Formulasi Chloramphenicol
Di Indonesia, formulasi chloramphenicol adalah dalam bentuk sediaan oral, topikal, tetes mata, tetes telinga, dan injeksi. [8]
Bentuk sediaan
Chloramphenicol sediaan oral terdiri dari bentuk kaplet dengan kekuatan 250 dan 500 mg. Ada pula sediaan suspensi 125 mg/5 ml.
Chloramphenicol injeksi tersedia dalam bentuk serbuk injeksi vial 1 gram.
Chloramphenicol sediaan topikal kulit terdiri dari bentuk salep 20 mg/g dan krim 2%.
Sediaan salep mata chloramphenicol memiliki kekuatan 10 mg/g. Sedangkan sediaan tetes mata terdiri dari kekuatan 0,25%, 0,5%, dan 1%.
Sediaan tetes telinga memiliki kekuatan 1% dan 3%. [8]
Cara Mengonsumsi
Chloramphenicol oral sebaiknya dikonsumsi perut kosong, yaitu 1 jam sebelum atau 2 jam setelah makan.
Sediaan injeksi dilarutkan terlebih dahulu ke dalam 10 ml air steril, sebelum disuntikkan kepada pasien secara perlahan (1‒2 menit). [5]
Cara Penyimpanan
Chloramphenicol mesti disimpan dalam kemasan yang kedap udara, pada tempat yang kering dan sejuk, pada temperatur ruangan sekitar 20‒25 C. Sediaan serbuk injeksi yang dikeringkan, disimpan pada temperatur ruangan sekitar 2‒8 C.
Jauhkan dari lingkungan yang lembap, panas, atau sinar matahari [1, 2]
Kombinasi dengan Obat Lain
Chloramphenicol tersedia dalam bentuk kombinasi di antaranya :
- Tetes telinga chloramphenicol 10 mg + hydrocortisone 5 mg per 5 ml
- Tetes telinga chloramphenicol 100 mg + lidocaine 400 mg per 1 ml
- Tetes mata chloramphenicol + dexamethasone dengan kekuatan 0,5%
- Tetes mata chloramphenicol 10 mg + hydrocortisone 5 mg per 1 ml
- Salep mata chloramphenicol 5 mg + hydrocortisone 2 mg per gram
- Krim chloramphenicol 2,5 mg + prednisolone 20 mg per gram
- Krim chloramphenicol 20 mg + hydrocortisone 10 mg [8]