Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Deviasi Septum Nasal general_alomedika 2023-02-07T13:32:53+07:00 2023-02-07T13:32:53+07:00
Deviasi Septum Nasal
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Pendahuluan Deviasi Septum Nasal

Oleh :
dr. Regina Putri Apriza
Share To Social Media:

Deviasi septum nasal adalah variasi anatomi dimana septum nasal tidak lurus sempurna di garis tengah antara cavum nasalis kanan dan kiri. Deviasi septum nasal dapat menyebabkan gejala obstruksi nasal maupun terganggunya tampilan estetik hidung.[1-3,16]

Deviasi septum nasal dapat terjadi secara kongenital maupun didapat. Deviasi septum nasal yang didapat, seringkali disebabkan karena trauma yang menyebabkan dislokasi. Berdasarkan klinis, deviasi septum nasal dapat bersifat asimtomatik maupun bergejala, tergantung derajat obstruksi. Gold standard diagnosis deviasi septum nasal adalah pemeriksaan fisik hidung dengan rhinoskopi anterior maupun endoskopi.[1,16,17]

deviasi septum nasal -min

Penilaian komprehensif diperlukan dalam manajemen deviasi septum nasal untuk merencanakan tindakan preoperatif, perbaikan fungsi, dan estetik. Biasanya septoplasti cukup untuk mengatasi deviasi septum nasal yang signifikan, tetapi terkadang dibutuhkan septorinoplasti.[1–3,16]

Berdasarkan klasifikasi Mladina, deviasi septum nasal dapat dibagi menjadi:

  • Tipe I: benjolan unilateral yang belum mengganggu aliran udara
  • Tipe II: benjolan unilateral yang sudah mengganggu aliran udara, tetapi belum menunjukkan adanya gejala klinis yang bermakna
  • Tipe III: deviasi pada konka media (area osteomeatal dan meatus media)
  • Tipe IV: septum berbentuk “S” (posterior ke sisi lain dan anterior ke sisi lainnya)
  • Tipe V: tonjolan besar unilateral pada dasar septum, tetapi sisi lain masih normal
  • Tipe VI: tipe V disertai sulkus unilateral dari kaudal hingga ventral, sehingga menunjukkan rongga yang asimetri
  • Tipe VII: kombinasi lebih dari satu tipe[4,5]

Pada perkembangannya, deviasi septum nasal bisa menimbulkan masalah lain dalam sistem penghidu, misalnya sinusitis.[6]

Tata laksana deviasi septum nasal dapat berupa operatif maupun non–operatif. Watchful waiting dapat dilakukan pada deviasi septum nasal asimtomatik. Pada keadaan dimana deviasi septum nasal memberikan keluhan obstruksi maupun rhinosinusitis kronis, tindakan operasi seperti septoplasti dan medikamentosa seperti kortikosteroid inhalasi dan dekongestan dapat dipertimbangkan.[16]

 

 

Direvisi oleh: dr. Felicia Sutarli

Referensi

1. Sedaghat AR, Kieff DA, Bergmark RW, Cunnane ME, Busaba NY. Radiographic evaluation of nasal septal deviation from computed tomography correlates poorly with physical exam findings. Int Forum Allergy Rhinol. 2015;5(3):258-262. doi:10.1002/alr.21445.
2. Georgiou I, Farber N, Mendes D, Winkler E. The role of antibiotics in rhinoplasty and septoplasty: a literature review. Rhinology. 2008;46(4):267-270.
3. Sclafani AP, Kim M, Kjaer K, Kacker A, Tabaee A. Postoperative pain and analgesic requirements after septoplasty and rhinoplasty. Laryngoscope. 2019;129(9):2020-2025. doi:10.1002/lary.27913.
4. Hubballi RK, Koujalagi SM. Association of external nose deformity in individuals with nasal septal deviation. Int J Otorhinolaryngol Head Neck Surg. 2019 Sep;5(5):1372-8
5. Teixeira J, Certal V, Chang ET, Camacho M. Nasal septal deviations: a systematic review of classification systems. Plast Surg Int. 2016;2016:7089123
16. Alghamdi FS, Albogami D, Alsurayhi AS, Alshibely AY, Alkaabi TH, Alqurashi LM, Alahdal AA, Saber AA, Almansouri OS. Nasal Septal Deviation: A Comprehensive Narrative Review. Cureus. 2022 Nov 10;14(11):e31317. doi: 10.7759/cureus.31317. PMID: 36514566; PMCID: PMC9736816.
17. Wang Y, Bonaparte JP. Diagnosis and management of septal deviation and nasal valve collapse - a survey of Canadian otolaryngologists. J Otolaryngol Head Neck Surg. 2019 Dec 16;48(1):71. doi: 10.1186/s40463-019-0394-z. PMID: 31842991; PMCID: PMC6916251.

Patofisiologi Deviasi Septum Nasal
Diskusi Terkait
Anonymous
16 hari yang lalu
Ingus menetes dari hidung kanan ketika menunduk
Oleh: Anonymous
4 Balasan
Alo dokter izin berdiakusi, pasien laki-laki usia 35 tahun dengan keluhan ingus menetes pd hidung kanan ketika menunduk, 3 hari ini disertai bercak dahak...
Anonymous
12 Desember 2022
Hipertrofi konka dengan septum deviasi -THT ask the expert
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter Rano, Sp. THT-KL, izin bertanya bagaimana tatalaksana hipertrofi konka pada deviasi septum nasi ya dok? Apakah ada medikamentosa atau harus...

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.