Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Pedoman Klinis Pemasangan IUD general_alomedika 2022-07-13T08:34:17+07:00 2022-07-13T08:34:17+07:00
Pemasangan IUD
  • Pendahuluan
  • Indikasi
  • Kontraindikasi
  • Teknik
  • Komplikasi
  • Edukasi Pasien
  • Pedoman Klinis

Pedoman Klinis Pemasangan IUD

Oleh :
dr. Putri Kumala Sari
Share To Social Media:

Pedoman klinis pemasangan IUD also known as intrauterine device, alat kontrasepsi dalam rahim atau AKDR yang terutama perlu diperhatikan adalah anamnesis dan pemeriksaan pre-insersi (pemeriksaan fisik dan tes kehamilan) untuk memastikan tidak ada kontraindikasi pemasangan IUD.[1,2]

Prosedur pemasangan IUD dilakukan dengan selalu memperhatikan prinsip sterilitas, baik persiapan alat, penggunaan alat, tindakan pemasangan IUD, dekontaminasi alat, dan pembuangan medis untuk bahan habis pakai. Terdapat 2 jenis IUD, yaitu IUD hormonal yang berisi levonorgestrel, dan IUD non-hormonal yang berisi  tembaga (Copper T).[3]

Pemberian analgesik atau anestesi pre-insersi tidak dirutinkan, namun dapat dipertimbangkan pada wanita dengan kegagalan insersi sebelumnya karena tidak dapat mentoleransi nyeri atau ketidaknyamanan saat pemasangan.[1,2]

Profilaksis antibiotik dan pemeriksaan USG pre-insersi tidak direkomendasikan. Antibiotik hanya diberikan jika terindikasi ada infeksi atau pelvic inflammatory disease (PID) akut terkait komplikasi post-insersi IUD. Pemeriksaan USG dilakukan untuk mengidentifikasi lokasi IUD jika benang IUD tidak teraba, atau jika ada kecurigaan perforasi uterus post-insersi IUD.[2,5]

IUD dapat dilepas jika masa efektivitas habis, muncul komplikasi atau efek samping yang tidak terselesaikan, atau atas permintaan pasien sendiri. Perlu diperhatikan bahwa pada komplikasi IUD berupa PID, IUD tidak langsung dilepas. Antibiotik diberikan 2-3 hari terlebih dahulu kemudian diobservasi. Jika tidak ada perbaikan klinis, IUD dapat dilepas dan terapi antibiotik dilanjutkan.[1,2,11]

 

 

 

Penulisan pertama oleh: dr. Yelvi Levani

Referensi

1. Lanzola EL, Ketvertis K. Intrauterine Device. In StatPearls. StatPearls Publishing, 2022, PMID: 32491335.
2. Milton SH. Intrauterine Device Insertion. Medscape, 2021. https://emedicine.medscape.com/article/1998022-overview#showall
3. Casey FE. Intrauterine Device (IUDs; IUD). 2022. https://www.msdmanuals.com/professional/gynecology-and-obstetrics/family-planning/intrauterine-device-iuds-iud
5. Centers for Disease Control and Prevention. Intrauterine Contraception. 2022. https://www.cdc.gov/reproductivehealth/contraception/mmwr/spr/intrauterine.html
11. Strasser J, Borkowski L, Couillard M, Allina A, Wood SF. Access to Removal of Long-acting Reversible Contraceptive Methods Is an Essential Component of High-Quality Contraceptive Care. Womens Health Issues. 2017 May-Jun;27(3):253-255. doi: 10.1016/j.whi.2017.04.003. Epub 2017 May 2. PMID: 28476290.

Edukasi Pasien Pemasangan IUD

Artikel Terkait

  • Risiko Penyakit Radang Panggul pada Penggunaan IUD (Intrauterine Device)
    Risiko Penyakit Radang Panggul pada Penggunaan IUD (Intrauterine Device)
  • Efek Samping Copper IUD – Apakah Berkurang Seiring Waktu?
    Efek Samping Copper IUD – Apakah Berkurang Seiring Waktu?
  • Insersi IUD Pascapersalinan : Dini vs Waktu Lain
    Insersi IUD Pascapersalinan : Dini vs Waktu Lain
  • Risiko Kehamilan pada Wanita dengan Intrauterine Device (IUD)
    Risiko Kehamilan pada Wanita dengan Intrauterine Device (IUD)
Diskusi Terkait
dr. Anggie Cahyadi
21 September 2022
Pasien perempuan usia 34 tahun dengan flek perdarahan dalam pemakaian kontrasepsi suntik 3 bulan
Oleh: dr. Anggie Cahyadi
2 Balasan
Alo Dokter. Ijin bertanya, pasien perempuan 34 tahun datang ke Puskesmas dengan keluhan flek perdarahan per vaginam sejak 2 minggu. Terkadang disertai nyeri...
dr.Airindya Bella Kusumaningrum
07 September 2022
pil kontrasepsi kombinasi untuk endometriosis - Obgyn Ask the Expert
Oleh: dr.Airindya Bella Kusumaningrum
1 Balasan
Alo Dr. Cipta Pramana, sp.OG(K), Izin bertanya ya, Dok. Saya pernah membaca bahwa terapi medikamentosa untuk endometriosis memiliki fungsi untuk mengurangi...
Anonymous
01 Juli 2022
Saat sedang menstruasi apakah boleh dilakukan suntik kontraseptik
Oleh: Anonymous
0 Balasan
Apakah boleh suntik KB saat sedang mengalami menstruasi/datang bulan?Jika pasien telat untuk suntik KB (misal telat 5 hari) dan pasien sempat berhubungan...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.