Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui Penicillin V
Penggunaan penicillin V pada kehamilan masuk dalam kategori B, Penggunaan pada ibu menyusui perlu diwaspadai karena obat ini disekresikan dalam ASI.
Penggunaan pada Kehamilan
Menurut FDA, penggunaan penicillin V masuk dalam kategori B. Artinya, studi pada binatang percobaan tidak memperlihatkan adanya risiko terhadap janin, namun belum ada studi terkontrol pada wanita hamil. Perlu diingat bahwa obat ini mampu menembus sawar plasenta. [10]
Sebuah studi yang melibatkan 1886 wanita yang mendapat penicillin V dalam kehamilan menunjukkan bahwa tidak terdapat peningkatan risiko kelainan kongenital, kardiovaskular, kelahiran prematur, dan berat bayi lahir rendah dibandingkan wanita yang tidak mendapat penicillin V. [14]
Penggunaan pada Ibu Menyusui
Penicillin V disekresikan pada ASI sehingga penggunaan pada ibu menyusui perlu diwaspadai. Studi pada 16 wanita yang mendapat 1320 mg penicillin V per oral menunjukkan konsentrasi puncak penicillin V pada ASI ibu yang mengalami mastitis adalah 0,72mg/L, dicapai dalam 2,6 jam. Sedangkan, pada subjek kontrol yang tidak mengalami mastitis didapatkan konsentrasi puncak penicillin V sebanyak 0,3 mg/L, dicapai dalam 5,4 jam. Diperkirakan infant yang mendapat ASI dari ibu yang menerima penicillin V akan mendapat dosis 50 mcg/kg per hari.
Pada studi lain, didapatkan risiko perubahan flora normal saluran cerna pada infant yang menyusui secara eksklusif, sehingga meningkatkan risiko diare. Penicillin V pada ibu menyusui dapat digunakan namun perlu diwaspadai efek samping yang mungkin terjadi pada infant. [15]