Doctor icon

Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Epidemiologi Disfungsi Ereksi general_alomedika 2023-01-03T08:00:57+07:00 2023-01-03T08:00:57+07:00
Disfungsi Ereksi
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan
  • Panduan e-Prescription

Epidemiologi Disfungsi Ereksi

Oleh :
dr. Ghifara Huda SE AAAK
Share To Social Media:

Epidemiologi disfungsi ereksi meningkat secara signifikan, WHO mencatat sekitar 15% pria dari seluruh dunia terkena disfungsi ereksi tiap tahunnya. Selain itu, lebih dari 150 juta orang di seluruh dunia diperkirakan telah mengalami disfungsi ereksi di tahun 1995, dan diperkirakan meningkat menjadi 320 juta di tahun 2025.[19]

Global

Studi tentang prevalensi disfungsi ereksi telah dilakukan secara luas dari berbagai negara, yakni Amerika, Kanada, dan Hongkong. Studi epidemiologi di Amerika oleh National Health and Nutrition Examination Survey mendapatkan prevalensi disfungsi ereksi pada pria dengan usia ≥20 tahun sebanyak 18,4%.

Hal ini menunjukkan bahwa disfungsi ereksi berdampak pada 18 juta pria. Prevalensi disfungsi ereksi berhubungan dengan pertambahan usia, penyakit kardiovaskular, diabetes mellitus, dan hipertensi yang memiliki angka prevalensi sebesar 51,3%.[41]

Penelitian lain dilakukan di Kanada terhadap 3921 pria sehat dengan rentang usia 40–88 tahun yang telah melengkapi riwayat pengobatan, pemeriksaan kadar gula darah puasa, dan kadar lemak darah. Penilaian dilakukan dengan kuesioner International Index of Erectile Function. Hasil yang didapatkan dari penelitian ini adalah angka prevalensi disfungsi ereksi sebesar 49,4%.[42]

Studi lain yang dilakukan di Qatar, mendapatkan prevalensi disfungsi ereksi sekitar 66,2% diantara orang yang mengalami hipertensi, dan sekitar 23,8% diantara pria tanpa hipertensi.[19]

Indonesia

Prevalensi disfungsi ereksi di Indonesia belum diketahui secara tepat, tetapi diperkirakan 16% laki laki usia 20–75 tahun di Indonesia mengalami disfungsi ereksi.[20]

Mortalitas

Penyakit disfungsi ereksi tidak berdampak pada kematian secara langsung. Akan tetapi, dapat menjadi gejala sebagai peringatan awal seseorang berpotensi terkena penyakit jantung, pembuluh darah, serta penyakit lain berisiko kematian.

Studi pada 1709 pria dengan disfungsi ereksi berusia 40–70 tahun, dimana subjek penelitian disupervisi selama 15 tahun. Hasil penelitian ini menyebutkan bahwa sebanyak 1284 subjek atau 75,13% bertahan hidup hingga akhir waktu penelitian.[21]

Setelah di investigasi menyeluruh, dari 403 atau 23,58% subjek yang meninggal, sekitar 371 orang yang datanya lengkap, mulai dari usia, indeks massa tubuh, dan riwayat konsumsi alkohol, kebiasaan merokok, serta riwayat penyakit kronis, seperti diabetes mellitus, hipertensi, dan penyakit jantung.

Hasil penelitian mendapatkan disfungsi ereksi berhubungan dengan hazard ratio sebesar 1,26 (95% CI) dari semua kasus kematian dan 1,43 (95% CI) dari kematian akibat penyakit pembuluh darah jantung. Kesimpulan dari penelitian ini adalah disfungsi ereksi berhubungan secara signifikan dengan peningkatan risiko kematian, khususnya kematian akibat penyakit pembuluh darah jantung.[21]

 

 

Direvisi oleh: dr. Felicia Sutarli

Referensi

19. Ahmed A. Alnaama A.Shams K. Salem M. Prevalence and risk factors of erectyle dysfunction among patients attending primary health care centres in Qatar. Eastern Mediterranean Health Journal. Volume 17, 2011. www.Emro.who.int/emhj-volume-17/volume-17-issue-7/article6.html
20. Samekto Wibowo dan Abdul Gofir. Disfungsi Ereksi. Yogyakarta: Pustaka Cendekia Press Yogyakarta, 2005.
21. Araujo AB, Travison TG, Ganz P, Chiu GR, Kupelian V, Rosen RC, Hall SA, McKinlay JB. Erectile dysfunction and mortality. J Sex Med. 2009 Sep;6(9):2445-54. doi: 10.1111/j.1743-6109.2009.01354.x. Epub 2009 Jun 15. PMID: 19538544; PMCID: PMC3524836. www.ncbi.mlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3524836/
41. Elizabeth Selvin 1, Arthur L Burnett, Elizabeth A Platz. Prevalence and risk factors for erectile dysfunction in the US. Am J Med. 2007 Feb;120(2):151-7. doi: 10.1016/j.amjmed.2006.06.010.
42. Grover SA. Lowensteyn I. Kaouache M. The prevalence of erectile dysfunction in the primary care setting: importance of risk factors for diabetes and vascular disease. Arch Intern Med. 2006 Jan 23;166(2):213-9. doi: 10.1001/archinte.166.2.213.

Etiologi Disfungsi Ereksi
Diagnosis Disfungsi Ereksi

Artikel Terkait

  • Skrining Disfungsi Seksual Akibat Antidepresan
    Skrining Disfungsi Seksual Akibat Antidepresan
  • Red Flag Disfungsi Ereksi
    Red Flag Disfungsi Ereksi
  • Strategi Mengatasi Disfungsi Seksual Akibat Terapi Antidepresan
    Strategi Mengatasi Disfungsi Seksual Akibat Terapi Antidepresan
  • Sildenafil Tidak Menyebabkan Serangan Jantung
    Sildenafil Tidak Menyebabkan Serangan Jantung
  • Testosterone Replacement Therapy untuk Disfungsi Ereksi
    Testosterone Replacement Therapy untuk Disfungsi Ereksi

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
dr. Hudiyati Agustini
Dibalas 07 Februari 2024, 09:56
Testosterone Replacement Therapy untuk Disfungsi Ereksi - Artikel SKP Alomedika
Oleh: dr. Hudiyati Agustini
1 Balasan
ALO DOKTER.Terapi pengganti testosteron umum digunakan untuk tata laksana hipogonadisme pria. Namun, dalam dekade terakhir, uji klinis mulai banyak...
Anonymous
Dibalas 02 Oktober 2023, 06:53
Sediaan alprostadil topikal
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Salam sejawat.Saya ingin bertanya, apakah sediaan alprostadil topikal utk disfungsi ereksi tersedia di Indonesia, soalnya saya ada terlihat salah satu...
Anonymous
Dibalas 16 Januari 2023, 07:46
Lama pemberian tadalafil pada pasien ED
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter, untuk pasien ED, untuk dosis harian Tadalafil nya brp MG ya dok? Dan di konsumsi brp lama agar sembuh total? Terimakasih dok

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.