Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui Chloramphenicol general_alomedika 2019-02-28T06:21:46+07:00 2019-02-28T06:21:46+07:00
Chloramphenicol
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui Chloramphenicol

Oleh :
dr. DrRiawati MMedPH
Share To Social Media:

Penggunaan chloramphenicol pada kehamilan masuk dalam Kategori C. Penggunaan pada ibu menyusui tidak disarankan karena dapat menimbulkan reaksi idiosinkrasi.

Kehamilan

Penggunaan chloramphenicol sediaan sistemik pada wanita hamil tidak disarankan. Sediaan topikal umumnya dianggap aman.

Sebuah studi kasus-kontrol berbasis populasi menyimpulkan bahwa penggunaan chloramphenicol pada kehamilan memberikan efek teratogenik yang kecil. Anomali kongenital yang ditemukan di antaranya poly/syndactyly, kelainan kardiovaskular, hipospadia, testis undesensus, dan clubfoot. [16]

Oral dan Parenteral

FDA memasukkan penggunaan chloramphenicol oral dan parenteral pada kehamilan dalam Kategori C. Artinya, studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, namun belum ada studi terkontrol pada wanita hamil. Obat hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin. [12]

Topikal

TGA memasukkan chloramphenicol tetes mata dan salep mata ke dalam kategori A. Artinya, obat ini telah dikonsumsi oleh banyak wanita hamil dan wanita usia reproduktif, tetapi tidak menunjukkan peningkatan frekuensi malformasi, atau dampak buruk, baik langsung maupun tidak langsung pada fetus. [10]

Sebuah studi kohort menunjukkan bahwa penggunaan chloramphenicol tetes mata dan salep mata pada trimester pertama kehamilan tidak berhubungan dengan malformasi kongenital mayor. [20]

Ibu Menyusui

Ibu menyusui tidak dianjurkan menggunakan chloramphenicol karena dapat terjadi reaksi idiosinkrasi. Meski chloramphenicol kadarnya rendah dalam ASI, namun dapat menimbulkan reaksi sensitisasi pada bayi, yang dapat menimbulkan sekule pada perkembangan tingkah laku neurologis pada anak. [17]

Referensi

10. TGA. Prescribing medicines in pregnancy database | Therapeutic Goods Administration (TGA). 2017. https://www.tga.gov.au/prescribing-medicines-pregnancy-database#searchname.
12. Roberts MC, Schwarz S. Tetracycline and Chloramphenicol Resistance Mechanisms. Antimicrobial Drug Resistance, 183–193.doi:10.1007/978-1-59745-180-2_15
16. Czeizel AE, Rockenbauer M, Sørensen HT, Olsen, J. A population-based case±control teratologic study of oral chloramphenicol treatment during pregnancy. European Journal of Epidemiology, 2000. 16(4): 323–327. doi:10.1023/a:1007623408010
17. Ostrea, E.M., Jr., J.B. Mantaring, 3rd, and M.A. Silvestre, Drugs that affect the fetus and newborn infant via the placenta or breast milk. Pediatr Clin North Am, 2004. 51(3): p. 539-79, vii.
20. Thomseth V, Cejvanovic V, Jimenez-Solem E, et al. Exposure to topical chloramphenicol during pregnancy and the risk of congenital malformations: a Danish nationwide cohort study. Acta Ophthalmologica, 2015. 93(7): 651–653. doi:10.1111/aos.12737

Efek Samping dan Interaksi Obat ...
Kontraindikasi dan Peringatan Ch...

Artikel Terkait

  • Hordeolum - Panduan e-prescription Alomedika
    Hordeolum - Panduan e-prescription Alomedika
Diskusi Terkait
dr. Hudiyati Agustini
24 Maret 2021
Gigi berwarna karena kloramfenikol saat kecil - Ask The Expert Gigi Prostodontia
Oleh: dr. Hudiyati Agustini
2 Balasan
Alo drg. Andi Sp.Pros.. gigi yang berwarna kecoklatan karena konsumsi antibiotik kloramfenikol saat kecil apakah bisa diputihkan? Jika diputihkan, apakah...

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.