Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Pedoman Klinis Pemasangan Intrauterine Device (IUD) general_alomedika 2018-11-07T14:22:44+07:00 2018-11-07T14:22:44+07:00
Pemasangan Intrauterine Device (IUD)
  • Pendahuluan
  • Indikasi
  • Kontraindikasi
  • Teknik
  • Komplikasi
  • Edukasi Pasien
  • Pedoman Klinis

Pedoman Klinis Pemasangan Intrauterine Device (IUD)

Oleh :
Yelvi Levani
Share To Social Media:

Pedoman klinis yang perlu diperhatikan saat melakukan pemasangan Intrauterine device (IUD) atau alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR) utamanya adalah memastikan pasien sedang tidak hamil. Idealnya, IUD dipasang saat sedang haid untuk mengurangi risiko terjadinya kehamilan. [8]

Antibiotik profilaksis tidak dibutuhkan setelah pemasangan IUD. Pemberian antibiotik tidak memberikan efek signifikan terhadap penurunan insidensi penyakit radang panggul (pelvic inflammatory disease /PID) setelah pemasangan. Risiko infeksi terbesar yaitu dalam waktu 20 hari setelah pemasangan. Penyebab utamanya adalah kontaminasi saat pemasangan IUD, bukan disebabkan oleh alat IUD itu sendiri. [12]

Efek samping yang paling sering dari pemasangan IUD adalah nyeri, kram perut, perdarahan uterus abnormal, dan ekspulsi. Untuk mengurangi nyeri setelah pemasangan IUD, dokter dapat memberikan obat anti nyeri. [4]

IUD dapat digunakan sebagai alat kontrasepsi darurat bila dipasang dalam waktu 5 hari setelah berhubungan intim. [5] Hal lain yang perlu diperhatikan adalah tanggal kadaluarsa IUD.

Bila saat pengecekan benang IUD tidak teraba, maka dokter dapat melakukan pemeriksaan USG. Bila terjadi kehamilan walaupun menggunakan IUD, maka IUD disarankan untuk dicabut sebelum minggu ke-12.[4]

IUD dapat dilepaskan bila masa kerja IUD sudah habis, terdapat kontraindikasi, terdapat efek samping yang tidak terselesaikan atau atas permintaan pasien sendiri

Referensi

4. Johnson AB. Insertion and removal of Intrauterine Devices. Am Fam Physician. 2005 Jan1;71(1):95-102.
5. Ming L, Franchi D, Boveri S, Casadio C, Bocciolone L, Sideri M. Progestin intrauterine device and GnRh analogue for uterus-sparing treatment of endometrial precancer and well-differentiated early endometrial carcinoma in young woman. Ann Oncol. 2011 Mar 22(3):643-9.
8. ACOG practice bulletin No 121: long acting reversible contraception: implants and intrauterine devices. Obstet Gynecol. 2011 Jul 118(1):184-96.
12. Walsh T, Grimes D, Frezieres R, et al. Randomised controlled trial of prophylactic antibiotic before insertion intrauterine devices. IUD study group. Lancet. 1998 Apr 4. 351(9108):1005-8.

Edukasi Pasien Pemasangan Intrau...

Artikel Terkait

  • Risiko Penyakit Radang Panggul pada Penggunaan IUD (Intrauterine Device)
    Risiko Penyakit Radang Panggul pada Penggunaan IUD (Intrauterine Device)
  • Efek Samping Copper IUD – Apakah Berkurang Seiring Waktu?
    Efek Samping Copper IUD – Apakah Berkurang Seiring Waktu?
  • Insersi IUD Pascapersalinan : Dini vs Waktu Lain
    Insersi IUD Pascapersalinan : Dini vs Waktu Lain
Diskusi Terkait
Anonymous
3 hari yang lalu
Saat sedang menstruasi apakah boleh dilakukan suntik kontraseptik
Oleh: Anonymous
0 Balasan
Apakah boleh suntik KB saat sedang mengalami menstruasi/datang bulan?Jika pasien telat untuk suntik KB (misal telat 5 hari) dan pasien sempat berhubungan...
Anonymous
18 hari yang lalu
Pasien dengan gangguan siklus menstruasi yang memanjang serta penggunaan kontrasepsi hormonal bagaimana tata laksananya
Oleh: Anonymous
3 Balasan
alo dokter, izin berdiskusi.pada pasien yg menggunakan kontrasepsi hormonal dan terjadi gangguan siklus menstruasi spt menstruasi yg memanjang, penanganan yg...
dr.I Nyoman Diane
02 Juni 2022
Pelayanan KB Oleh Dokter Umum Praktik Perorangan
Oleh: dr.I Nyoman Diane
4 Balasan
Alo Dokter...Ijin Bertanya, Sebagai Praktik Mandiri Dokter Umum, Apakah Kita Bisa Melayani KB Dengan Memohon Obat2 KB Suntik Ke BKKBN ?Terimakasih..

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.