Doctor icon

Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
general_alomedika 2022-12-01T09:39:59+07:00 2022-12-01T09:39:59+07:00
Copper T
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Copper T

Oleh :
dr. Tanessa Audrey Wihardji
Share To Social Media:

Copper-T adalah alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR) berbentuk T dengan lilitan tembaga pada bagian horizontal dan/atau vertikal dari lengan T ditempatkan di myometrium pada fundus uteri.[1]

AKDR copper-T atau AKDR-Cu merupakan pilihan metode kontrasepsi yang bekerja secara lokalis di uterus. AKDR menghambat motilitas sperma ke tuba falopi, memiliki kemampuan spermatisidal dan ovosidal sehingga mencegah terjadinya fertilisasi.

Copper T juga memiliki kemampuan post-fertilisasi yaitu dengan menghancurkan ovum yang telah terfertilisasi dan mencegah terjadinya implantasi dengan membuat suasana inflamasi pada uterus dan perubahan regulasi sitokin dan integrin pada dinding uterus sehingga blastosis tidak dapat melakukan implantasi.[2]

Copper T juga umum disebut spiral atau intrauterine device (IUD). Efektifitas copper-T umumnya risiko kehamilan kurang dari 1 di antara 100 ibu dalam 1 tahun. Efektivitas copper-T dapat bertahan hingga 12 tahun namun dengan persentase risiko kehamilan yang berbeda-beda.[3]

Efek samping copper T yang paling sering terjadi adalah volume perdarahan menjadi lebih banyak pada saat menstruasi, disertai dismenorea, siklus menstruasi menjadi tidak teratur atau memanjang, dan menstrual spotting atau perdarahan diluar siklus menstruasi.

Oleh karena risiko efek sampingnya, banyak wanita pengguna AKDR-copper T melepas kontrasepsi ini pada tahun pertama pemakaian. Seiring dengan berjalannya waktu, efek samping akan semakin berkurang gejala dan keparahannya.[4]

Copper-T digunakan sebagai metode kontrasepsi reversibel jangka panjang dan dapat juga digunakan sebagai metode kontrasepsi darurat sebelum 5 hari pasca senggama.[3,14]

Efek penggunaan Copper-T adalah efek spermatisidal dan ovosidal, menghancurkan ovum yang telah terfertilisasi, dan disrupsi dinding uterus sehingga menghambat implantasi pada uterus.[2]

TABEL 1. Deskripsi Singkat Copper T

Perihal Deskripsi
Kelas Alat kontrasepsi dalam rahim[3,5]
Sub-kelas Copper-T[3]
Akses Resep; Pemasangan dilakukan oleh tenaga medis [3,6]
Wanita hamil Tidak diperbolehkan melakukan pemasangan saat kehamilan. Apabila hamil karena kegagalan Copper-T, alat kontrasepsi tersebut harus segera dilepaskan.[6,7]
Wanita menyusui Konsentrasi tembaga pada Copper-T tidak disekresikan di ASI.[8]
Anak-anak Tidak disarankan digunakan pada anak sebelum menarche[3,9]
FDA

Approved[6]

 

 

Direvisi oleh: dr. Dizi Bellari Putri

Referensi

1. Lanzola EL, Ketvertis K. Intrauterine Device. [Updated 2022 Jul 4]. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK557403/
2. Stanford JB, Mikolajczyk RT. Mechanism of action intrauterin device: Update and estimation of postfertilization effects. Am J Obstet Gynecol. 2002 December.
3. World Health Organization. Emergency contraception 2021. https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/emergency-contraception.
4. Hubacher D, Chen PL, Park S. https://www.ncbi.nlm.nih.gov.; 2010. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2702765/.
5. Badan Pengawas Obat dan Makanan. Pionas.pom.go.id 2022. .http://pionas.pom.go.id/ioni/bab-7-obstetrik-ginekologik-dan-saluran-kemih/73-kontrasepsi/734-alat-kontrasepsi-dalam-rahim.
6. Food and Drug Administration. www.accessdata.fda.gov.; 2022. https://www.accessdata.fda.gov/drugsatfda_docs/label/2005/018680s060lbl.pdf.
7. Hardeman J, Weiss BD. Intrauterine devices: an update. Am Fam Physician. 2014 Mar 15;89(6):445-50. PMID: 24695563.
8. Milton SH, Karjane NW. https://emedicine.medscape.com.; 2021. https://emedicine.medscape.com/article/1998022-overview#a1.
9. Drugs and Lactation Database (LactMed) [Internet]. Bethesda (MD): National Library of Medicine (US); 2006-. Intrauterine Copper Contraceptive. [Updated 2021 Jun 21]. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK500653/

Pendahuluan Copper T
Formulasi Copper T

Artikel Terkait

  • Penggunaan Kontrasepsi Hormonal pada Wanita Obesitas
    Penggunaan Kontrasepsi Hormonal pada Wanita Obesitas
  • Metode Kontrasepsi Darurat
    Metode Kontrasepsi Darurat
  • Peresepan Morning After Pill Secara Aman
    Peresepan Morning After Pill Secara Aman
  • Kontrasepsi Oral – Panduan e-Prescription Alomedika
    Kontrasepsi Oral – Panduan e-Prescription Alomedika
  • Kontrasepsi Darurat – Panduan e-Prescription Alomedika
    Kontrasepsi Darurat – Panduan e-Prescription Alomedika

Lebih Lanjut

Diskusi Terbaru
Anonymous
Dibalas 11 jam yang lalu
Pemberian cotrimoksazol pada pasien Hiv-TB
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Halo dok, izin diskusi. Saya ada pasien tb dan juga terdiagnosis hiv. Hiv (+) lewat RDT saja tanpa cek cd4. Sudah di berikan arv dan cotrimoksazol 1x960mg....
Anonymous
Dibalas 11 jam yang lalu
Pemberian VAR dan SAR pada pasien terduga rabies
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter, selamat sore. Saya ingin bertanya apakah pemberian VAR/SAR dapat diberikan pada pasien dengan risiko tinggi rabies yang kejadian tergigit hewan...
dr.fandi sukowicaksono
Dibalas 5 jam yang lalu
Apakah USG kehamilan dapat mendeteksi riwayat kehamilan sebelumnya yang tidak diketahui?
Oleh: dr.fandi sukowicaksono
3 Balasan
Alo Dokter. ini cerita pasien saya kemarin.mr X usia 26 th datang konsultasi sendiri , menceritakan kejadian saat usg kehamilan anak pertama istrinya dengan...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.