Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Efek Samping dan Interaksi Obat Hidromorfon general_alomedika 2020-11-04T14:30:09+07:00 2020-11-04T14:30:09+07:00
Hidromorfon
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Efek Samping dan Interaksi Obat Hidromorfon

Oleh :
dr. Bernita Nur Cahyani
Share To Social Media:

Beberapa contoh efek samping hidromorfon adalah depresi sistem saraf pusat, depresi pernapasan, apnea, sedasi, hipotensi, depresi sirkulasi, syok, dan henti jantung. Selain itu, hidromorfon juga memiliki interaksi obat dengan depresan sistem saraf pusat lain.

Efek Samping

Efek samping yang paling perlu diwaspadai adalah depresi pernapasan dan apnea. Sementara itu, efek samping yang paling sering diamati adalah pusing, sedasi, mual, muntah, berkeringat, kulit kemerahan, disforia, euphoria, mulut kering, dan pruritus. Depresi sirkulasi, syok, dan henti jantung juga bisa terjadi tetapi jarang. Secara lebih detail, efek samping hidromorfon pada setiap sistem adalah sebagai berikut:

  • Kardiovaskular: takikardi, bradikardi, hipotensi, depresi sirkulasi, henti jantung
  • Respirasi: bronkospasme, laringospasme, depresi pernapasan, apnea
  • Gastrointestinal: konstipasi, spasme saluran bilier, ileus, anoreksia, kram perut, peningkatan enzim hati
  • Genitourinaria: retensi urine, efek antidiuretik
  • Dermatologi: urtikaria, ruam kulit, pruritus, diaphoresis
  • Metabolik: penurunan testosteron plasma, hiperurisemia, dan hipokalemia
  • Oftalmologi: pandangan kabur, diplopia, sindrom mata kering, miosis, nystagmus
  • Telinga: tinnitus[1,4]

Overdosis

Pada kondisi overdosis hidromorfon, dapat tampak pupil pinpoint, depresi pernapasan, sinkop, kelemahan otot rangka, bradikardi, kulit dingin dan lembab, hipotensi, apnea, edema paru, dan kolaps sirkulasi.

Manajemen overdosis harus meliputi penjagaan patensi jalan napas dan ventilasi bantuan. Untuk overdosis berat, berikan nalokson intravena 0,4–2 mg yang diulang dengan interval 2 menit jika tidak ada respons. Untuk overdosis yang tidak terlalu berat, berikan nalokson 0,2 mg diikuti dengan peningkatan 0,1 mg tiap 2 menit. Berikan arang aktif jika hidromorfon telah tertelan dalam jumlah banyak dalam 1–2 jam asalkan pasien mempunyai refleks muntah yang intak dan patensi jalan napas yang baik.[7]

Interaksi Obat

Hidromorfon dapat berinteraksi dengan obat lain yang juga merupakan depresan sistem saraf pusat. Selain itu, hidromorfon juga dapat berinteraksi dengan analgesik opioid agonis/antagonis campuran.

Interaksi dengan Depresan Sistem Saraf Pusat Lain

Penggunaan hidromorfon bersama depresan sistem saraf pusat lain termasuk sedatif, hipnotik, agen anestesi general, dan alkohol dapat menyebabkan efek depresan aditif. Pasien dapat mengalami depresi pernapasan, hipotensi, dan sedasi berat atau koma. Jika terapi kombinasi direncanakan, dosis salah satu atau kedua agen dikurangi.[4]

Hidromorfon tidak boleh digunakan dengan alkohol karena dapat terjadi depresi sistem saraf pusat aditif. Ketika dikonsumsi bersama alkohol, terjadi peningkatan konsentrasi plasma puncak yang membuat dosis hidromorfon lepas lambat berpotensi toksik.[7]

Interaksi dengan Analgesik Opioid Agonis/Antagonis Campuran

Analgesik opioid agonis/antagonis campuran (misalnya buprenorphine) harus diberikan dengan hati-hati kepada pasien yang telah atau sedang menerima analgesik agonis opioid murni seperti hidromorfon. Pada keadaan ini, analgesik campuran dapat mengurangi efek analgesik hidromorfon dan/atau menyebabkan gejala withdrawal.[4]

 

Referensi

1. Drugs.com. Hydromorphone. 2020. https://www.drugs.com/ppa/hydromorphone.html
4. U.S. Food and Drug Administration. DILAUDID® ORAL LIQUID and DILAUDID® TABLETS (hydromorphone hydrochloride). https://www.accessdata.fda.gov/drugsatfda_docs/label/2007/019892s015lbl.pdf
7. MIMS. Hydromorphone. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/hydromorphone?mtype=generic

Indikasi dan Dosis Hidromorfon
Penggunaan pada Kehamilan dan Ib...

Artikel Terkait

  • Peran Obat Pelemas Otot dalam Terapi Nyeri Punggung Bawah Nonspesifik
    Peran Obat Pelemas Otot dalam Terapi Nyeri Punggung Bawah Nonspesifik
  • Bahaya Pemberian Pregabalin untuk Skiatika
    Bahaya Pemberian Pregabalin untuk Skiatika
  • Kolik Renal Mereda Bukan Tanda Hilangnya Batu Ginjal
    Kolik Renal Mereda Bukan Tanda Hilangnya Batu Ginjal
  • Manajemen Nyeri kanker Dengan Prinsip Pain Relief Ladder WHO
    Manajemen Nyeri kanker Dengan Prinsip Pain Relief Ladder WHO
  • Mengenali Nyeri Kronis Setelah Operasi dan Penanganannya
    Mengenali Nyeri Kronis Setelah Operasi dan Penanganannya

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
dr. Gabriela Widjaja
31 Maret 2022
Antibiotik Tablet Hisap pada Nyeri Tenggorok - THT Ask the Expert
Oleh: dr. Gabriela Widjaja
1 Balasan
ALO dr Suyanti, Sp THT-KL, ijin bertanya Dok, apakah obat antibiotik tablet hisap masih efektif dan boleh untuk terapi tonsilofaringitis bakterial, Dok?...
drg. Annisa Widiandini
08 Desember 2021
Live Webinar Alomedika-Penanganan Nyeri di Praktik Sehari-hari. Minggu 12 Desember 2021 (10.00 - 12.00 WIB)
Oleh: drg. Annisa Widiandini
1 Balasan
ALO, Dokter!Jangan lewatkan Live Webinar dengan topik, "Penanganan Nyeri di Praktik Sehari-hari".Narasumber: Dr. dr. Tiara Anindhita, Sp.S(K) dr. Donna...
dr.Roshni Manwani
18 November 2021
Pasien wanita usia 36 tahun dengan nyeri pasca keselo (6bulan lalu) - Saraf Ask The Expert
Oleh: dr.Roshni Manwani
1 Balasan
Alo dok. Immaculata, Sp.S, Ijin bertanya dok, pasien usia 36 tahun, perempun, datang dengan nyeri pasca keselo (6bulan lalu) yang hilang timbul sudah lama,...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.