Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Patofisiologi Sinusitis general_alomedika 2019-11-07T14:42:58+07:00 2019-11-07T14:42:58+07:00
Sinusitis
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Patofisiologi Sinusitis

Oleh :
dr.Saphira Evani
Share To Social Media:

Patofisiologi sinusitis melibat faktor-faktor seperti obstruksi jalur drainase sinus (ostium sinus), gangguan pergerakan silia, serta gangguan keseimbangan jumlah dan kualitas mukus.

Peran Obstruksi pada Ostium Sinus

Sinus merupakan rongga yang steril. Aliran mukus sinus bersifat satu arah dari sinus melalui ostium sinus menuju rongga hidung. Infeksi saluran pernapasan atas akibat virus atau paparan alergen dapat menimbulkan edema mukosa yang menyebabkan penyempitan ostium sinus yang lambat laun akan mengakibatkan obstruksi yang mengganggu aliran mukus sinus.

Ketika ada sumbatan, udara mulai berkurang pada rongga sinus, sehingga tekanan di dalam rongga sinus berubah menjadi lebih negatif dibandingkan dengan tekanan atmosfer. Tekanan negatif ini membuat bakteri dalam rongga hidung dapat masuk ke dalam rongga sinus, terutama saat menarik napas atau membuang sekret hidung. Selain karena infeksi dan alergen, sumbatan ostium sinus juga dapat terjadi akibat adanya polip, benda asing, deviasi septum, atau tumor. [1,3,8]

Gangguan Fungsi Silia

Seperti pada mukosa hidung, di dalam sinus juga terdapat mukosa bersilia. Silia berperan dalam aliran mukus dari rongga sinus ke rongga hidung. Gangguan fungsi silia akan berdampak pada penumpukan mukus pada rongga sinus. Gangguan fungsi silia dapat disebabkan karena infeksi virus, bakteri, aliran udara yang tinggi, bahan kimia yang toksik terhadap silia, mediator inflamasi, jaringan parut, serta sindrom Kartagener (diskinesia silier primer). Fungsi siliar juga dapat terganggu akibat faktor asap rokok, dehidrasi, udara kering, dan obat-obatan seperti antikolinergik dan antihistamin. [1,3,8]

Gabungan dari Obstruksi Ostium dan Gangguan Fungsi Silia

Saat terjadi obstruksi ostium sinus, mukosa rongga sinus akan tetap memproduksi mukus, akibatnya terjadi akumulasi berlebih mukus. Silia hanya dapat bekerja bila ada komposisi cairan mukus yang sesuai.

Mukus pada saluran pernapasan terdiri dari dua lapisan. Lapisan pertama adalah lapisan serosa (sol phase) yang lebih encer dan tipis yang mengelilingi batang silia dan membantu kerja silia. Lapisan kedua (gel phase) memiliki konsistensi lebih kental dan berada di atas lapisan pertama.

Lapisan mukosa gel phase ini yang ditranspor oleh gerakan silia menuju ostium sinus. Bila terjadi perubahan komposisi lapisan mukus menjadi lebih kental (misalnya pada pasien fibrosis kistik atau sekresi sol phase berkurang), transpor mukus akan menjadi lebih lambat sehingga lapisan gel phase akan semakin menumpuk di rongga sinus. Perubahan kualitas mukus akibat adanya debris peradangan juga akan semakin mengganggu pergerakan silia. [1,3,8,9]

Referensi

1. Soetjipto D, Mangunkusumo E. Sinus paranasal in buku ajar telinga hidung, tenggorok, kepala, dan leher. Edisi ke-7. Jakarta: Badan Penerbit FKUI. 2014.
3. Peters AT, Spector S, Hsu J, Hamilos DL, Baroody FM, Chandra RK. Diagnosis and management of rhinosinusitis: a practice parameter update. Ann Allergy Asthma Immunol. 2014;113:347-385.
8. Brook I, Brusch JL. Chronic sinusitis. Ramadan HH, Meyers AD. Medical treatment of pediatric sinusitis. https://emedicine.medscape.com/article/873149-overview
9. Sharma GK, Taliaferro HG. Recurrent sinusitis. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK459372/

Pendahuluan Sinusitis
Etiologi Sinusitis

Artikel Terkait

  • Rasionalisasi Pemberian Antibiotik pada Sinusitis Akut
    Rasionalisasi Pemberian Antibiotik pada Sinusitis Akut
  • Penggunaan Steroid pada Rhinosinusitis Kronis
    Penggunaan Steroid pada Rhinosinusitis Kronis
  • Efek Kortikosteroid pada Rhinosinusitis Akut
    Efek Kortikosteroid pada Rhinosinusitis Akut
  • Efikasi Kortikosteroid sebagai Tata Laksana Anosmia karena COVID-19
    Efikasi Kortikosteroid sebagai Tata Laksana Anosmia karena COVID-19
Diskusi Terkait
Anonymous
15 Juli 2022
Pilihan Obat Analgetik untuk Nyeri Kepala Berat pada Sinusitis Akut - THT Ask The Expert
Oleh: Anonymous
3 Balasan
izin dr. Suyanti, Sp. THT-KL saya ingin bertanya, pada pasien sinusitis akut dengan nyeri kepala hebat dan tidak membaik dengan pemberian paracetamol dan...
Anonymous
19 Mei 2022
Cuci Hidung untuk pasien rhinosinusitis - THT Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo Dok, ijin tanya, frekuensi cuci hidung pada tatalaksana rhinosinusitis kronis yang direkomendasikan berapa ya Dok ? Lalu adakah tanda-tanda pada...
Anonymous
16 November 2021
Indikasi tata laksana bedah untuk sinusitis - THT Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dr. Sekti, Sp.THT-KL(K)Izin bertanya dok, untuk pasien sinusitis yang selama ini pengobatannya secara farmakologis, kira-kira apa yang menjadi indikasi...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.