Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
general_alomedika 2021-09-13T16:53:11+07:00 2021-09-13T16:53:11+07:00
Copper T
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Copper T

Oleh :
dr. Tanessa Audrey Wihardji
Share To Social Media:

Copper-T adalah alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR) berbentuk T dengan lilitan tembaga pada bagian horizontal dan/atau vertikal dari lengan T ditempatkan di myometrium pada fundus uteri.[1]

AKDR copper-T atau AKDR-Cu merupakan pilihan metode kontrasepsi yang bekerja secara lokalis di uterus. AKDR menghambat motilitas sperma ke tuba falopi, memiliki kemampuan spermatisidal dan ovosidal sehingga mencegah terjadinya fertilisasi. AKDR-Cu juga memiliki kemampuan post-fertilisasi yaitu dengan menghancurkan ovum yang telah terfertilisasi dan mencegah terjadinya implantasi dengan membuat suasana inflamasi pada uterus dan perubahan regulasi sitokin dan integrin pada dinding uterus sehingga blastosis tidak dapat melakukan implantasi.[2]

Efektifitas copper-T umumnya risiko kehamilan kurang dari 1 di antara 100 ibu dalam 1 tahun. Efektivitas copper-T dapat bertahan hingga 12 tahun namun dengan persentase risiko kehamilan yang berbeda-beda.[3]

Efek samping AKDR-Cu yang paling sering terjadi adalah volume perdarahan menjadi lebih banyak pada saat menstruasi, disertai dismenorea, siklus menstruasi menjadi tidak teratur atau memanjang, dan menstrual spotting (perdarahan diluar siklus menstruasi). Oleh karena efek samping ini, banyak wanita pengguna AKDR-Cu melepas kontrasepsi ini pada tahun pertama pemakaian. Seiring dengan berjalannya waktu, efek samping akan semakin berkurang gejala dan keparahannya.[4]

Sinonim: Spiral, Intra Uterine Device (IUD) copper-T

Copper-T digunakan sebagai metode kontrasepsi reversibel jangka panjangdan dapat juga digunakan sebagai metode kontrasepsi darurat sebelum 5 hari pasca senggama.[3]

Efek penggunaan Copper-T adalah efek spermatisidal dan ovosidal, menghancurkan ovum yang telah terfertilisasi, dan disrupsi dinding uteri sehingga menghambat implantasi pada uterus.[2]

TABEL 1 Deskripsi Singkat Copper T

Perihal Deskripsi
Kelas Alat kontrasepsi dalam rahim[3,5]
Sub-kelas Copper-T[3]
Akses Resep[6]; Pemasangan dilakukan oleh tenaga medis [3]
Wanita hamil Tidak diperbolehkan melakukan pemasangan saat kehamilan. Apabila hamil karena kegagalan Copper-T, alat kontrasepsi tersebut harus segera dilepaskan.[6,7]
Wanita menyusui Copper-T disarankan digunakan pada ibu yang baru melahirkan untuk mengatur jarak kehamilan (rekomendasi WHO pilihan metode kontrasepsi prioritas 1 untuk jumlah anak <2).[3] Konsentrasi tembaga pada Copper-T tidak disekresikan di ASI.[8] American Academy of Family Physicians mendukung penggunaan AKDR pada ibu menyusui.[6]
Anak-anak Tidak disarankan digunakan pada anak sebelum menarche atau kurang dari 20 tahun [9]
FDA

Approved[6]

 

Referensi

1. World Health Organization. apps.who.int. [Online].; 2010. Available from: http://apps.who.int/iris/bitstream/10665/44506/1/9789241500999_eng.pdf.
2. Stanford JB, Mikolajczyk RT. Mechanism of action intrauterin device: Update and estimation of postfertilization effects. Am J Obstet Gynecol. 2002 December.
3. World Health Organization; Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. www.searo.who.int. [Online]. Jakarta; 2013. Available from: http://www.searo.who.int/indonesia/documents/976-602-235-265-5-buku-saku-pelayanan-kesehatan-ibu.pdf?ua=1.
4. Hubacher D, Chen PL, Park S. https://www.ncbi.nlm.nih.gov. [Online].; 2010. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2702765/.
5. Badan Pengawas Obat dan Makanan. pionas.pom.go.id. [Online]. Available from: http://pionas.pom.go.id/ioni/bab-7-obstetrik-ginekologik-dan-saluran-kemih/73-kontrasepsi/734-alat-kontrasepsi-dalam-rahim.
6. Food and Drug Administration. www.accessdata.fda.gov. [Online].; 2005. Available from: https://www.accessdata.fda.gov/drugsatfda_docs/label/2005/018680s060lbl.pdf.
7. Hardeman J, Weiss BD. www.ncbi.nlm.nih.gov. [Online].; 2014. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/24695563.
8. Milton SH, Karjane NW. https://emedicine.medscape.com. [Online].; 2015. Available from: https://emedicine.medscape.com/article/1998022-overview#a1.
9. King J. www.medscape.com. [Online].; 2007. Available from: https://www.medscape.com/viewarticle/565623_5.

Pendahuluan Copper T
Formulasi Copper T

Artikel Terkait

  • Penggunaan Kontrasepsi Hormonal pada Wanita Obesitas
    Penggunaan Kontrasepsi Hormonal pada Wanita Obesitas
  • Metode Kontrasepsi Darurat
    Metode Kontrasepsi Darurat
  • Peresepan Morning After Pill Secara Aman
    Peresepan Morning After Pill Secara Aman
  • Kontrasepsi Oral – Panduan e-Prescription Alomedika
    Kontrasepsi Oral – Panduan e-Prescription Alomedika
  • Kontrasepsi Darurat – Panduan e-Prescription Alomedika
    Kontrasepsi Darurat – Panduan e-Prescription Alomedika

Lebih Lanjut

Diskusi Terbaru
dr. I Made Bayu Indratama, Sp.PD
Kemarin, 19:58
BRU 2022
Oleh: dr. I Made Bayu Indratama, Sp.PD
1 Balasan
Bali Reumatology Update 2022Link Registrasi: bit.ly/WebinarBRU2022
Anonymous
Kemarin, 16:56
Terapi SLE dengan Diabetes Mellitus Tipe 2 - Penyakit Dalam Ask The Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dr. Restie, Sp.PD , saya ingin bertanya bagaimana penyesuaian dosis kortikosteroid pada pasien SLE yang kemudian diketahui mengalami diabetes mellitus...
Anonymous
Kemarin, 16:50
Terapi T-3 hormone replacement therapy pada Hashimoto's Disease - Penyakit Dalam Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dr. Restie Warapsari, Sp. PD saya ingin bertanya mengenai kapan diperlukan terapi T-3 hormone replacement therapy pada kasus hashimoto disease ya dok?...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.