Teknik Pemasangan Intrauterine Device (IUD)
Teknik yang digunakan dalam pemasangan Intrauterine device (IUD) atau alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR) secara umum menggunakan dua prinsip yaitu no touch technique saat insersi sonde uteri dan tabung IUD, serta teknik withdrawal saat melepaskan lengan IUD dari tabung inserter.[11]
Persiapan Pasien
Persiapan yang dilakukan sebelum melakukan pemasangan IUD adalah konseling KB, pemeriksaan panggul, dan persiapan alat IUD yang akan dimasukkan.
Konseling KB
Dokter harus memberikan konseling kontrasepsi terlebih dulu mengenai jenis-jenis alat kontrasepsi, cara penggunaan alat kontrasepsi, masa penggunaan alat kontrasepsi, manfaat penggunaan alat kontrasepsi, efek samping yang mungkin dialami pasien, serta kontraindikasi penggunaan alat kontrasepsi.
Setelah selesai memutuskan pemilihan alat kontrasepsi, dan pasien serta suaminya sudah menyepakati akan dilakukan pemasangan IUD (informed consent), lakukan pemeriksaan fisik secara umum termasuk tanda-tanda vital (tekanan darah, suhu, nadi, frekuensi napas), dan memeriksa gejala serta tanda adanya kontraindikasi IUD.
Pemeriksaan Panggul
Pemeriksaan panggul dilakukan untuk menyingkirkan adanya kontraindikasi pemasangan IUD, misalnya adanya penyakit radang panggul yang aktif dan kelainan anatomis. Lakukan pemeriksaan panggul dengan langkah:
- Minta pasien buang air kecil dan membersihkan daerah genitalia
- Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir, keringkan tangan dengan kain bersih, dan pakai handscoen steril
- Minta pasien melepaskan celana dan berbaring di meja periksa
- Lakukan palpasi pada daerah perut untuk memeriksa apakah ada benjolan atau nyeri suprapubik
- Minta pasien berbaring dengan posisi litotomi (mengangkang)
- Lakukan inspeksi pada genitalia eksterna, kelenjar Skene dan Bartholin, serta amati adanya nyeri atau sekret vagina.
- Lakukan pemeriksaan bimanual untuk mengecek besar dan posisi uterus, pastikan tidak ada kehamilan, pastikan tidak ada tumor dan pastikan gerak serviks bebas
- Masukkan spekulum vagina, dan lakukan inspeksi pada serviks
- Lepaskan sarung tangan dan celupkan pada larutan klorin 0,5% [11]
Persiapan IUD
Persiapkan alat kontrasepsi dalam rahim (IUD Cu T380A) di dalam kemasan sterilnya. Buka sebagian plastik penutupnya dan lipat ke belakang. Kemudian, masukkan pendorong ke dalam tabung inserter tanpa menyentuh benda tidak steril.
Letakkan kemasan pada tempat yang datar, lalu selipkan karton pengukur di bawah lengan IUD. Pegang kedua ujung lengan dan dorong tabung inserter sampai lengan IUD terlipat ke dalam tabung. [11]
Peralatan
Peralatan yang diperlukan untuk memasang IUD diantaranya:
- IUD Cu T380A
- Spekulum vagina
- Tenakulum
- Sonde uteri
- Tampon tang
- Gunting benang
- Kassa steril
- Larutan antiseptic
- Sarung tangan steril
- Lampu sorot
- Larutan iodin 0,5% untuk dekontaminasi [11]
Posisi Pasien
Untuk memasang IUD, pasien diposisikan tidur terlentang dalam posisi litotomi (kedua kaki mengangkang).
Prosedural
Langkah-langkah pemasangan IUD diantaranya:
- Pakai sarung tangan steril
- Usap tepi vagina dengan kassa steril yang diberikan larutan antiseptik dengan arah memutar dari tengah ke tepi dan dengan arah ke samping seperti kupu-kupu (butterfly) serta usap bagian dalam vagina
- Pasang spekulum vagina, sampai serviks dapat terlihat dengan baik
- Jepit serviks dengan tenakulum secara hati-hati
-
Ukur kedalaman dan posisi uterus menggunakan sonde uterus dengan teknik tanpa menyentuh (no touch technique).
- Sesuaikan penanda biru pada tabung inserter yang masih berada di dalam kemasan sterilnya dengan kedalaman uteri sesuai hasil sonde, lalu buka seluruh kemasan steril IUD
- Angkat tabung IUD secara hati-hati, pegang IUD dengan posisi lengan horizontal
- Tangan kiri menarik tenakulum secara hati-hati, tangan kanan memasukkan tabung inserter IUD ke dalam uterus sampai leher biru menyentuh serviks atau sampai dirasakan ada tahanan
- Pegang serta tahan tenakulum dan pendorong dengan satu tangan
-
Lepaskan lengan IUD dengan teknik withdrawal yaitu menarik keluar tabung inserter sampai pangkal pendorong, sambil tetap menahan pendorong
- Keluarkan pendorong, kemudian tabung inserter didorong kembali ke serviks sampai penanda biru menyentuh serviks atau terdapat tahanan
- Keluarkan sebagian tabung inserter dan gunting benang 3-4 cm
- Keluarkan seluruh tabung inserter, buang ke tempat sampah medis
- Lepaskan tenakulum secara hati-hati dan rendam di larutan klorin 0,5%
- Periksa serviks dan bila ada pendarahan tekan serviks dengan menggunakan kassa yang dijepit tampon tang selama 30-60 detik
- Keluarkan spekulum dengan hati-hati dan rendam di larutan klorin 0,5%
- Pastikan pasien tidak mengalami kram perut hebat dan amati pasien kurang lebih 15 menit sebelum membolehkan pasien pulang [11]
Follow up
Follow up setelah pemasangan IUD dilakukan setelah 4 minggu bila tidak ada keluhan. Namun, bila pasien mengalami keluhan atau tidak bisa meraba benang IUD, pasien diedukasi untuk segera kontrol ke dokter.