Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Farmakologi Hidromorfon general_alomedika 2023-05-22T15:15:14+07:00 2023-05-22T15:15:14+07:00
Hidromorfon
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Farmakologi Hidromorfon

Oleh :
dr. Bernita Nur Cahyani
Share To Social Media:

Secara farmakologi, hidromorfon merupakan agonis opioid dengan potensi analgesik yang lebih besar daripada morfin. Obat ini mengikat reseptor mu-opioid di sistem saraf pusat (SSP) dan otot polos, menghambat jalur nyeri asendens, mengubah persepsi dan respons terhadap nyeri, serta menghasilkan depresi SSP general.[7]

Farmakodinamik

Hidromorfon adalah agonis opioid murni dengan aktivitas terapeutik utama analgesik. Selain mengurangi nyeri, analgesik opioid juga menekan refleks batuk, menyebabkan depresi pernapasan, mengubah suasana hati dan status mental.[4]

Efek Analgesik

Hidromorfon mengikat reseptor mu-opioid secara selektif melalui protein G. Ikatan ini menstimulasi pertukaran guanosine trifosfat (GTP) dan guanosine difosfat (GDP) pada kompleks G-protein, serta menghambat aktivitas adenylate cyclase di membran plasma. Hal ini akan menyebabkan pengurangan cyclic 3’,5’-adenosine monophosphate (cAMP) intraseluler, mengaktivasi channel kalium, menyebabkan hiperpolarisasi, dan menurunkan eksitabilitas saraf.[2]

Selain itu, hidromorfon juga dapat menghambat aktivitas channel kalsium, yang akan menurunkan influks kalsium dan mengurangi neurotransmitter tertentu seperti gamma aminobutyric acid (GABA), vasopressin, somatostatin, dan glukagon.[2]

Efek Lain pada Sistem Saraf Pusat

Hidromorfon diketahui menekan refleks batuk dengan efek langsung pada pusat batuk di medulla. Hidromorfon juga menekan refleks pernapasan dengan efek langsung pada pusat pernapasan batang otak. Selain itu, hidromorfon bisa menyebabkan miosis. Pupil pinpoint dapat menjadi tanda overdosis opioid meskipun tidak patognomonis.[4]

Efek pada Sistem Gastrointestinal

Sekresi lambung, empedu, dan pankreas dilaporkan dapat berkurang akibat opioid seperti hidromorfon. Hidromorfon menyebabkan penurunan motilitas yang berhubungan dengan peningkatan tonus pada antrum gaster dan duodenum.[4]

Pencernaan makanan di usus halus dapat tertunda dan gelombang peristaltis kolon dapat berkurang hingga mencapai spasme. Oleh karena itu, pasien dapat mengalami konstipasi. Hidromorfon dapat menyebabkan peningkatan yang nyata pada tekanan saluran empedu sebagai akibat dari spasme sfingter Oddi.[4]

Efek pada Sistem Kardiovaskular, Kulit, dan Mata

Hidromorfon dapat menyebabkan hipotensi karena vasodilatasi perifer, pelepasan histamin, atau keduanya. Manifestasi lain dari pelepasan histamin dan/atau vasodilatasi perifer dapat berupa pruritus, flushing, dan mata merah.[4]

Farmakokinetik

Secara farmakokinetik, hidromorfon dapat diserap dengan cepat dari saluran cerna meskipun penyerapannya tidak sempurna. Obat ini kemudian dapat terdistribusi luas di berbagai jaringan, melintasi plasenta, dan bahkan memasuki ASI. Eliminasi terutama terjadi melalui urine.[7]

Absorbsi

Hidromorfon dapat diserap dengan cepat tetapi tidak sempurna melalui saluran cerna. Waktu untuk mencapai konsentrasi plasma puncak adalah ≤1 jam (hidromorfon tipe konvensional) dan 12–16 jam (hidromorfon lepas lambat). Bioavailabilitasnya adalah sekitar 24%.[7]

Distribusi

Hidromorfon dapat tersebar luas di jaringan, dapat melintasi sawar plasenta, dan juga dapat memasuki ASI. Volume distribusinya adalah 4 L/kg, sementara tingkat pengikatan protein plasmanya adalah 8–19%.[7]

Metabolisme

Hidromorfon dimetabolisme secara ekstensif di hati melalui glukoronidasi menjadi metabolit inaktif, yakni >95% sebagai hydromorphone-3-glucuronide dan sebagian kecil sebagai metabolit reduksi 6-hydroxy.[7]

Eliminasi

Eliminasi hidromorfon adalah melalui urine, terutama sebagai konjugat glukoronida. Waktu paruh eliminasi terminalnya adalah 2,3 jam (hidromorfon konvensional) dan 8–15 jam (hidromorfon lepas lambat).[7]

 

 

Direvisi oleh: dr. Irene Cindy Sunur

Referensi

2. National Center for Biotechnology Information. Hydromorphone. 2020. https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/Hydromorphone
4. U.S. Food and Drug Administration. DILAUDID® ORAL LIQUID and DILAUDID® TABLETS (hydromorphone hydrochloride). 2020. https://www.accessdata.fda.gov/drugsatfda_docs/label/2007/019892s015lbl.pdf
7. MIMS. Hydromorphone. 2020. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/hydromorphone?mtype=generic

Pendahuluan Hidromorfon
Formulasi Hidromorfon

Artikel Terkait

  • Peran Obat Pelemas Otot dalam Terapi Nyeri Punggung Bawah Nonspesifik
    Peran Obat Pelemas Otot dalam Terapi Nyeri Punggung Bawah Nonspesifik
  • Mengenali Nyeri Kronis Setelah Operasi dan Penanganannya
    Mengenali Nyeri Kronis Setelah Operasi dan Penanganannya
  • Perbedaan Natrium Diklofenak dan Kalium Diklofenak
    Perbedaan Natrium Diklofenak dan Kalium Diklofenak
  • Peran Kombinasi Paracetamol dan Kafein dalam Penanganan Nyeri Dental
    Peran Kombinasi Paracetamol dan Kafein dalam Penanganan Nyeri Dental
  • Obat Antiinflamasi Nonsteroid (OAINS) Topikal Untuk Nyeri Akut Muskuloskeletal
    Obat Antiinflamasi Nonsteroid (OAINS) Topikal Untuk Nyeri Akut Muskuloskeletal

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 04 Maret 2025, 18:55
Tata cara pemberian tramadol drip
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo Selamat siang dokter TS, ingin bertanya untuk kasus nyeri tidak respons dengan pemberian Ketorolac direncanakan menggunakan tramadol drip, bagaimana tata...
Anonymous
Dibalas 17 Februari 2025, 10:39
Nyeri di pangkal paha luar sejak 2 minggu tanpa bengkak dan deformitas pada pasien wanita 55 tahun
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter senior dan teman sejawat sekalian. Ijin konsul dok, saya memiliki pasien dengan nyeri di pangkal paha luar sudah 2mingguan. Tidak ada bengkak...
Anonymous
Dibalas 17 Juli 2024, 12:20
Penggunaan Neuralgin dan Asam Mefenamat secara bersamaan
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter. Izin diskusi, saya pernah mendapatkan kasus pasien nyeri otot pinggang karena salah posisi ketika duduk. Lalu pasien diberikan Neuralgin dan Asam...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.