Efektivitas Antihistamin Oral sebagai Terapi Adjuvan Penyakit Dermatitis Atopik

Oleh :
dr. Gisheila Ruth Anggitha

Antihistamin oral sering kali digunakan sebagai terapi tambahan pada pasien dermatitis atopik. Namun, bukti klinis yang ada menyatakan antihistamin oral kurang efektif dalam membantu mengurangi gejala.

Dermatitis atopik, dikenal juga sebagai eksim, merupakan suatu kondisi peradangan pada kulit yang bersifat kronik. Prevalensi dermatitis atopik berkisar 2–20 % di dunia yang sebagian besar kasus ditemukan pada anak-anak. Penyakit ini disebabkan oleh adanya interaksi genetik, epigenetik, imunologi, dan lingkungan. Penyakit ini sering kali berulang dan menyebabkan penurunan kualitas hidup. Tanda dan gejala yang paling sering terjadi adalah timbulnya ruam yang terasa gatal.[1-3]

Tata laksana farmakologi penyakit dermatitis atopik yang sampai saat ini diberikan adalah tata laksana antiinflamasi, seperti obat kortikosteroid topikal, inhibitor kalsineurin topikal, dan/atau beberapa pilihan obat sistemik. Penggunaan obat antihistamin H1 (AH1) oral sering digunakan oleh dokter untuk membantu mengurangi rasa gatal. Namun, efektivitasnya sampai saat ini masih dipertanyakan.[1-3]

Sumber: G.steph.rocket, Wikimedia commons, 2015.

Referensi