Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Diagnosis Disfungsi Ereksi general_alomedika 2020-06-12T10:48:36+07:00 2020-06-12T10:48:36+07:00
Disfungsi Ereksi
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Diagnosis Disfungsi Ereksi

Oleh :
dr. Ghifara Huda SE AAAK
Share To Social Media:

Diagnosis disfungsi ereksi terutama mengacu pada keluhan pasien, yaitu mengalami gangguan respon seksual seperti ketidakmampuan untuk memulai atau mempertahankan ereksi, demi suatu kepuasan seksual. Pemeriksaan anamnesis, fisik, dan penunjang tetap diperlukan untuk membantu menegakkan diagnosis.

Anamnesis

Segala penyakit yang berhubungan dengan gangguan seksual, mutlak dibutuhkan penggalian informasi mengenai riwayat penyakit yang menyertai ataupun riwayat pengobatan terdahulu. Hasil penggalian informasi dapat digunakan untuk mengevaluasi potensi penyakit pasien, dan untuk membedakan penyebab organik atau psikis yg mendasari disfungsi ereksi.[1,2,19]

Penggunaan kuesioner dapat membantu menggali informasi lebih dalam pada pasien dengan gangguan seksual, beberapa kuisioner yang bisa digunakan adalah:

  • Internal Index Of Erectile Function (IIEF)

  • Sexual Encounter Profile (SEP)

  • Erectile Dysfunction Inventory of Treatment Satisfaction (EDITS)[1,2,19]

Pemeriksaan Fisik

Pada pasien yang mengalami gangguan pada sistem kardiovaskuler, saraf, dan genitourinaria perlu dilakukan pemeriksaan fisik sebagai berikut:

  • Tekanan darah dan denyut nadi
  • Pemeriksaan sensasi saraf
  • Kondisi alat kelamin dan prostat, termasuk ukuran dan tekstur testis, kondisi epididimis dan vas deferens, serta adakah tanda penis abnormal seperti hipospadia dan peyronie[1,2,19]

Diagnosis Banding

Disfungsi ereksi memiliki gejala yang menyerupai beberapa penyakit lain seperti andropause, Peyronie disease dan depresi.

Andropause

Pada penyakit andropause terjadi penurunan gairah seksual yang disebabkan karena penurunan level hormon pada usia yang sudah tua. Pada disfungsi ereksi, usia pasien bisa bervariasi serta umumnya berhubungan dengan gangguan pembuluh darah.  Sifat penyakit andropause irreversible sedangkan disfungsi ereksi umumnya reversible.[24,28]

Peyronie Disease

Penyakit Peyronie ditandai dengan adanya kurvatura pada batang penis, disertai nyeri saat ereksi.[1,29]

Depresi

Pada gangguan depresi yang terjadi adalah gangguan pada psikis, yang mengakibatkan seseorang tidak memiliki hasrat untuk beraktifitas. Gejala depresi adalah kehilangan energi, kesulitan untuk berpikir, dan pada kasus berat akan menimbulkan keinginan bunuh diri. Sedangkan pada disfungsi ereksi, masalah yg timbul umumnya adalah gangguan pembuluh darah akibat penyakit tertentu meski bisa saja seseorang yg terkena disfungsi ereksi akan menjadi depresi.[1,2,14]

Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan penunjang yang dilakukan biasanya untuk mencari faktor risiko disfungsi ereksi, termasuk juga mengevaluasi fungsi kelenjar reproduksi.

Pemeriksaan Gula Darah

Pemeriksaan ini untuk mengetahui faktor risiko diabetes mellitus pada pasien yang menderita disfungsi ereksi. Dapat dilakukan pemeriksaan Hemoglobin A1c untuk dapat menilai terkontrol tidaknya kadar gula pasien.[1,2,20]

Pemeriksaan Fungsi Kelenjar Reproduksi

Terdiri dari pemeriksaan kadar hormon testosterone, free testosterone, prolactin, luteinizing hormone (LH), dan follicle stimulating hormone (FSH) dalam darah.[1,2,20]

Pemeriksaan Fungsi Thyroid 

Jika diperlukan dapat dilakukan pemeriksaan hormon tiroid, terdiri dari thyroid stimulating hormone (TSH), triiodothyronine (T3), total thyroxine (T4), dan free thyroxine (FT4).[1,2,20]

