Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Penatalaksanaan Disfungsi Ereksi general_alomedika 2025-04-17T15:40:32+07:00 2025-04-17T15:40:32+07:00
Disfungsi Ereksi
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan
  • Panduan e-Prescription

Penatalaksanaan Disfungsi Ereksi

Oleh :
dr. Ghifara Huda SE AAAK
Share To Social Media:

Penatalaksanaan disfungsi ereksi bertujuan untuk memperbaiki sirkulasi darah area genitalia pria, mengobati penyakit komorbid ataupun gangguan psikis yang mendasarinya. Tata laksana utama disfungsi ereksi adalah modifikasi gaya hidup, diikuti dengan medikamentosa hingga tindakan medis, seperti penggunaan vakum dan pembedahan.

Modifikasi Gaya Hidup

Modifikasi gaya hidup terutama dilakukan untuk menurunkan berat badan, meningkatkan aktivitas fisik, dan memperbaiki pola makan. Pola makan yang disarankan adalah diet mediterania, atau pola makanan plant base, seperti makanan whole grains, minyak zaitun, kacang–kacangan, sayur, dan buah–buahan.[1,43]

Aktivitas fisik yang disarankan adalah minimal 30 menit per hari, sebanyak minimal 3 kali per minggu, dengan intensitas sedang. Olahraga yang disarankan adalah yang bersifat aerobik, seperti jogging dan bersepeda.[1,43]

Selain itu, mengurangi konsumsi rokok dan alkohol juga perlu dilakukan pada mereka dengan faktor risiko tersebut. Hal ini karena konsumsi rokok dan alkohol berhubungan dengan penyakit kardiovaskular dan penurunan produksi testosteron. Adanya faktor psikologis, seperti depresi, juga perlu di tata laksana dengan cognitive behavioral therapy serta konsultasi dengan spesialis terkait.[1,6,43]

Medikamentosa

Pengobatan yang diberikan pada pasien dapat berupa tablet per oral, obat yg dimasukkan pada ujung penis atau suppositoria, dan injeksi pada penis. Sedangkan tata laksana pada kasus disfungsi ereksi akibat obat–obatan tertentu dapat dilakukan dengan penurunan dosis hingga menghentikan pemberian obat.

Pengobatan Tablet Per Oral

Beberapa macam obat dapat dikonsumsi 15 menit hingga 36 jam sebelum berhubungan seksual, tergantung pada jenis obatnya. Obat yang biasa diberikan adalah PDE5 inhibitor seperti avanafil, sildenafil, tadalafil, atau vardenafil.[5,7,8]

Obat-obatan ini sebaiknya tidak dikonsumsi bersamaan dengan obat golongan nitrat untuk penyakit jantung, karena dapat menurunkan tekanan darah, sehingga konsultasi pada spesialis terkait perlu dilakukan dalam penyesuaian terapi. Selain itu, hati–hati pada pasien yang mengalami gangguan prostat dan pasien yang mengonsumsi obat alfa bloker.[5–8,18,25]

Pada pasien yang tidak responsif terhadap PDE5 inhibitor, beberapa studi melaporkan bahwa kombinasi dengan testosterone replacement therapy menunjukkan hasil menjanjikan. Namun, hal ini masih memerlukan studi berskala lebih besar.

Pengobatan Suppositoria dan Injeksi

Obat yang digunakan adalah alprostadil. Obat ini membantu melancarkan aliran darah ke penis, sehingga penis dapat ereksi dalam waktu beberapa menit. Alprostadil per injeksi dapat memberikan efek yang cepat, tetapi berisiko perpanjangan waktu ereksi.

Alprostadil per suppositoria dimasukkan ke ujung penis, dikenal dengan nama prosedur medicated urethral system for erections (MUSE). Kekurangannya adalah angka keberhasilan yang tidak sebaik injeksi.[1,2]

Penggunaan Vakum dan Alat Lainnya

Vacuum constriction device (VCD) merupakan alat pompa eksternal yg dapat melancarkan aliran darah ke penis, sehingga ereksi dapat dipertahankan. Alat ini relatif aman digunakan untuk pasien yang memiliki riwayat diabetes mellitus, depresi, atau pasien yang memerlukan tindakan bedah operasi prostat atau kanker kolon.[1,2,27]

Saat ini juga terdapat terapi shockwave intensitas rendah untuk disfungsi ereksi. Namun, efikasi dan keamanannya masih perlu diteliti lebih lanjut.

