Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Efek Samping dan Interaksi Obat Loratadine general_alomedika 2022-04-28T13:44:08+07:00 2022-04-28T13:44:08+07:00
Loratadine
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Efek Samping dan Interaksi Obat Loratadine

Oleh :
dr.Della Puspita Sari
Share To Social Media:

Efek samping loratadine yang paling sering adalah sakit kepala. Penurunan kesadaran sebagai efek samping loratadine jarang ditemukan karena loratadine adalah antihistamin generasi kedua. Interaksi loratadine dengan obat lainnya harus diperhatikan.

Efek Samping

Berikut ini, efek samping loratadine dibagi berdasarkan kemungkinan munculnya:

Frekuensi >10%

  • Sakit kepala

Frekuensi 1-10%

  • Neuropsikiatri : Gangguan kesadaran, mengantuk, gugup, perasaan lelah, hiperkinesia
  • THT : disfonia, infeksi saluran napas atas, mulut kering
  • Lainnya : konjungtivitis, nyeri perut

Pernah dilaporkan

  • Sistem saraf otonom : perubahan pola lakrimasi, perubahan pola salivasi, flushing, hipoestesia, impotensi, peningkatan produksi keringat, rasa haus

  • Kardiovaskular : hipertensi, hipotensi, palpitasi, supraventrikular takiaritmia, pingsan, takikardi
  • Sistem saraf pusat : blefarospasme, mual, disfonia, hipertonik, migraine, paresthesia, tremor, vertigo
  • Gastrointestinal : perubahan pola pengecapan, anoreksia, konstipasi, diare, dispepsia, kembung, gastritis, cegukan, peningkatan nafsu makan, mual, muntah
  • Muskuloskeletal : arthralgia, myalgia
  • Psikiatri : agitasi, amnesia, kecemasan, kebingungan, penurunan libido, depresi, gangguan konsentrasi, insomnia, iritabilitas, paranoid
  • Reproduksi : nyeri payudara, dismenore, menorrhagia, vaginitis
  • Saluran pernafasan : bronkitis, bronkospasme, batuk, sesak, batuk darah, laringitis, hidung kering, sinusitis, bersin-bersin
  • Kulit : dermatitis, rambut kering, kulit kering, reaksi fotosensitif, pruritus, purpura, urtikaria
  • Saluran kemih : perubahan pola berkemih, perubahan warna urin, inkontinensia urin, retensi urin
  • Lain-lain : edema angioneurotik, kelemahan tubuh, nyeri punggung, pandangan kabur, nyeri dada, nyeri telinga, nyeri mata, demam, kram kaki, perasaan tidak nyaman, menggigil, tinitus, peningkatan berat badan [1,3,4]

Interaksi Obat

Beberapa interaksi loratadine dengan obat adalah :  

Interaksi loratadine dengan makanan

Terdapat interaksi minor antara loratadine dengan jeruk bali. Jeruk bali dapat menghambat kerja CYP3A4 dan menyebabkan peningkatan konsentrasi loratadine dan metabolitnya dalam plasma. Peningkatan konsentrasi akibat interaksi ini tidak mempengaruhi profil keamanan dari loratadine.[4,7]

Peningkatan konsentrasi atau efek loratadine

Administrasi bersamaan antara loratadine dengan beberapa obat dapat menyebabkan interaksi serius berupa peningkatan konsentrasi atau efek loratadine akibat hambatan enzim CYP3A4. Walaupun terjadi peningkatan konsentrasi plasma loratadine atau desloratadine, tidak ditemukan adanya perubahan profil keamanan loratadine yang bermakna dilihat dari parameter elektrokardiografi, laboratorium dan tanda vital. Obat tersebut adalah ketoconazole, cimetidine, eritromisin, klaritromisin, itrakonazol, diltiazem, fluconazole, fluoksetin, isoniazid, metronidazole, verapamil. [1,4,7]

Penurunan efek loratadine

Efek loratadine akan berkurang apabila digunakan bersamaan dengan beberapa obat, seperti karbamazepin, rifabutin, rifampin, amobarbital, budesonide, efaviren, griseofulvin, phenytoin, fenobarbital. [4,7]

Peningkatan konsentrasi obat lain

Loratadine dapat meningkatkan konsentrasi beberapa obat lain dengan mempengaruhi transporter glikoprotein P seperti amikasin, amitriptyline, azitromisin, kolkisin, dexamethasone, digoxin, gentamicin, siklosporin, estradiol, hidrokortison, itrakonazol, ivermektin, kanamisin, dan streptomisin

Pemanjangan interval QT

Pernah dilaporkan adanya pemanjangan interval QT dan torsades de pointes pada penggunaan bersama antara amiodaron dan loratadine. Mekanisme pasti belum dapat ditentukan namun kemungkinan dikarenakan loratadine secara kompetitif menginhibisi metabolisme amiodaron oleh CYP3A4. Oleh karena itu sebaiknya dilakukan pengawasan interval QT pada pasien yang mengkonsumsi amiodaron dan loratadine. Selain itu pasien perlu mengetahui tanda awal gangguan irama jantung seperti mual, palpitasi dan pingsan sehingga dapat segera mencari pertolongan medis.[4]

Referensi

1. Food and Drug Administration, Claritine Brand of Loratadine, https://www.fda.gov/ohrms/dockets/ac/01/briefing/3737b_12_label-claritin.pdf

3. MIMS,Loratadine,http://www.mims.com/indonesia/drug/info/loratadine/?type=brief&mtype=generic

4. Medscape, Loratadine,https://reference.medscape.com/drug/claritin-reditabs-loratadine-343397#3

7. Drug.com, Loratadine,https://www.drugs.com/loratadine.html

Indikasi dan Dosis Loratadine
Penggunaan pada Kehamilan dan Ib...

Artikel Terkait

  • Antihistamin Tidak Disarankan untuk Asma
    Antihistamin Tidak Disarankan untuk Asma
  • Efektivitas Antihistamin Oral sebagai Terapi Adjuvan Penyakit Dermatitis Atopik
    Efektivitas Antihistamin Oral sebagai Terapi Adjuvan Penyakit Dermatitis Atopik
  • Insect Bite – Panduan E-Prescription Alomedika
    Insect Bite – Panduan E-Prescription Alomedika
Diskusi Terkait
dr. Claudia Anggi
15 Maret 2022
Penggunaan Difenhidramin untuk Mabok Kendaraan - Anak Ask the Expert
Oleh: dr. Claudia Anggi
1 Balasan
Alo dr. Richi, apakah ada concern safety untuk penggunaan difenhidramin pada anak dengan mabok kendaraan Dokter? Terima kasih sebelumnya Dokter
Anonymous
26 Februari 2022
Terapi hipertensi pada ibu menyusui
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dok, izin konsultasi. Seorang ibu usia 30 tahun, ada riwayat hipertensi gestasional pd kehamilan pertama. Tetapi stlh melahirkan, rutin memeriksakan...
Anonymous
10 Februari 2022
Kombinasi antihistamin apakah aman
Oleh: Anonymous
4 Balasan
Alo dokter, izin bertanya apakah boleh memberikan terapi dengan kombinasi 2 macam antihistamin yg berbeda? Terimakasih

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.