Epidemiologi Sinusitis
Data epidemiologi menunjukkan bahwa kasus sinusitis paling banyak terjadi pada musim hujan atau musim dingin dan pada daerah dengan kelembaban udara atau polusi udara yang tinggi. Sekitar 35 juta orang didiagnosis menderita sinusitis di Amerika. Hampir 14% penderita mengalami minimal satu kali episode sinusitis per tahunnya. Sinusitis merupakan penyakit nomor lima tertinggi yang mendapatkan resep antibiotik. [2]
Global
Sinusitis dapat ditemukan secara global. Survei kesehatan nasional pada tahun 2012 di Amerika menunjukkan 1 dari 8 dewasa didiagnosis menderita sinusitis. [4]
Sinusitis akut diderita oleh 3 per 1000 orang di United Kingdom. Anak-anak mengalami rata-rata 6-8 kali infeksi saluran pernafasan atas per tahun, sekitar 6-13% berkembang menjadi sinusitis bakterial akut. [2]
Prevalensi sinusitis kronis di Amerika mencapai 146 per 1000 populasi. Angka kejadian sinusitis kronis ini meningkat setiap tahunnya dan menyumbangkan angka kunjungan ke dokter sebanyak 18-22 juta kunjungan per tahun. Sekitar 64% pasien dengan AIDS mengalami sinusitis kronis. [8]
Studi terhadap 57.128 sampel di negara-negara Eropa dengan bantuan kuesioner menunjukkan hasil prevalensi sinusitis kronis sebesar 19,9% pada rentang usia 15-75 tahun. [12]
Sebuah studi lain dengan responden yang berasal dari 7 kota berbeda di China mendapatkan hasil prevalensi sinusitis kronis sebesar 8,0% (4,8-9,7%). Pada studi tersebut prevalensi sinusitis kronis pada laki-laki (8,79%) sedikit lebih tinggi dibanding pada wanita (7,28%). Dari studi tersebut diperkirakan 107 juta orang menderita sinusitis kronis di dataran China. [13]
Studi epidemiologi yang dilakukan oleh Korean National Health and Nutrition Examination Survey, menunjukkan bahwa prevalensi sinusitis kronis berdasarkan gejala dan gambaran endoskopi yang positif adalah 6,95% dan 8,4% pada tahun 2008-2012. [14]
Indonesia
Belum ada data epidemiologi khusus mengenai sinusitis secara nasional di Indonesia. Namun, data terbaru berdasarkan Riskesdas 2018 menunjukkan prevalensi infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) menurut diagnosis tenaga kesehatan dan gejala di Indonesia adalah sebesar 9,3%.[15] Kemungkinan kejadian sinusitis belum dilaporkan secara baik atau belum diklasifikasikan terpisah dari ISPA pada survei kesehatan nasional.
Sebuah penelitian di RSUP H. Adam Malik Medan di tahun 2010 menunjukkan adanya 96 kasus yang ditangani sebagai sinusitis. Pasien paling banyak pada kelompok usia 40-49 tahun dan lebih banyak pasien berjenis kelamin wanita (60,4%). [16]
Mortalitas
Mortalitas pasien sinusitis lebih tinggi pada kasus sinusitis jamur invasif akut dan kasus sinusitis akut rekuren pada penderita imunodefisiensi (HIV/AIDS, pasien diabetes mellitus) akibat komplikasi intrakranial yang timbul. Komplikasi intrakranial ditemukan pada 3,7-11% pasien anak-anak dengan sinusitis. [7,8]