Indikasi Biopsi Hepar
Indikasi biopsi hepar pada penyakit hepar yang membutuhkan penegakan diagnosis, penentuan prognosis maupun penentuan keputusan terapi pada berbagai penyakit pada hepar. Beberapa kondisi yang bermanfaat untuk dilakukan biopsi hepar adalah penyakit Hepatitis B dan C, hepatitis autoimun (overlap syndrome), primary sclerosing cholangitis, primary biliary cirrhosis, nonalcoholic fatty liver, hemokromatosis, penyakit Wilson, gagal hati akut, pasca transplantasi, dan tumor.[1]
Indikasi untuk Menegakkan Diagnosis
Meskipun tes laboratorium yang spesifik dan akurat sudah banyak digunakan untuk menentukan diagnosis, biopsi hepar tetap memegang peranan penting dalam penegakan diagnosis pada kondisi medis tertentu, misal pada beberapa kasus yang “rancu”. Seringkali, kedua metode ini digunakan bersamaan demi meningkatkan keakuratan diagnosis.[2,3,5,6]
Beberapa penyakit hepar memiliki karakteristik histologi yang berbeda satu sama lain. Hal ini membuat penyakit ini mudah dibedakan melalui biopsi hepar, misal untuk membedakan hepatitis akut dan kronik, hepatitis autoimun (overlap syndrome), penyakit kolestatik, seperti primary sclerosing cholangitis, hepatosteatosis, penyakit vaskuler, penyakit hepar infiltratif seperti tumor, penyakit infeksi dan granulomatosa.[1,2]
Indikasi untuk Menilai Prognosis
Fungsi lain dari biopsi hepar adalah untuk memperkirakan keparahan suatu penyakit, terutama fibrosis, yang mana merupakan prekursor sirosis hepatis. Sirosis hepatis dapat menyebabkan beberapa komplikasi seperti hipertensi portal dan morbiditas dan mortalitas terkait hepar lainnya.[2,6]
Pada Hepatitis C, penentuan fibrosis dapat memperkirakan prognosis yang saat ini paling baik dilakukan melalui pemeriksaan histologi. Progresivitas fibrosis berkaitan dengan kemungkinan menderita Hepatitis C kronis.
Penentuan fibrosis sebagai penentu prognosis juga berlaku untuk penyakit hepar lainnya seperti hepatitis autoimun (overlap syndrome), penyakit kolestatik, hepatosteatosis (alkoholik atau non alkohol), hemokromatosis, penyakit Wilson, dan gagal hati akut. Namun tidak atau kurang dapat menilai prognosis pada penyakit hepar terkait obat (iatrogenik/toksik), dan tumor.[1,2]
Indikasi untuk Menentukan Terapi
Pada Hepatitis C, pemeriksaan histologi dapat menentukan sejauh mana suatu proses inflamasi berlangsung dan perlunya terapi. Misal pada penyakit Hepatitis C kronis, terapi disarankan pada pasien dengan fibrosis moderat ke atas, dan ditunda bagi pasien dengan fibrosis minimal. Selain itu, biopsi hepar dilakukan untuk mengukur potensi manfaat suatu pengobatan, dibanding efek samping dan resikonya, misal pada agen antivirus terbaru.[1,2]
Selain itu pada hepatitis autoimun (overlap syndrome), dimonitor melalui pemeriksaan histologi di mana pengukuran infiltrat sel plasma di porta mengindikasikan relaps, yang turut menentukan regimen terapi. Metode biopsi hepar sangat penting dilakukan, di mana pada hepatitis autoimun tahap lanjut, seringkali ditemukan adanya peradangan parah pada organ hepar, meski tes fungsi hati naik tidak signifikan. Hal ini berpengaruh pada terapi yang diberikan.[1,2,6]
Beberapa penyakit lain yang bisa ditentukan terapinya melalui biopsi hepar adalah Hepatitis B, hemokromatosis, liver cell adenoma (LCA), dan pasca transplantasi.[1]
Relevansi tindakan biopsi hepar untuk penegakan diagnosis, menentukan prognosis dan terapi pada beberapa kondisi:
Tabel 1. Relevansi Tindakan Biopsi Hepar
Diagnosis | Staging/prognosis | Terapi | |
Hepatitis B | --- | +++ | ++ |
Hepatitis C | --- | +++ | +++ |
Hepatitis autoimun | +++ | +++ | +++ |
Primary sclerosing cholangitis | +++ | +++ | --- |
Primary biliary cirrhosis | ++ | +++ | + |
Overlap syndrome | +++ | +++ | ++ |
Steatohepatitis alcohol/nutrisional-toksik | + | +++ | + |
Perlemakan hati non alkohol (NAFLD) | +++ | +++ | + |
Iatrogenik-toksik | +++ | + | + |
Hemokromatosis | +++ | +++ | +++ |
Penyakit Wilson | +++ | +++ | --- |
Defisiensi A1AT | + | ++ | --- |
Gagal hati akut | +++ | +++ | --- |
Pasca transplantasi | +++ | ++ | +++ |
Tumor: HCC LCA Metastasis |
++ +++ +++ |
--- --- --- |
--- +++ --- |
Keterangan: --- (tidak relevan), + sedikit relevan, ++ biasanya relevan, +++ sangat relevan
Sumber: dr. Bianda, 2020.