Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Indikasi Biopsi Hepar general_alomedika 2020-06-16T17:15:25+07:00 2020-06-16T17:15:25+07:00
Biopsi Hepar
  • Pendahuluan
  • Indikasi
  • Kontraindikasi
  • Teknik
  • Komplikasi
  • Edukasi Pasien
  • Pedoman Klinis

Indikasi Biopsi Hepar

Oleh :
dr. Bianda Dwida
Share To Social Media:

Indikasi biopsi hepar pada penyakit hepar yang membutuhkan penegakan diagnosis, penentuan prognosis maupun penentuan keputusan terapi pada berbagai penyakit pada hepar. Beberapa kondisi yang bermanfaat untuk dilakukan biopsi hepar adalah penyakit Hepatitis B dan C, hepatitis autoimun (overlap syndrome), primary sclerosing cholangitis, primary biliary cirrhosis, nonalcoholic fatty liver, hemokromatosis, penyakit Wilson, gagal hati akut, pasca transplantasi, dan tumor.[1]

Indikasi untuk Menegakkan Diagnosis

Meskipun tes laboratorium yang spesifik dan akurat sudah banyak digunakan untuk menentukan diagnosis, biopsi hepar tetap memegang peranan penting dalam penegakan diagnosis pada kondisi medis tertentu, misal pada beberapa kasus yang “rancu”. Seringkali, kedua metode ini digunakan bersamaan demi meningkatkan keakuratan diagnosis.[2,3,5,6]

Beberapa penyakit hepar memiliki karakteristik histologi yang berbeda satu sama lain. Hal ini membuat penyakit ini mudah dibedakan melalui biopsi hepar, misal untuk membedakan hepatitis akut dan kronik, hepatitis autoimun (overlap syndrome), penyakit kolestatik, seperti primary sclerosing cholangitis, hepatosteatosis, penyakit vaskuler, penyakit hepar infiltratif seperti tumor, penyakit infeksi dan granulomatosa.[1,2]

Indikasi untuk Menilai Prognosis

Fungsi lain dari biopsi hepar adalah untuk memperkirakan keparahan suatu penyakit, terutama fibrosis, yang mana merupakan prekursor sirosis hepatis. Sirosis hepatis dapat menyebabkan beberapa komplikasi seperti hipertensi portal dan morbiditas dan mortalitas terkait hepar lainnya.[2,6]

Pada Hepatitis C, penentuan fibrosis dapat memperkirakan prognosis yang saat ini paling baik dilakukan melalui pemeriksaan histologi. Progresivitas fibrosis berkaitan dengan kemungkinan menderita Hepatitis C kronis.

Penentuan fibrosis sebagai penentu prognosis juga berlaku untuk penyakit hepar lainnya seperti hepatitis autoimun (overlap syndrome), penyakit kolestatik, hepatosteatosis (alkoholik atau non alkohol), hemokromatosis, penyakit Wilson, dan gagal hati akut. Namun tidak atau kurang dapat menilai prognosis pada penyakit hepar terkait obat (iatrogenik/toksik), dan tumor.[1,2]

Indikasi untuk Menentukan Terapi

Pada Hepatitis C, pemeriksaan histologi dapat menentukan sejauh mana suatu proses inflamasi berlangsung dan perlunya terapi. Misal pada penyakit Hepatitis C kronis, terapi disarankan pada pasien dengan fibrosis moderat ke atas, dan ditunda bagi pasien dengan fibrosis minimal. Selain itu, biopsi hepar dilakukan untuk mengukur potensi manfaat suatu pengobatan, dibanding efek samping dan resikonya, misal pada agen antivirus terbaru.[1,2]

Selain itu pada hepatitis autoimun (overlap syndrome), dimonitor melalui pemeriksaan histologi di mana pengukuran infiltrat sel plasma di porta mengindikasikan relaps, yang turut menentukan regimen terapi. Metode biopsi hepar sangat penting dilakukan, di mana pada hepatitis autoimun tahap lanjut, seringkali ditemukan adanya peradangan parah pada organ hepar, meski tes fungsi hati naik tidak signifikan. Hal ini berpengaruh pada terapi yang diberikan.[1,2,6]

