Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui Loratadine general_alomedika 2022-04-28T13:44:16+07:00 2022-04-28T13:44:16+07:00
Loratadine
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui Loratadine

Oleh :
dr.Della Puspita Sari
Share To Social Media:

Penggunaan loratadine pada kehamilan masuk dalam Kategori B. Obat ini ditemukan dalam air susu ibu dengan konsentrasi yang sama dengan pada plasma, sehingga tidak dianjurkan digunakan pada ibu menyusui.

Kehamilan

Penggunaan loratadine pada kehamilan masuk dalam Kategori B. Artinya, studi pada binatang percobaan tidak memperlihatkan adanya risiko terhadap janin, namun belum ada studi terkontrol pada wanita hamil.

Pada percobaan menggunakan hewan, tidak ditemukan adanya bukti teratogenitas yang disebabkan oleh penggunaan loratadine hingga dosis yang sangat tinggi.[2] Meta Analisis dari 37 penelitian (kohort dan kasus-kontrol) menunjukkan bahwa tidak terdapat peningkatan risiko kelainan kongenital mayor pada neonatus yang bermakna dengan penggunaan antihistamin H1 pada awal kehamilan.[19]

Sebuah penelitian di Swedia pernah melaporkan adanya peningkatan kejadian hipospadia pada bayi dengan ibu yang mengkonsumsi loratadine. Namun meta analisis lain dengan jumlah sampel yang besar menunjukan tidak terdapat hubungan yang bermakna antara kejadian hipospadia dengan penggunaan loratadine pada kehamilan.[20]

Menyusui

Pada pemberian dosis tunggal loratadine 40 mg pada ibu menyusui, didapatkan konsentrasi loratadine dan desloratadine dalam ASI sebanyak 0.03% dari dosis semula dalam waktu 48 jam. Dosis ini tidak berbahaya kepada bayi. Walaupun demikian, penggunaan loratadine pada ibu menyusui perlu dipertimbangkan berdasarkan seberapa penting obat ini bagi ibu karena loratadine yang ada dalam ASI berisiko menyebabkan iritabilitas pada bayi.[1,20]

Referensi

1. Food and Drug Administration, Claritine Brand of Loratadine, https://www.fda.gov/ohrms/dockets/ac/01/briefing/3737b_12_label-claritin.pdf

2. National Center for Biotechnology Information, PubChem Compound Database; CID=3957,https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/3957

19. F. Etwel, L. H. Faught, M.J. Rieder, G. Koren, Drug Saf, 2016.https://link.springer.com/article/10/1007%2Fs40264-016-0479-9

20. M. So, P. Bozzo, M. Inoue, A. Einarson, Canadian Family Physician, 2010, 56, 427-429. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2868610/pdf/0560427.pdf

Efek Samping dan Interaksi Obat ...
Kontraindikasi dan Peringatan Lo...

Artikel Terkait

  • Efektivitas Antihistamin Oral sebagai Terapi Adjuvan Penyakit Dermatitis Atopik
    Efektivitas Antihistamin Oral sebagai Terapi Adjuvan Penyakit Dermatitis Atopik
  • Insect Bite – Panduan E-Prescription Alomedika
    Insect Bite – Panduan E-Prescription Alomedika
  • Kurangnya Asupan Serat Tingkatkan Risiko Alergi pada Anak
    Kurangnya Asupan Serat Tingkatkan Risiko Alergi pada Anak
Diskusi Terkait
dr. Mu'ammal Hamidy, Sp. KJ
24 Februari 2023
Penggunaan obat antihistamin hydroxyzine untuk ibu menyusui
Oleh: dr. Mu'ammal Hamidy, Sp. KJ
2 Balasan
Mohon pendapat rekan sejawat.... Apakah obat bestalin aman untuk ibu menyusui. Terimakasih
dr. Cut Afra Nadia
07 Januari 2023
Antihistamin untuk anak usia diatas 2 tahun
Oleh: dr. Cut Afra Nadia
2 Balasan
Manakah yang lebih baik sebagai antihistamin bagi anak diatas 2 tahun? Apakah CTM atau cetirizine? Adakah efek signifikan CTM pada anak? Mengingat efek...
Anonymous
10 November 2022
Mengapa kombinasi dekongestan dengan antihistamin generasi 2 langka? - Farmakologi Klinik Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dr. Trisni Untari, Sp.FKDok izin bertanya. Mengapa tablet maupun obat hidung buntu baik itu pseudoefedrin, phenilpropanolamine, phenilefrine dll hampir...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.