Efek Samping dan Interaksi Obat Octreotide
Efek samping yang paling sering terjadi pada pemberian octreotide diantaranya adalah efek samping gastrointestinal seperti abdominal distress, penyakit traktus bilier, dan diare. Interaksi obat bisa terjadi ketika octreotide digunakan bersama obat yang mempengaruhi keasaman lambung, seperti penghambat pompa proton (PPI).[1,7]
Efek Samping
Efek samping umum octreotide meliputi gangguan gastrointestinal seperti diare, mual, nyeri perut, kembung, dan gangguan pencernaan. Penggunaan jangka panjang, terutama sediaan kerja panjang (long acting release/LAR), sering dikaitkan dengan kolelitiasis atau kelainan traktus biliaris. Selain itu, efek lain yang dapat terjadi mencakup sakit kepala, kelelahan, nyeri punggung atau sendi, perubahan kadar glukosa darah, hingga bradikardia.[1]
Efek samping lain yang bisa terjadi adalah:
- Kardiovaskular: hipertensi, bradikardia
- Dermatologi: alopesia, diaforesis
- Endokrin & metabolik: hiperglikemia, hipotiroid
- Gastrointestinal: nyeri abdomen, obstruksi bilier, kolesistitis akut, ikterus, hepatitis kolestatik, pankreatitis, konstipasi, diare, mual, muntah
- Imunologi: pembentukan antibodi terhadap octreotide
- Lokal: nyeri pada tempat injeksi
- Lainnya: astenia, pusing, lelah, nyeri kepala, artralgia, flu-like symptoms.[1,3,7]
Interaksi Obat
Octreotide berpotensi untuk berinteraksi dengan obat lain, yang bisa menurunkan efek obat ataupun meningkatkan risiko efek samping.
Interaksi dengan Obat yang Mengubah Keasaman Saluran Cerna
Obat-obat yang dapat mengubah pH saluran cerna bagian atas, seperti PPI dan antasida, berpotensi mengubah absorpsi octreotide dan menyebabkan berkurangnya bioavailabilitas octreotide dan mungkin membutuhkan peningkatan dosis octreotide.[1,3]
Interaksi yang Menurunkan Efek Obat Lain
Penggunaan bersamaan antara octreotide dan siklosporin dapat mengurangi bioavailabilitas siklosporin, sehingga penyesuaian dosis siklosporin mungkin diperlukan untuk mempertahankan level terapeutik siklosporin.
Selain itu, octreotide dapat menghambat sekresi insulin dan glukagon sehingga kadar gula darah harus dipantau. Pasien yang mendapat insulin atau obat antidiabetes mungkin memerlukan penyesuaian dosis.
Penggunaan bersamaan antara octreotide dan digoxin dapat mengurangi kadar puncak digoxin. Perlu dilakukan penilaian respon klinis saat kedua obat ini diberikan bersamaan.
Penggunaan bersamaan antara octreotide dan levonorgestrel dapat mengurangi bioavailabilitas levonorgestrel.[1,3]
Interaksi yang Meningkatkan Efek Obat Lain
Penggunaan bersamaan antara octreotide dan lisinopril dapat meningkatkan bioavailabilitas lisinopril.
Penggunaan bersamaan antara octreotide dan bromocriptine dapat meningkatkan bioavailabilitas bromocriptine.[1,3]
Interaksi yang Meningkatkan Risiko Efek Samping
Penggunaan bersamaan antara octreotide dan beta blocker atau calcium channel blocker dapat menyebabkan bradikardia pada pasien akromegali sehingga mungkin memerlukan penyesuaian dosis.[1,3]