Pendahuluan Anthrax
Anthrax adalah penyakit infeksi zoonosis yang disebabkan bakteri pembentuk spora Bacillus anthracis. Bakteri tersebut merupakan bakteri gram positif berbentuk batang yang dapat menyebabkan infeksi melalui penyebaran kutaneus (95%), inhalasi (5%), dan gastrointestinal (<1%). Anthrax juga erat dikaitkan dengan bioterorisme oleh karena penyebaran inhalasi yang dapat berakibat fatal.
Penyakit anthrax dibagi menjadi anthrax kutaneus, anthrax orofaring, anthrax usus, dan anthrax inhalasi. Anthrax inhalasi dinilai paling berbahaya dibandingkan jenis lainnya. Anthraks pernapasan dapat menyebabkan peradangan pada selaput otak (meningitis). Masing-masing jenis anthrax memiliki gejala yang berbeda. Sebagai contoh, anthrax inhalasi diawali dengan flu-like symptoms yang diikuti dengan dyspnea dan sianosis. Sementara itu, anthrax kutaneus diawali dengan munculnya papul kecil yang berkembang menjadi vesikel, ulkus, hingga eskar.
Diagnosis anthrax memerlukan pemeriksaan penunjang dengan mengambil sampel dari lokasi infeksi anthrax (sampel kulit, darah, bahkan cairan serebrospinal) dan diperiksa dengan metode pewarnaan gram, kultur, imunohistokimia, serta serologi ELISA. Tata laksana infeksi anthrax dilakukan dengan pemberian antibiotik spektrum luas dan terapi suportif. [1-5]