dapat terjadi termasuk agranulositosis dan hepatotoksisitas. Interaksi obat penting meliputi peningkatan risiko perdarahan bila digunakan bersama antikoagulan akibat perubahan metabolisme faktor koagulasi. Selain itu, methimazole dapat memengaruhi farmakodinamik digitalis dan beta-blocker melalui perubahan status tiroid.[1,4,7]

Efek Samping

Methimazole umumnya ditoleransi dengan baik, tetapi tetap memiliki potensi menimbulkan efek samping. Efek samping ringan yang paling sering dijumpai meliputi mual, muntah, ruam, gatal, demam, nyeri sendi, dan kerontokan rambut. Manifestasi ini biasanya bersifat sementara, bergantung dosis, dan dapat membaik dengan pengurangan dosis atau penggunaan terapi suportif.

Efek samping serius yang perlu diwaspadai adalah agranulositosis, meskipun jarang, namun dapat mengancam jiwa karena menurunkan jumlah granulosit hingga <500/mL, sehingga meningkatkan risiko infeksi berat. Kondisi ini biasanya muncul dalam 3 bulan pertama terapi, tetapi juga dapat terjadi setelah penggunaan berulang.

Hepatotoksisitas juga dapat terjadi selama terapi, biasanya menyebabkan ikterus, urin gelap, nyeri perut, dan disfungsi hati. Toksisitas hati ini umumnya membaik setelah obat dihentikan, meskipun perjalanannya bisa lambat. Selain itu, methimazole dapat menyebabkan hipotiroidisme bila dosis tidak terkontrol, sehingga pemantauan T3 dan T4 serum perlu dilakukan untuk mempertahankan kondisi eutiroid.

Efek samping lain yang lebih jarang termasuk vaskulitis, periarteritis, pankreatitis akut, dan reaksi hipersensitivitas berat seperti sindrom Stevens-Johnson. Methimazole juga bersifat teratogenik, sehingga penggunaannya pada trimester pertama kehamilan harus dihindari. Propylthiouracil (PTU) lebih direkomendasikan pada populasi tersebut.[1-4]

Interaksi Obat

Interaksi obat bisa terjadi dengan beta blocker dan antikoagulan.[1-4]

Beta Blocker

Methimazole berinteraksi dengan beta blocker, seperti atenolol dan labetalol. Pada kondisi hipertiroid, klirens beta blocker meningkat sehingga efeknya dapat berkurang. Setelah pasien mencapai keadaan eutiroid dengan methimazole, sensitivitas terhadap beta blocker meningkat, yang dapat menyebabkan bradikardia dan hipotensi. Hal ini memerlukan penyesuaian dosis untuk menghindari komplikasi kardiovaskular.[1-4]

Antikoagulan

Interaksi juga terjadi dengan antikoagulan oral seperti warfarin. Methimazole dapat meningkatkan efek antikoagulan melalui hambatan metabolisme atau kompetisi ikatan protein plasma, sehingga meningkatkan risiko perdarahan. Pemantauan terhadap INR serta gejala perdarahan sangat dianjurkan.[1-4]

Lithium

Methimazole dapat meningkatkan konsentrasi serum lithium dengan menurunkan ekskresinya melalui ginjal, sehingga memperbesar risiko toksisitas lithium seperti tremor, ataksia, atau kejang.[1-4]

Digoxin

Pada pasien yang menggunakan digoxin, methimazole dapat meningkatkan kadar serum digoxin, meningkatkan risiko aritmia atau gejala toksisitas lain.[1-4]

Teofilin

Interaksi dengan teofilin cenderung menurunkan kadar obat melalui peningkatan metabolisme. Namun, ketika pasien hipertiroid yang menggunakan teofilin menjadi eutiroid, kadar teofilin dapat meningkat kembali sehingga dosis perlu dievaluasi ulang.[1-4]

Referensi

1. Awosika AO, Singh G, Correa R. Methimazole. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2025. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK545223/
2. BPOM. Thyrozol. 2021. https://registrasiobat.pom.go.id/files/assesment-reports/01702869898.pdf
3. Mims Indonesia. Thiamazole. 2025. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/thiamazole?mtype=generic
4. ASHP. Methimazole. 2024. https://www.drugs.com/monograph/methimazole.html
7. National Center for Biotechnology Information. PubChem Compound Summary for CID 1349907, Methimazole. 2025. https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/Methimazole.

Indikasi dan Dosis Methimazole
Penggunaan pada Kehamilan dan Ib...

Artikel Terkait

  • Perkembangan Diagnostik Nodul Tiroid dengan Artificial Intelligence
    Perkembangan Diagnostik Nodul Tiroid dengan Artificial Intelligence
  • Peran Thyroid Scintigraphy dalam Mendiagnosis Kelainan Tiroid
    Peran Thyroid Scintigraphy dalam Mendiagnosis Kelainan Tiroid
  • Manajemen Hipertiroid Dalam Kehamilan
    Manajemen Hipertiroid Dalam Kehamilan
  • Efikasi dan Keamanan Methimazole dan Propylthiouracil pada Hipertiroid – Telaah Jurnal Alomedika
    Efikasi dan Keamanan Methimazole dan Propylthiouracil pada Hipertiroid – Telaah Jurnal Alomedika
Diskusi Terkait
Anonymous
Dibuat 15 Juli 2025, 10:18
Cara Tappering Down obat pada pasien Hipertiroid
Oleh: Anonymous
0 Balasan
ALO Dokter. Selamat pagi dok, izin diskusi mengenai pasien Hipertiroid, Laki laki 39 Tahun dengan pengobatan Tryzol selama 5 bulan dan didapatkan kadas FT4...
Anonymous
Dibalas 02 Mei 2025, 14:30
Apakah pasien dengan hipertiroid tidak boleh minum Teh dan Kopi?
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo Dokter, Maaf dok izin bertanya, Apakah hipertiroid tidak boleh minum Teh dan Kopi ?
Anonymous
Dibalas 26 Januari 2024, 07:55
Keluhan jantung berdabar, mudah berkeringat, namun hasil TSH normal
Oleh: Anonymous
5 Balasan
Selamat pagi rakn sejawatIzin bertanya, ada pasien perempuan 32 tahun memiliki gejala jantung berdebar2 SD 4 hari keringat jika melakukan pekerjaan kecil sjj...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.