Penatalaksanaan Disfungsi Ereksi
Penatalaksanaan disfungsi ereksi bertujuan untuk memperbaiki sirkulasi darah, mengobati penyakit komorbid ataupun gangguan psikis yang mendasarinya. Tata laksana disfungsi ereksi meliputi medikamentosa hingga tindakan medis, seperti penggunaan vakum dan pembedahan.
Medikamentosa
Pengobatan yang diberikan pada pasien dapat berupa tablet per oral, obat yg dimasukkan pada ujung penis atau suppositoria, dan injeksi pada penis. Sedangkan tata laksana pada kasus disfungsi ereksi akibat obat-obatan tertentu dapat dilakukan dengan pengurangan dosis hingga istirahat pemberian obat rutin tersebut.
Pengobatan Tablet Per Oral
Beberapa macam obat dapat dikonsumsi 15 menit hingga 36 jam sebelum berhubungan seksual, tergantung pada jenis obatnya. Obat yang biasa diberikan adalah PDE5 inhibitor seperti avanafil, sildenafil, tadalafil, atau vardenafil.[5,7,8]
Obat-obatan ini sebaiknya tidak dikonsumsi bersamaan dengan obat golongan nitrat untuk penyakit jantung, karena dapat menurunkan tekanan darah. Pasien perlu ditekankan agar lebih paham apa yang harus dilakukan jika terjadi serangan angina. Selain itu, harus berhati-hati pada pasien yang mengalami gangguan prostat, dan pasien yang mengonsumsi obat alfa bloker.[5-8,18,25]
Pengobatan Suppositoria dan Injeksi
Obat yang digunakan adalah alprostadil. Obat ini membantu melancarkan aliran darah ke penis sehingga penis dapat ereksi dalam waktu beberapa menit. Alprostadil per injeksi dapat memberikan efek yang cepat tetapi memiliki risiko perpanjangan waktu ereksi. Alprostadil per suppositoria dimasukkan ke ujung penis, dikenal dengan nama prosedur MUSE (medicated urethral system for erections). Kekurangannya adalah angka keberhasilan yang tidak sebaik injeksi.[1,2]
Penggunaan Vakum
Vacuum constriction device (VCD) merupakan alat pompa eksternal yg dapat melancarkan aliran darah ke penis, sehingga ereksi dapat dipertahankan. Alat ini relatif aman digunakan untuk pasien yang memiliki riwayat diabetes mellitus, depresi, atau pasien yang memerlukan tindakan bedah operasi prostat atau kanker kolon.[1,2,27]
Tindakan Bedah
Bedah merupakan langkah terakhir yang dapat dilakukan jika semua langkah sebelumnya tidak memberikan hasil. Tindakan bedah yang dilakukan antara lain:
- Penggunaan implan atau prosthesis di dalam penis
- Bedah rekonstruksi pembuluh darah untuk meningkatkan aliran darah ke penis. Rekonstruksi yang dilakukan adalah memperbaiki sumbatan pembuluh darah, dan memperbaiki kebocoran darah dari penis dan struktur sekitar penis. Prosedur ini efektif untuk beberapa kasus[25,26]