Tindakan Bedah

Bedah merupakan langkah terakhir yang dapat dilakukan jika semua langkah sebelumnya tidak memberikan hasil. Tindakan bedah yang dilakukan, antara lain:

  • Penggunaan implan atau prosthesis di dalam penis
  • Bedah rekonstruksi pembuluh darah untuk meningkatkan aliran darah ke penis[25,26]

Bedah rekonstruksi yang dilakukan adalah memperbaiki sumbatan pembuluh darah, dan memperbaiki kebocoran darah dari penis dan struktur sekitar penis. Prosedur ini efektif untuk beberapa kasus.[25,26]

 

Direvisi oleh: dr. Felicia Sutarli

Referensi

1. Sooriyamoorthy T, Leslie SW. Erectile Dysfunction. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK562253/
2. Tsertsvadze A, Yazdi F, Fink HA, MacDonald R, Wilt TJ, et al. Diagnosis and Treatment of Erectile Dysfunction. Evidence Report/Technology Assessment No.171 (Prepared by the University of Ottawa Evidence-based Practice Centre (UO-EPC) under Contract No. 290-02-0021). AHRQ Publication No. 08(09)-E016, Rockville, MD: Agency for Healthcare Research and Quality. May 2009. https://www.ahrq.gov/downloads/pub/evidence/pdf/erectiledys/erecdys.pdf
5. Althof SE, O' Leary MP, Cappelleri JC et al. Self-esteem, confidence, and relationships in men treated with sildenafil citrate for erectile dysfunction: results of two doubleblind, placebo-controlled trials. J Gen Intern Med 2006; 21(10):1069-1074.
6. Zhang XH, Melman A, Disanto ME. Update on corpus cavernosum smooth muscle contractile pathways in erectile function: a role for testosterone? J Sex Med. 2011 Jul. 8(7):1865-79.
7. Spitzer M, Basaria S, Travison TG, et al. Effect of testosterone replacement on response to sildenafil citrate in men with erectile dysfunction: a parallel, randomized trial. Ann Intern Med. 2012 Nov 20. 157(10):681-91.
8. Goldstein I. The mutually reinforcing triad of depressive symptoms, cardiovascular disease, and erectile dysfunction. Am J Cardiol. 2000 Jul 20. 86(2A):41F-45F.
18. Gentile V, Vicini P, Prigiotti G et al. Preliminary observations on the use of propionyl-L-carnitine in combination with sildenafil in patients with erectile dysfunction and diabetes. Curr Med Res Opin 2004; 20(9):1377-1384
25. Aydin, Memduh & Hazar, Aydin. Current Surgical Management of Erectile Dysfunction. Journal of Academic Research in Medicine, 2012. 1. 61-64. 10.5152/jarem.2011.17.
26. Kucukdurmaz F. Kadioglu A. Surgical Treatment of Erectile Dysfunction. 2012. DOI: 10.5772/33854.
27. Yuan J. Hoang A. Romero C. et al. Vacuum therapy in erectile dysfunction—science and clinical evidence. International journal of impotence research, 2010. 22. 290. 10.1038/ijir.2010.18.
28. Singh P. Andropause: Current concepts. Indian journal of endocrinology and metabolism,2013. 17. S621-S629. 10.4103/2230-8210.123552.

Diagnosis Disfungsi Ereksi
Prognosis Disfungsi Ereksi

Artikel Terkait

  • Skrining Disfungsi Seksual Akibat Antidepresan
    Skrining Disfungsi Seksual Akibat Antidepresan
  • Strategi Mengatasi Disfungsi Seksual Akibat Terapi Antidepresan
    Strategi Mengatasi Disfungsi Seksual Akibat Terapi Antidepresan
  • Efek Terapi Gelombang Kejut Linier Pada Disfungsi Ereksi – Telaah Jurnal Alomedika
    Efek Terapi Gelombang Kejut Linier Pada Disfungsi Ereksi – Telaah Jurnal Alomedika
  • Sildenafil Tidak Menyebabkan Serangan Jantung
    Sildenafil Tidak Menyebabkan Serangan Jantung
  • Testosterone Replacement Therapy untuk Disfungsi Ereksi
    Testosterone Replacement Therapy untuk Disfungsi Ereksi

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
dr. Hudiyati Agustini
Dibalas 07 Februari 2024, 09:56
Testosterone Replacement Therapy untuk Disfungsi Ereksi - Artikel SKP Alomedika
Oleh: dr. Hudiyati Agustini
1 Balasan
ALO DOKTER.Terapi pengganti testosteron umum digunakan untuk tata laksana hipogonadisme pria. Namun, dalam dekade terakhir, uji klinis mulai banyak...
Anonymous
Dibalas 02 Oktober 2023, 06:53
Sediaan alprostadil topikal
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Salam sejawat.Saya ingin bertanya, apakah sediaan alprostadil topikal utk disfungsi ereksi tersedia di Indonesia, soalnya saya ada terlihat salah satu...
Anonymous
Dibalas 16 Januari 2023, 07:46
Lama pemberian tadalafil pada pasien ED
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter, untuk pasien ED, untuk dosis harian Tadalafil nya brp MG ya dok? Dan di konsumsi brp lama agar sembuh total? Terimakasih dok

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.