Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Farmakologi Dexamethasone general_alomedika 2021-09-15T08:57:22+07:00 2021-09-15T08:57:22+07:00
Dexamethasone
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan Pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Farmakologi Dexamethasone

Oleh :
dr. Paulina Livia Tandijono
Share To Social Media:

Secara farmakologi, dexamethasone merupakan kortikosteroid adrenal sintetis. Dexamethasone memiliki efek glukokortikoid yang poten, namun efek mineralokortikoid minimal.[1-3]

Farmakodinamik

Dexamethasone dapat melewati membran sel dan berikatan dengan reseptor glukokortikoid di sitoplasma. Kompleks antara dexamethasone dan reseptor glukokortikoid ini dapat berikatan dengan DNA sehingga terjadi modifikasi transkripsi dan sintesis protein. Akibatnya, infiltrasi leukosit terhambat, mediator inflamasi terganggu, dan edema jaringan berkurang.

Selain itu, dexamethasone juga menghambat phospholipase A2, menyebabkan tidak terbentuk prostaglandin dan leukotrien yang merupakan mediator inflamasi kuat.

Efek dexamethasone lainnya adalah meningkatkan sintesis surfaktan, memperbaiki mikrosirkulasi pada paru, meningkatkan konsentrasi vitamin A dalam serum, dan menghambat mitosis. [1-3,7,9]

Farmakokinetik

Farmakokinetik dexamethasone cukup baik, dengan onset kerja obat bergantung pada rute pemberian. Durasi kerja dexamethasone sekitar 72 jam.

Absorpsi

Absorpsi dexamethasone secara oral mencapai 61–86%. Onset tergantung rute pemberian. Peak serum time oral tercapai dalam 1–2 jam, intramuskular 30 – 120 menit, dan intravena 5–10 menit. [7,9]

Distribusi

Dexamethasone didistribusikan dengan berikatan dengan protein sebanyak 70%. Volume distribusi adalah 2 L/kg. Dexamethasone dapat melewati sawar plasenta. [7,9]

Metabolisme

Dexamethasone dimetabolisme di hati oleh enzim CYP3A4. [9]

Eliminasi

Waktu paruh dexamethasone sekitar 190 menit. Ekskresi sebagian besar melalui urine (65%), sebagian kecil melalui feses. [2,7]

Resistensi

Dexamethasone termasuk golongan glukokortikoid. Resistensi terhadap glukokortikoid terjadi akibat perubahan sensitivitas reseptor glukokortikoid (glucocorticoid receptor/GR) melalui mekanisme berikut:

  • Sindrom resistensi glukokortikoid generalisata merupakan kelainan herediter. Pada sindrom ini, efek kortisol berkurang dan terjadi kompensasi berupa hiperaktivitas aksis hipotalamus-pituitari-adrenal (HPA).
  • Perubahan sensitivitas GR leukosit yang transien pada penyakit infeksi, sepsis, keganasan, depresi mayor, acquired immunodeficiency syndrome (AIDS), dan beberapa penyakit autoimun.

  • Perbedaan GR yang masih dalam batas normal pada populasi akibat polimorfisme. [10]

Pasien dengan resistensi GR dapat menunjukkan gejala hipertensi, alkalosis hipokalemia, dan kelelahan akibat kelebihan produksi mineralokortikoid. Pada perempuan, dapat muncul gejala hiperandrogen, seperti jerawat, hirsutism, kebotakan dan lain-lain. Namun, pasien tidak menunjukkan gejala seperti moon face, obesitas sentral, striae, hiperglikemia, dan miopati. Diagnosis ditegakkan berdasarkan tes supresi dexamethasone dosis rendah.[10,11]

Referensi

1. Pubchem. Dexamethasone. https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/dexamethasone#section=Top, 2018
2. Electronic medical compendium. Dexamethasone 2 mg tab. https://www.medicines.org.uk/emc/product/687#INTERACTIONS, 2017.
3. Canadian institute of health and research. Dexamethasone. https://www.drugbank.ca/drugs/DB01234, 2018.
7. Therapeutic Goods Administration. Prescribing medicines in pregnancy database. https://www.tga.gov.au/prescribing-medicines-pregnancy-database.
9. Lexicomp. Dexamethasone (systemic): Drug information. https://www.uptodate.com/contents/dexamethasone-systemic-drug-information?search=dexamethasone&source=search_result&selectedTitle=1~148&usage_type=default&display_rank=1.
10. E.F.C. Rossum, E. L. T. Akker. Endocr Dev. 2011; 20:127-136. https://www.karger.com/Article/PDF/321234.
11. E.F.C. Rossum. Best Pract Res Clin Endocrinol Metab. 2006; 20(40): 611-626. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/17161335.

Pendahuluan Dexamethasone
Formulasi Dexamethasone

Artikel Terkait

  • Dexamethasone untuk Mempercepat Waktu Pemulihan Pasien Anak dengan Pneumonia Komunitas
    Dexamethasone untuk Mempercepat Waktu Pemulihan Pasien Anak dengan Pneumonia Komunitas
  • Pedoman Klinis Tapering Off Penggunaan Kortikosteroid
    Pedoman Klinis Tapering Off Penggunaan Kortikosteroid
  • Injeksi Steroid dengan Panduan Ultrasonografi untuk Penanganan Sindrom Terowongan Karpal Mencegah Terjadinya Komplikasi
    Injeksi Steroid dengan Panduan Ultrasonografi untuk Penanganan Sindrom Terowongan Karpal Mencegah Terjadinya Komplikasi
  • Pemberian Steroid pada Eksaserbasi Akut Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK)
    Pemberian Steroid pada Eksaserbasi Akut Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK)
  • Efektivitas Penggunaan Kortikosteroid Antenatal terhadap Maturasi Paru Janin Preterm
    Efektivitas Penggunaan Kortikosteroid Antenatal terhadap Maturasi Paru Janin Preterm

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
dr.Teguh Dwi Wicaksono
23 Februari 2022
Kortikosteroid untuk demam akibat inflamasi
Oleh: dr.Teguh Dwi Wicaksono
9 Balasan
Alo dokter, mau bertanyaApakah ada manfaat pemberian kortikosteroid pada demam yg diakibatkan proses inflamasi? Terimakasih dok
Anonymous
17 Februari 2022
Pasien dengan viral pneumonia dan riwayat Diabetes apakah aman diberkan dexamethasone
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter . Izin bertanya apakah pasien dengan viral pneumonia, saturasi o2 <80% boleh di berikan dexametason inj . Disisi lain pasien memiliki riwayat...
dr. Nurul Falah
04 Januari 2022
Kortikosteroid oral vs kortikosteroid inhaler pada tatalaksana asma - Paru Ask the Expert
Oleh: dr. Nurul Falah
1 Balasan
Alo dr. Nurfanida Librianty, Sp. P, FAPSR, izin bertanya dokter.Jika tidak tersedia kortikosteroid inhaler, apakah dapat kortikosteroid oral akan memberikan...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.