Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Penatalaksanaan Sinusitis general_alomedika 2022-12-27T12:21:36+07:00 2022-12-27T12:21:36+07:00
Sinusitis
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Penatalaksanaan Sinusitis

Oleh :
dr.Saphira Evani
Share To Social Media:

Penatalaksanaan sinusitis bertujuan untuk mempercepat proses penyembuhan, mengatasi infeksi, memperbaiki drainase mukus, mencegah perubahan sinusitis akut menjadi kronis, dan mencegah terjadinya komplikasi.

Terapi Simptomatis

Terapi medikamentosa pada kasus sinusitis akut umumnya berupa pengobatan simtomatis seperti penggunaan dekongestan, kortikosteroid, dan analgesik.

Dekongestan

Dekongestan oral (pseudoefedrin atau fenilefrin) atau dekongestan topikal (pseudoefedrin HCl) yang diberikan selama 14 hari. Dekongestan topikal berupa oksimetazolin dapat diberikan dengan durasi tidak lebih dari 3 hari untuk mencegah kongesti rebound.

Kortikosteroid

Kortikosteroid intranasal. Regimen yang biasa digunakan adalah mometasone furoate 200/ 400/ 800 µg sebanyak 2 kali sehari selama 15 hari pemberian. Kortikosteroid dapat digunakan sebagai terapi tunggal pada sinusitis akut ataupun sebagai terapi tambahan bersama antibiotik untuk kasus sinusitis bakterial akut.

Kortikosteroid oral jangka pendek bermanfaat untuk mengurangi keluhan sakit kepala, nyeri pada wajah, kongesti nasal, dan sebagainya. Regimen obat yang dapat digunakan misalnya metilprednisolon dengan dosis 3 x 8 mg selama 5 hari pemberian.

Walaupun begitu, studi yang ada menunjukkan bahwa pemberian kortikosteroid intranasal sebaiknya hanya digunakan pada sinusitis yang berhubungan dengan alergi, dan kortikosteroid oral bersama antibiotik hanya menunjukkan manfaat moderat jangka pendek. Beragam studi lebih merekomendasikan penggunaan kortikosteroid hanya pada pasien sinusitis kronis yang disertai polip nasal.

Antihistamin

Antihistamin tidak rutin diberikan. Antihistamin dapat bermanfaat pada sinusitis akut dengan gejala ringan (mengurangi keluhan bersin dan pengeluaran sekret hidung) atau yang diduga berhubungan dengan rhinitis alergi. [19]

Analgetik

Analgetik non-narkotik seperti paracetamol atau ibuprofen dapat digunakan pada pasien dengan sinusitis untuk meringankan keluhan demam dan nyeri. [2,4-8, 19]

Antibiotik

Pada kasus sinusitis akut yang dicurigai adanya infeksi bakterial, pasien diberikan terapi antibiotik.

Sinusitis Akut

Pada kasus sinusitis akut yang tidak komplikasi, penggunaan antibiotik tidak disarankan. Berdasarkan tinjauan sistematik Cochrane, setengah pasien dengan sinusitis akut tanpa komplikasi dapat sembuh sendiri walaupun tidak diberikan antibiotik. Dua pertiga pasien dilaporkan dapat sembuh setelah 14 hari. Studi ini menyimpulkan bahwa antibiotik tidak diperlukan pada sinusitis akut yang tidak komplikasi. [23] Antibiotik mungkin dapat diberikan pada pasien dengan sinusitis yang berat, immunocompromised, atau pada anak-anak.

Beberapa pilihan antibiotik pada kasus sinusitis bakterial akut dewasa adalah :

  • Amoxicillin 3 x 500 mg per oral atau amoksisilin klavulanat 3 x 625 mg per oral selama 10-14 hari pemberian
  • Klaritromisin :  2 x 500 mg
  • Azithromycin : 500 mg pada pemberian hari pertama, kemudian 1 x 250 mg selama 4 hari [2]

Untuk sinusitis bakterial akut pada anak, pilihan antibiotik adalah :

  • Amoxicillin : 45 mg/kgBB dibagi menjadi 2 dosis perhari
  • Ceftriaxone: digunakan pada anak yang tidak mampu mentoleransi obat oral. Diberikan dengan dosis 50 mg/kg BB dosis tunggal secara intramuskular atau intravena. [20]

Sinusitis Kronis

Antibiotik pada sinusitis kronis diberikan dalam durasi 3-4 minggu dan dapat diberikan secara empiris pada awal tatalaksana. Jika terapi empiris gagal, maka penggunaan antibiotik harus berdasarkan hasil kultur. Obat yang menjadi pilihan adalah amoxicillin clavulanate 2 gram per oral dua kali sehari, atau 90 mg/kgBB/hari dua kali sehari. Pada pasien yang alergi penisilin dapat digunakan levofloxacin, moxifloxacin, atau cephalosporin generasi ketiga.  [8,19]

Antifungal

Pada kasus sinusitis akibat jamur terapi medikamentosa yang dapat digunakan adalah amphotericin B 1 - 1,5 mg/kgBB/hari untuk kasus sinusitis jamur invasif akut. Pada kasus kronis, dosis amphotericin B yang digunakan adalah 2 g/hari. Setelah pemberian amphotericin B, antifungal dapat diganti menjadi itraconazole atau ketoconazole dengan dosis 400 mg/ hari. [7]

Pembedahan

Tindakan pembedahan ditujukan pada pasien sinusitis kronis yang tidak membaik setelah terapi adekuat, sinusitis kronis disertai pembentukan kista atau kelainan lain yang ireversibel, adanya polip ekstensif, sinusitis jamur, atau adanya komplikasi sinusitis lain.

