Indikasi dan Dosis Penicillin V
Indikasi penicillin V adalah untuk mengatasi berbagai infeksi yang disebabkan mikroorganisme yang sensitif terhadap obat ini. Secara klinis, penisilin V dapat digunakan untuk infeksi saluran napas atas, demam scarlet, dan erisipelas ringan akibat Streptococcus tanpa bakteremia. Penicillin V juga dapat digunakan untuk mengatasi infeksi saluran napas akibat Pneumococcus, infeksi kulit dan jaringan lunak akibat Staphylococcus, serta infeksi orofaring akibat Fusospirochetosis termasuk gingivitis Vincent.
Penicillin V juga dapat digunakan sebagai profilaksis endokarditis bakterial pada pasien dengan penyakit jantung bawaan atau demam reumatik ketika menjalani tindakan dental atau saluran napas atas. [1]
Dewasa
Pada orang dewasa Penicillin V banyak digunakan untuk mengatasi infeksi saluran pernapasan, erisipelas, demam scarlet, infeksi kulit dan jaringan lunak, serta profilaksis demam reumatik.
- Infeksi Streptococcus : meliputi infeksi saluran pernapasan atas dan bawah, demam scarlet, erisipelas. Dosis 125-250 mg per 6-8 jam diberikan selama 10 hari
- Infeksi Pneumococcus : meliputi infeksi saluran napas dan otitis media. Dosis 250-500 mg per 6 jam diberikan hingga pasien bebas demam atau minimal diberikan selama 2 hari.
- Infeksi Staphylococcus : meliputi infeksi kulit dan jaringan lunak. Dosis 250-500 mg per 6-8 jam, selama 5-10 hari.
- Furospirochetosis : merupakan peradangan pada orofaring, meliputi gingivitis dan faringitis. Dosis 250-500 mg per 6-8 jam, selama 5-10 hari.
- Profilaksis demam reumatik : dosis 250 mg per 12 jam direkomendasikan untuk diberikan selama 5 tahun pada pasien yang terdiagnosis demam reumatik tanpa karditis dan 10 tahun pada pasien dengan karditis dan kelainan struktural jantung residual. [3,10]
Anak-anak
Pada anak, penicillin V digunakan untuk mengatasi infeksi seperti infeksi saluran napas oleh Pneumococcus. Dosis yang disarankan untuk usia 1 bulan–18 tahun adalah 100 mg/kg/hari per oral dibagi menjadi 2 atau 4 dosis. Pada infeksi yang berat, dosis bisa dinaikkan hingga 200 mg/kg/hari, dibagi menjadi 2 atau 4 dosis. Dosis maksimal adalah 4 gram per hari. [11]