Etiologi Sinusitis
Etiologi sinusitis dapat dibedakan menjadi infeksi dan non-infeksi. Kuman patogen penyebab sinusitis akut sedikit berbeda dengan sinusitis kronis.
Non Infeksi
Etiologi non-infeksi pada sinusitis merupakan segala penyebab yang dapat menimbulkan sumbatan pada ostium sinus, mengganggu fungsi dan pergerakan silia, serta mengganggu kualitas dan kuantitas mukus sinus. Etiologi non infeksi sinusitis antara lain :
- Iritan : polusi udara, asap rokok, bahan kimia
-
Alergen : rhinitis alergi karena serbuk sari, debu, atau alergen lain
- Kelainan anatomi hidung: infundibulum lebih sempit, deviasi septum nasal
- Trauma : fraktur tulang hidung
- Gangguan silia : jaringan parut, diskinesia silia [8, 10]
Infeksi Virus
Hampir 90% sinusitis akut disebabkan oleh infeksi virus. Virus yang sering menimbulkan sinusitis akut adalah rhinovirus, virus influenza, virus parainfluenza, adenovirus, dan enterovirus. Sekitar 0,5-2% kasus sinusitis akut akibat infeksi virus dapat berkembang menjadi sinusitis bakterial akut. [2]
Infeksi Bakteri
Sinusitis akibat infeksi bakteri kebanyakan berhubungan dengan infeksi virus pada saluran nafas atas ataupun faktor-faktor lain yang dapat mengganggu fungsi silia sinus.
Sinusitis Akut
Beberapa bakteri yang banyak ditemukan pada kasus sinusitis akut antara lain :
-
Streptococcus pneumoniae adalah bakteri gram positif, anaerobik fakultatif merupakan penyebab utama sinusitis akut pada dewasa
-
Haemophilus influenzae adalah bakteri gram positif, anaerobik fakultatif
-
Moraxella catarrhalis merupakan bakteri gram negatif, aerobik. Sama seperti bakteri Haemophilus influenzae, Moraxella catarrhalis juga dapat menghasilkan beta laktamase yang dapat menyebabkan resistensi terhadap antibiotik
-
Staphylococcus aureus merupakan kuman yang biasanya menyebabkan sinusitis sfenoid
-
Pseudomonas aeruginosa banyak ditemukan pada kasus sinusitis akibat infeksi nosokomial misalnya akibat pemasangan selang nasal, pada pasien HIV dan immunocompromised lainnya, dan pada pasien dengan fibrosis kistik
-
Bakteri lain yang pernah dilaporkan : Escherichia coli, Proteus mirabilis, Klebsiella pneumonia, Enterobacter sp. [2,9]
Sinusitis Kronis
Pada kasus sinusitis kronis, bakteri penyebab yang ditemukan dari kultur mukus sinus antara lain:
-
Staphylococcus aureus, termasuk MRSA (methicillin-resistant S. aureus)
- Coagulase-negative staphylococci
- Haemophilus influenzae
- Moraxella catarrhalis
- Streptococcus pneumoniae
- Streptococcus intermedius
- Pseudomonas aeruginosa
- Nocardia sp.
-
Bakteri anaerob seperti Prevotella sp., Porphyromonas sp., dan Bacteroides sp [1,8]
Infeksi Jamur
Infeksi jamur pada sinusitis akut dapat disebabkan oleh Aspergillus sp. dan Alternaria sp.
Pada sinusitis akut alergi, penyebab paling sering adalah Bipolaris sp. dan Curvularia sp.
Pada kasus sinusitis jamur kronis yang paling sering ditemukan adalah Aspergillus sp., Candida sp., Cryptococcus neoformans, Sporothrix schenckii, dan Alternaria sp. [2,8]
Faktor Risiko
Faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan sinusitis antara lain :
- Kelainan anatomi: deviasi septum nasal, polip, bullosa pada konka, obstruksi akibat tumor
- Gangguan transpor mukus pada fibrosis kistik ataupun akibat diskinesia silia
-
Kondisi imunodefisiensi akibat infeksi HIV, diabetes mellitus, atau kemoterapi
-
Alergi: rhinitis alergi, asma
- Infeksi saluran nafas atas berulang oleh virus
- Penyalahgunaan obat-obatan seperti kokain atau obat-obatan lain seperti antikolinergik dan antihistamin
- Bahan iritan seperti asap rokok ataupun polusi udara
- Trauma: barotrauma, trauma atau fraktur pada sinus
- Benda asing yang dapat menimbulkan sumbatan ostium sinus
- Pasien yang menggunakan selang nasogastrik atau nasotrakeal
- Periodontitis atau penyakit gigi lainnya
- Penyakit sistemik seperti granulomatosis Wegener, sarkoidosis, vaskulitis Churg-Strauss [8,11]