Jenis pembedahan yang sekarang paling sering dikerjakan adalah Functional Endoscopic Sinus Surgery (FESS). Komplikasi FESS yang dapat terjadi antara lain kerusakan otot ekstraokular, kehilangan penglihatan, kebocoran cairan serebrospinal, dan meningitis. Namun, komplikasi ini sangat jarang. [1,7,21]

Persiapan Rujukan

Persiapan rujukan segera ke dokter spesialis THT harus dilakukan pada pasien-pasien yang mengalami hal berikut :

  • Edema atau eritema periorbital
  • Diplopia
  • Kelainan posisi bola mata
  • Oftalmoplegia
  • Penurunan tajam penglihatan
  • Nyeri berat area frontal baik unilateral atau bilateral
  • Bengkak pada area frontal
  • Adanya gejala meningitis
  • Adanya defisit neurologis [7]

Terapi Suportif

Terapi suportif non medikamentosa yang dapat dilakukan pada pasien sinusitis adalah :

  • Humidifikasi atau menghirup uap air panas untuk mengurangi sumbatan hidung
  • Nasal wash menggunakan NaCl 0,9%

  • Kompres hangat pada area sinus
  • Minum air putih yang cukup [2]

Referensi

2. Brook I. Bronze MS. Acute sinusitis. 2018 https://emedicine.medscape.com/article/232670-overview
4. Rosenfeld RM, Piccirillo JF, Chandrasekhar SS, Brook I, Kumar KA, Kramper M, et al. Clinical practice guideline (update): adult sinusitis. Otolaryngology-Head and Neck Surgery. 2015;152(2S):S1-S39.
5. Rosenfeld RM. Acute sinusitis in adults. N Engl J Med. 2016;375:926-970.
6. Ramadan HH, Meyers AD. Medical treatment of pediatric sinusitis. https://emedicine.medscape.com/article/873149-overview
7. Fokkens WJ, Lund VJ, Mullol J, Bacher C, et al. European position paper on rhinosinusitis and nasal polyps 2012. Rhinology. 2012;50(23):p1-298.
8. Brook I, Brusch JL. Chronic sinusitis. Ramadan HH, Meyers AD. Medical treatment of pediatric sinusitis. https://emedicine.medscape.com/article/873149-overview
19. Rosenfeld RM, Piccrillo JF, Chandrasekhar SS, et al. Clinical Practice Guideline (Update) : Adult Sinusitis. Otolaryngology-Head and Neck Surgery, 2015. doi:10.1177/0194599815572097
20. Wald ER, Applegate KE, Bordley C, et al. Clinical practice guideline for the diagnosis and management of acute bacterial sinusitis in children age 1 to 18 years. Pediatrics, 2013. 132(1): 262-280. DOI: 10.1542/peds.2013-1071
21. Morcom S, Phillips N, Pastuszek A, Timperley D. Sinusitis. AFP. 2016;45(6):374-377.
23. Lemiengre MB, Van Driel ML, Merenstein D, et al. Antibiotic for sinus infection of short duration in adults. Cochrane Database of Systematic Review, 2018. https://www.cochranelibrary.com/cdsr/doi/10.1002/14651858.CD006089.pub5

Diagnosis Sinusitis
Prognosis Sinusitis

Artikel Terkait

  • Rasionalisasi Pemberian Antibiotik pada Sinusitis Akut
    Rasionalisasi Pemberian Antibiotik pada Sinusitis Akut
  • Penggunaan Steroid pada Rhinosinusitis Kronis
    Penggunaan Steroid pada Rhinosinusitis Kronis
  • Efek Kortikosteroid pada Rhinosinusitis Akut
    Efek Kortikosteroid pada Rhinosinusitis Akut
  • Efikasi Kortikosteroid sebagai Tata Laksana Anosmia karena COVID-19
    Efikasi Kortikosteroid sebagai Tata Laksana Anosmia karena COVID-19
Diskusi Terkait
Anonymous
11 hari yang lalu
Terapi medikamentosa sinusitis
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Hai sejawat sekalian. Saya ada pasien konsul paska dari spesialis THT. Pasien didiagnosa sinusitis akut dari foto waters. Gejala pasien nyeri wajah, hidung...
Anonymous
15 Juli 2022
Pilihan Obat Analgetik untuk Nyeri Kepala Berat pada Sinusitis Akut - THT Ask The Expert
Oleh: Anonymous
3 Balasan
izin dr. Suyanti, Sp. THT-KL saya ingin bertanya, pada pasien sinusitis akut dengan nyeri kepala hebat dan tidak membaik dengan pemberian paracetamol dan...
Anonymous
19 Mei 2022
Cuci Hidung untuk pasien rhinosinusitis - THT Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo Dok, ijin tanya, frekuensi cuci hidung pada tatalaksana rhinosinusitis kronis yang direkomendasikan berapa ya Dok ? Lalu adakah tanda-tanda pada...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.