Pendahuluan Hipospadia
Hipospadia adalah kelainan kongenital pada genitalia eksterna pria, dimana meatus uretra terletak di bawah/ventral penis dan lebih proksimal dibanding lokasi biasanya di ujung penis. Hipospadia berasal dari bahasa Yunani yaitu “hypo”, yang berarti bawah, dan “spadon” yang berarti celah. Hipospadia merupakan.[1,2]
Perkembangan penis terbagi dalam dua tahapan, yakni hormone-independent dan hormone dependent. Memasuki fase hormone dependent, androgen memiliki peran dalam pemanjangan tuberkulum genital dan fusi lipatan uretra. Kurangnya stimulasi androgen selama periode tersebut merupakan salah satu faktor yang berhubungan dengan hipospadia. Faktor-faktor yang diduga terlibat patofisiologi hipospadia antara lain faktor genetik, hormonal dan lingkungan. Epidemiologi di Indonesia, hipospadia termasuk dalam 16 jenis kelainan kongenital yang menjadi prioritas surveilans [2,7,16]
Diagnosis hipospadia ditegakkan melalui pemeriksaan fisik bayi baru lahir. Melalui inspeksi dan palpasi akan ditemukan tiga karakteristik hipospadia yaitu muara meatus eksterna terletak pada ventral penis, kurvatura penis ventral (chordee/korde), dan preputial hood pada preputium. Pemeriksaan penunjang dilakukan pada hipospadia berat atau dicurigai terdapat kelainan kongenital lainnya berupa evaluasi hormonal dan genetik, serta pencitraan.[5-7]
Penatalaksanaan hipospadia adalah tindakan pembedahan yang bertujuan untuk memperbaiki fungsi miksi, penis dapat tumbuh dengan norma dan secara kosmetik dapat diterima, serta kelak dapat memperbaiki fungsi seksual. Tahapan-tahapan rekonstruksi meliputi perbaikan uretra dan letak meatus (uretroplasti), menghilangkan korde (ortoplasti), pembentukan glans, rekonstruksi preputium dan skrotum.[5-8]
Prognosis hipospadia tergantung tipe, derajat keparahan, dan hal-hal terkait prosedur pembedahan yang dipilih. Komplikasi pada hipospadia distal lebih sedikit daripada hipospadia proksimal. Edukasi dan promosi kesehatan hipospadia harus dijelaskan kepada orang tua mengenai penyebab, penatalaksanaan, komplikasi dan harapan perbaikan pada penis anak. Edukasi bertujuan meyakinkan orang tua sehingga tingkat kepuasan menjadi baik.[4,7]