Pengawasan Klinis Chloramphenicol
Pengawasan klinis chloramphenicol umumnya dilakukan pada penggunaan intravena dan oral. Pengawasan yang diperlukan berupa kadar serum chloramphenicol pada pasien yang berisiko (misalnya pasien dengan gangguan fungsi hepar), karena toksisitas chloramphenicol dapat menyebabkan mielosupresi. Profil hematologi juga perlu diawasi karena adanya risiko anemia aplastik.
Pada penggunaan tetes mata dan salep mata, pastikan adanya resolusi gejala. Perhatikan pula munculnya efek samping yang umum, yaitu gatal dan eritema kulit perioftalmik. Penggunaan salep mata dapat menyebabkan pandangan kabur temporer karena adanya kandungan petroleum jelly. Pasien yang diobati dengan tetes mata atau salep mata chloramphenicol dan mengeluhkan timbulnya gangguan tajam penglihatan harus segera datang kembali untuk kontrol. [15]