Vascular Evaluation

Untuk pemeriksaan pada pembuluh darah penis dapat dilakukan prosedur sebagai berikut:

  • Intracavernous injection and stimulation testi (ICI), dilakukan untuk mengevaluasi adanya kelainan pada arteri dan vena di penis, dipadukan dengan stimulus baik secara visual maupun sensoris pada alat kelamin sehingga dapat mengetahui kemampuan ereksi penis secara praktis

  • Penile duplex ultrasonography, yang dapat dipadukan dengan ICI untuk mengevaluasi sirkulasi darah, serta merupakan metode paling informatif utk melihat adanya kelainan pada arteri dan vena

  • Arteriography, dapat melihat arteri mana yang mengalami penyumbatan[15,22]

Referensi

1. Erectile Dysfunction. Available from: https://emedicine.medscape.com/article/444220-overview
2. Diagnosis and treatment of erectile dysfunction. Available from: https://www.ahrq.gov/downloads/pub/evidence/pdf/erectiledys/erecdys.pdf
14. Cosgrove DJ, Gordon Z, Bernie JE, Hami et al. Sexual dysfunction in combat veterans with post-traumatic stress disorder. Urology. 2002 Nov. 60(5):881-4.
15. Glina S, Sharlip ID, Hellstrom WJ. Modifying risk factors to prevent and treat erectyle dysfunction. J Sex Med. 2013 Jan. 10(1):115-9.
19. Ahmed A. Alnaama A.Shams K. Salem M. Prevalence and risk factors of erectyle dysfunction among patients attending primary health care centres in Qatar. Eastern Mediterranean Health Journal. Volume 17, 2011. Available from: www.Emro.who.int/emhj-volume-17/volume-17-issue-7/article6.html.
20. Samekto Wibowo dan Abdul Gofir. 2005. Disfungsi Ereksi. Yogyakarta: Pustaka Cendekia Press Yogyakarta.
24. G Brock. The differential diagnosis between andropause and erectile dysfunction. J Sex Reprod Med 2001;1(2):81-84
28. Singh P. Andropause: Current concepts. 2013. Indian journal of endocrinology and metabolism. 17. S621-S629. 10.4103/2230-8210.123552.
29. Bilgutay AN. Pastuszak AW. Peyronie’s disease: a Review of etiology, diagnosis, and management. 2015. Current sexual health reports, 7(2), 117–131. DOI: https://doi.org/10.1007/s11930-015-0045-y

Epidemiologi Disfungsi Ereksi
Penatalaksanaan Disfungsi Ereksi

Artikel Terkait

  • Risiko Disfungsi Ereksi Setelah Infeksi COVID-19
    Risiko Disfungsi Ereksi Setelah Infeksi COVID-19
  • Skrining Disfungsi Seksual Akibat Antidepresan
    Skrining Disfungsi Seksual Akibat Antidepresan
Diskusi Terkait
dr.Yanty Whira Lestari
14 April 2022
Terapi disfungsi ereksi pada pasien dengan komorbid DM & penyakit jantung - Urology Ask The Expert
Oleh: dr.Yanty Whira Lestari
2 Balasan
Alo dr. Dian Kurniasari SpU. Izin bertanya dokter, bagaimana dokter cara menangani disfungsi ereksi pada pasien yang mempunyai komorbid DM dan penyakit...
dr. Sartini Roma Dame Nainggolan
14 April 2022
Pengobatan pengganti testosteron untuk disfungsi ereksi - Urologi Ask the Expert
Oleh: dr. Sartini Roma Dame Nainggolan
1 Balasan
Alo dr. Dian, Sp. U, izin bertanya dok apakah terapi replacement testosteron dapat membantu pasien dengan disfungsi ereksi? Terima kasih dok sebelumnya 
dr. Ridwan Juansyah
03 November 2021
Disfungsi Ereksi Setelah Operasi Prostat - Urologi Ask The Expert
Oleh: dr. Ridwan Juansyah
2 Balasan
Alo. dr. Dyandra Parikesit, BMedSci. Sp. UIjin bertanya dok ..Pasien laki2 48 th keluhan akhir akhir ini tidak bisa ereksi , riwayat 3 bln yg lalu habis...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.