Beberapa penyakit lain yang bisa ditentukan terapinya melalui biopsi hepar adalah Hepatitis B, hemokromatosis, liver cell adenoma (LCA), dan pasca transplantasi.[1]

Relevansi tindakan biopsi hepar untuk penegakan diagnosis, menentukan prognosis dan terapi pada beberapa kondisi:

Tabel 1. Relevansi Tindakan Biopsi Hepar

Diagnosis Staging/prognosis Terapi
Hepatitis B --- +++ ++
Hepatitis C --- +++ +++
Hepatitis autoimun +++ +++ +++
Primary sclerosing cholangitis +++ +++ ---
Primary biliary cirrhosis ++ +++ +
Overlap syndrome +++ +++ ++
Steatohepatitis alcohol/nutrisional-toksik + +++ +
Perlemakan hati non alkohol (NAFLD) +++ +++ +
Iatrogenik-toksik +++ + +
Hemokromatosis +++ +++ +++
Penyakit Wilson +++ +++ ---
Defisiensi A1AT + ++ ---
Gagal hati akut +++ +++ ---
Pasca transplantasi +++ ++ +++

Tumor:

HCC

LCA

Metastasis

 

++

+++

+++

 

---

---

---

 

---

+++

---

Keterangan: --- (tidak relevan), + sedikit relevan, ++ biasanya relevan, +++ sangat relevan

Sumber: dr. Bianda, 2020.

Referensi

1. Tannapfel A, Dienes HP, Lohse AW. The Indications of Liver Biopsy. Deutsches Ärzteblatt International. 2012;109:477–83. https://doi.org/10.3238/arztebl.2012.0477.
2. Rockey DC, Caldwell SH, Goodman ZD, Nelson RC, Smith AD. Liver biopsy. Hepatology. 2009;49:1017–44. https://doi.org/10.1002/hep.22742.
3. Ovchinsky N, Moreira RK, Lefkowitch JH, Lavine JE. Liver biopsy in modern clinical practice: A pediatric point-of-view. Advances in Anatomic Pathology. 2012;19:250–62. https://doi.org/10.1097/PAP.0b013e31825c6a20.
5. Lim JK, Flamm SL, Singh S, Falck-Ytter YT, Gerson L, Hirano I, et al. American Gastroenterological Association Institute Guideline on the Role of Elastography in the Evaluation of Liver Fibrosis. Gastroenterology. 2017;152:1536–43. https://doi.org/10.1053/j.gastro.2017.03.017.
6. Boyd A, Cain O, Chauhan A, Webb GJ. Medical liver biopsy: Indications, procedure and histopathology. Frontline Gastroenterology. 2020;11:40–7. https://doi.org/10.1136/flgastro-2018-101139.

Pendahuluan Biopsi Hepar
Kontraindikasi Biopsi Hepar

Artikel Terkait

  • Aspirin dalam Pencegahan Karsinoma Hepatoselular Terkait Infeksi Hepatitis B Kronis
    Aspirin dalam Pencegahan Karsinoma Hepatoselular Terkait Infeksi Hepatitis B Kronis
  • Pemeriksaan AFP sebagai Penanda Karsinoma Hepatoseluler
    Pemeriksaan AFP sebagai Penanda Karsinoma Hepatoseluler
  • Penggunaan Child-Pugh Score pada Penyakit Hati Kronis
    Penggunaan Child-Pugh Score pada Penyakit Hati Kronis
Diskusi Terkait
dr. Riko Saputra
16 Desember 2018
konsul pasien dengan massa hepar
Oleh: dr. Riko Saputra
4 Balasan
Selamat malam dokter ijin bertanya, Pasien dengan keluhan mual, perut kembung sejak 1 minggu dan perut makin membesar, disertai adanya ascites, kemudian...

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.