Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Etiologi Sinusitis general_alomedika 2023-02-06T09:00:58+07:00 2023-02-06T09:00:58+07:00
Sinusitis
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Etiologi Sinusitis

Oleh :
dr.Saphira Evani
Share To Social Media:

Etiologi sinusitis dapat dibedakan menjadi infeksi dan non-infeksi. Kuman patogen penyebab sinusitis akut sedikit berbeda dengan sinusitis kronis.

Non Infeksi

Etiologi non-infeksi pada sinusitis merupakan segala penyebab yang dapat menimbulkan sumbatan pada ostium sinus, mengganggu fungsi dan pergerakan silia, serta mengganggu kualitas dan kuantitas mukus sinus. Etiologi non infeksi sinusitis antara lain :

  • Iritan : polusi udara, asap rokok, bahan kimia
  • Alergen : rhinitis alergi karena serbuk sari, debu, atau alergen lain

  • Kelainan anatomi hidung: infundibulum lebih sempit, deviasi septum nasal
  • Trauma : fraktur tulang hidung
  • Gangguan silia : jaringan parut, diskinesia silia [8, 10]

Infeksi Virus

Hampir 90% sinusitis akut disebabkan oleh infeksi virus. Virus yang sering menimbulkan sinusitis akut adalah rhinovirus, virus influenza, virus parainfluenza, adenovirus, dan enterovirus. Sekitar 0,5-2% kasus sinusitis akut akibat infeksi virus dapat berkembang menjadi sinusitis bakterial akut. [2]

Infeksi Bakteri

Sinusitis akibat infeksi bakteri kebanyakan berhubungan dengan infeksi virus pada saluran nafas atas ataupun faktor-faktor lain yang dapat mengganggu fungsi silia sinus.

Sinusitis Akut

Beberapa bakteri yang banyak ditemukan pada kasus sinusitis akut antara lain :

  • Streptococcus pneumoniae adalah bakteri gram positif, anaerobik fakultatif merupakan penyebab utama sinusitis akut pada dewasa

  • Haemophilus influenzae adalah bakteri gram positif, anaerobik fakultatif

  • Moraxella catarrhalis merupakan bakteri gram negatif, aerobik. Sama seperti bakteri Haemophilus influenzae, Moraxella catarrhalis juga dapat menghasilkan beta laktamase yang dapat menyebabkan resistensi terhadap antibiotik

  • Staphylococcus aureus merupakan kuman yang biasanya menyebabkan sinusitis sfenoid

  • Pseudomonas aeruginosa banyak ditemukan pada kasus sinusitis akibat infeksi nosokomial misalnya akibat pemasangan selang nasal, pada pasien HIV dan immunocompromised lainnya, dan pada pasien dengan fibrosis kistik

  • Bakteri lain yang pernah dilaporkan : Escherichia coli, Proteus mirabilis, Klebsiella pneumonia, Enterobacter sp. [2,9]

Sinusitis Kronis

Pada kasus sinusitis kronis, bakteri penyebab yang ditemukan dari kultur mukus sinus antara lain:

  • Staphylococcus aureus, termasuk MRSA (methicillin-resistant S. aureus)

  • Coagulase-negative staphylococci
  • Haemophilus influenzae
  • Moraxella catarrhalis
  • Streptococcus pneumoniae
  • Streptococcus intermedius
  • Pseudomonas aeruginosa
  • Nocardia sp.
  • Bakteri anaerob seperti Prevotella sp., Porphyromonas sp., dan Bacteroides sp [1,8]

Infeksi Jamur

Infeksi jamur pada sinusitis akut dapat disebabkan oleh Aspergillus sp. dan Alternaria sp.

Pada sinusitis akut alergi, penyebab paling sering adalah Bipolaris sp.  dan Curvularia sp.

