Pendahuluan Polip Nasal
Polip nasal adalah lesi pada mukosa hidung atau sinus paranasal yang diakibatkan inflamasi atau infeksi kronis. Polip nasal umumnya berbentuk massa halus, lunak, bulat dan semi transparan, paling sering ditemukan di meatus medius dan sinus ethmoid. [1]
Karakteristik klinis dari polip nasal adalah obstruksi hidung yang bersifat progresif dan lambat, disertai dengan berkurangnya kemampuan penghidu. Pada pemeriksaan fisik, polip sering kali berwarna pucat atau kuning keabuan dan tidak nyeri, sedangkan turbinat akan berwarna kemerahan. Polip sering timbul pada individu yang memiliki riwayat asthma, sinusitis kronis, rhinitis alergi, dan kistik fibrosis.
Diagnosis polip nasal ditunjang dengan hasil rhinoskopi atau endoskopi. Dapat pula dilakukan pemeriksaan laboratorium, radiologi, dan histopatologi. [1,2]
Penatalaksanaan pada polip nasal dapat menggunakan medikamentosa dan tindakan operatif. Kortikosteroid topikal dan oral merupakan terapi pilihan dalam mengurangi ukuran polip, memperbaiki obstruksi nasal, dan mencegah kekambuhan. Jika pasien tidak respon terhadap medikamentosa dan ukuran polip besar, pertimbangkan tindakan operatif seperti Functional Endoscopic Sinus Surgery (FESS). [2]