Efektivitas Paracetamol dalam Tata Laksana Nyeri Muskuloskeletal

Oleh :
dr. Michael Sintong Halomoan

Efektivitas paracetamol dalam tata laksana nyeri muskuloskeletal perlu dipahami, karena oleh para tenaga medis efek paracetamol dianggap lebih rendah dibandingkan dengan analgesik lain, seperti obat anti inflamasi nonsteroid (OAINS) dan opioid.  Paracetamol telah lama dianggap sebagai analgesik yang aman dan efektif dalam penatalaksanaan nyeri. Saat ini, berbagai penelitian telah dilakukan dalam menguji efektifitas paracetamol, baik pemberian tunggal maupun kombinasi dengan analgesik lain, dalam tata laksana nyeri terutama nyeri muskuloskeletal. [1,2]

Nyeri akut pada muskuloskeletal dapat disebabkan oleh cedera, baik ringan maupun berat. Cedera muskuloskeletal akut ringan seperti strain, sprain, dan kontusio, sedangkan cedera berat seperti fraktur. Nyeri kronik pada muskuloskeletal biasanya dialami oleh pasien lansia dan penderita osteoarthritis atau  rheumatoid arthritis. Pasien dengan nyeri muskuloskeletal biasanya akan menghindari aktivitas yang dapat meningkatkan nyeri, sehingga dapat menyebabkan penurunan mobilitas, depresi, kecemasan, gangguan tidur, hingga isolasi dari lingkungan. Efek negatif dari nyeri tidak hanya mempengaruhi pasien, namun juga dapat mengganggu hubungan keluarga dan sosial. [1,3]

 

Referensi