Pada kasus sinusitis jamur kronis yang paling sering ditemukan adalah Aspergillus sp., Candida sp., Cryptococcus neoformans, Sporothrix schenckii, dan Alternaria sp. [2,8]

Faktor Risiko

Faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan sinusitis antara lain :

  • Kelainan anatomi: deviasi septum nasal, polip, bullosa pada konka, obstruksi akibat tumor
  • Gangguan transpor mukus pada fibrosis kistik ataupun akibat diskinesia silia
  • Kondisi imunodefisiensi akibat infeksi HIV, diabetes mellitus, atau kemoterapi

  • Alergi: rhinitis alergi, asma

  • Infeksi saluran nafas atas berulang oleh virus
  • Penyalahgunaan obat-obatan seperti kokain atau obat-obatan lain seperti antikolinergik dan antihistamin
  • Bahan iritan seperti asap rokok ataupun polusi udara
  • Trauma: barotrauma, trauma atau fraktur pada sinus
  • Benda asing yang dapat menimbulkan sumbatan ostium sinus
  • Pasien yang menggunakan selang nasogastrik atau nasotrakeal
  • Periodontitis atau penyakit gigi lainnya
  • Penyakit sistemik seperti granulomatosis Wegener, sarkoidosis, vaskulitis Churg-Strauss [8,11]

Referensi

1. Soetjipto D, Mangunkusumo E. Sinus paranasal in buku ajar telinga hidung, tenggorok, kepala, dan leher. Edisi ke-7. Jakarta: Badan Penerbit FKUI. 2014.
2. Brook I. Bronze MS. Acute sinusitis. 2018 https://emedicine.medscape.com/article/232670-overview
8. Brook I, Brusch JL. Chronic sinusitis. Ramadan HH, Meyers AD. Medical treatment of pediatric sinusitis. https://emedicine.medscape.com/article/873149-overview
9. Sharma GK, Taliaferro HG. Recurrent sinusitis. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK459372/
10. Chow AW, Benninger MS, Brook I, et al. IDSA Clinical practice guideline for acute bacterial rhinosinusitis in children and adults. Clin Infectious Dis, 2012. 54(8): 72-112. doi:10.1093/cid/cis370
11. Battisti AS, Pangia. Sinusitis. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK470383/

Patofisiologi Sinusitis
Epidemiologi Sinusitis

Artikel Terkait

  • Rasionalisasi Pemberian Antibiotik pada Sinusitis Akut
    Rasionalisasi Pemberian Antibiotik pada Sinusitis Akut
  • Penggunaan Steroid pada Rhinosinusitis Kronis
    Penggunaan Steroid pada Rhinosinusitis Kronis
  • Efek Kortikosteroid pada Rhinosinusitis Akut
    Efek Kortikosteroid pada Rhinosinusitis Akut
  • Efikasi Kortikosteroid sebagai Tata Laksana Anosmia karena COVID-19
    Efikasi Kortikosteroid sebagai Tata Laksana Anosmia karena COVID-19
Diskusi Terkait
Anonymous
15 Juli 2022
Pilihan Obat Analgetik untuk Nyeri Kepala Berat pada Sinusitis Akut - THT Ask The Expert
Oleh: Anonymous
3 Balasan
izin dr. Suyanti, Sp. THT-KL saya ingin bertanya, pada pasien sinusitis akut dengan nyeri kepala hebat dan tidak membaik dengan pemberian paracetamol dan...
Anonymous
19 Mei 2022
Cuci Hidung untuk pasien rhinosinusitis - THT Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo Dok, ijin tanya, frekuensi cuci hidung pada tatalaksana rhinosinusitis kronis yang direkomendasikan berapa ya Dok ? Lalu adakah tanda-tanda pada...
Anonymous
16 November 2021
Indikasi tata laksana bedah untuk sinusitis - THT Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dr. Sekti, Sp.THT-KL(K)Izin bertanya dok, untuk pasien sinusitis yang selama ini pengobatannya secara farmakologis, kira-kira apa yang menjadi indikasi...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.