Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Diagnosis Presbikusis general_alomedika 2020-12-08T10:41:57+07:00 2020-12-08T10:41:57+07:00
Presbikusis
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Diagnosis Presbikusis

Oleh :
dr. Novita
Share To Social Media:

Diagnosis presbikusis dimulai dengan anamnesis yang menanyakan mengenai awitan gejala, progresivitas, keterlibatan kedua telinga, keluhan tambahan, riwayat pekerjaan, riwayat paparan terhadap suara keras, riwayat penggunaan obat ototoksik, serta riwayat penyakit sistemik. Pemeriksaan fisik dilakukan menggunakan otoskop dan garpu tala. Sementara itu, pemeriksaan penunjang audiometri dapat membantu mengonfirmasi adanya penurunan fungsi pendengaran.[1,3]

Anamnesis

Pasien presbikusis biasanya berusia 60 tahun ke atas, datang dengan keluhan gangguan pendengaran atau merasa pendengaran kurang pada kedua telinga, memburuk seiring dengan bertambahnya usia, dan dapat disertai keluhan tambahan seperti tinitus dan gangguan diskriminasi wicara.

Setelah menanyakan keluhan pasien, bisa ditanyakan faktor risiko yang berperan, misalnya riwayat hipertensi, diabetes mellitus, paparan suara keras, penggunaan obat-obat ototoksik, serta riwayat infeksi telinga di masa lampau.[3,10]

Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan fisik pada presbikusis sama seperti pemeriksaan telinga pada umumnya, yakni meliputi pemeriksaan umum dengan otoskopi, kemudian dilanjutkan pemeriksaan menggunakan garpu tala.

Pemeriksaan Umum Telinga

Pemeriksaan umum pada telinga dilakukan untuk evaluasi telinga luar dan tengah. Pemeriksaan umum telinga dilakukan untuk menilai bentuk daun telinga, liang telinga, membran timpani, serta menyingkirkan kemungkinan penyebab gangguan pendengaran lain, misalnya otitis, serumen prop, atau kolesteatoma. Pada presbikusis, biasanya hasil pemeriksaan umum telingan dalam batas normal.[10]

Pemeriksaan Garpu Tala

Pemeriksaan yang dilakukan dengan bantuan garpu tala adalah tes Rinne, tes Weber, dan tes Schwabach. Tes ini dapat membantu membedakan tuli konduktif dengan sensorineural. Pada kasus presbikusis, umumnya hasil pemeriksaan menunjukkan tuli sensorineural pada kedua telinga.[10]

Diagnosis Banding

Presbikusis bisa didiagnosis banding dengan penyakit Meniere dan noise induced hearing loss.

Penyakit Meniere

Penyakit Meniere adalah suatu kelainan pendengaran akibat peningkatan tekanan pada sistem endolimfatik. Keluhan pasien mencakup gangguan pendengaran yang bersifat fluktuatif, vertigo, tinnitus, dan rasa tidak nyaman pada telinga. Sama halnya seperti presbikusis, penyakit Meniere lebih sering terjadi pada orang usia lanjut, namun penyakit Meniere biasanya hanya menyerang 1 telinga saja (unilateral).[10,11]

Noise Induced Hearing Loss

Noise Induced Hearing Loss (NIHL) adalah gangguan pendengaran akibat paparan suara bising dalam jangka lama. NIHL umumnya menyerang kedua telinga, dan dapat disertai keluhan lain seperti tinnitus. Meskipun dari segi faktor risiko dan keluhan hampir serupa, namun rentang usia pasien yang akan mengalami NIHL cukup beragam. NIHL tidak selalu terjadi pada pasien usia lanjut.[12]

Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan penunjang yang digunakan untuk membantu diagnosis presbikusis adalah audiometri. Pada dasarnya, pemeriksaan audiometri bertujuan untuk menilai kemampuan seseorang dalam mendengar suara pada berbagai intensitas dan frekuensi. Audiometri terdiri dari berbagai macam jenis, namun untuk presbikusis cukup dengan audiometri nada murni saja. Pemeriksaan penunjang lain, seperti tes kadar gula darah bisa mengevaluasi faktor risiko yang berperan tapi tidak wajib dilakukan.

Audiometri Nada Murni

Pemeriksaan ini hanya dapat dilakukan pada orang usia lanjut yang kooperatif.  Pasien akan diberikan headphones dan diperdengarkan suara ke satu telinga dalam satu waktu. Apabila pasien mendengar suara tersebut, pasien diminta untuk merespon. Hasil dari pemeriksaan ini disajikan dalam bentuk audiogram. Pada presbikusis, akan ditemukan penurunan pendengaran pada kedua telinga, dengan frekuensi di atas 2000 Hz.[1]

Referensi

1. Cheslock M, De Jesus O. Presbycusis. [Updated 2020 Jun 9]. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2020 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK559220/
3. Saadi RA. Presbycusis. Medscape, 2019. https://reference.medscape.com/article/855989-overview
10. Isaacson JE, Vora NM. Differential diagnosis and treatment of hearing loss. Am Fam Physician. 2006; 68(6) : 1125-32.
11. Li JC. Meniere Disease (Idiopathic Endolymphatic Hydrops). Medscape, 2020. https://emedicine.medscape.com/article/1159069-overview#a6
12. Mathur NN. Noise Induced Hearing Loss. Medscape, 2020. https://emedicine.medscape.com/article/857813-overview#a6

Epidemiologi Presbikusis
Penatalaksanaan Presbikusis
Diskusi Terbaru
dr.Deiby Y Kotambunan
Kemarin, 21:48
PIT IDI Jakarta Timur
Oleh: dr.Deiby Y Kotambunan
3 Balasan
*PERTEMUAN ILMIAH TAHUNAN (PIT)**IDI JAKARTA TIMUR*     Tema: *Jayalah Indonesia, Jayalah Ikatan Dokter Indonesia*24 - 25 September 2022✅Pendaftar terbatas...
dr.Belinda Apriannanti Beauty
Kemarin, 18:50
Terapi COVID-19 untuk pasien dengan riwayat tumor
Oleh: dr.Belinda Apriannanti Beauty
1 Balasan
Selamat malam dok,bagaimana rekomendasi terapi covid terhadap kondisi pasien yang memiliki riwayat tumor?Masih belum jelas apakah ganas atau jinak dan juga...
dr. Andi Marsali
Kemarin, 13:26
Info Lowongan Pekerjaan - Spesialis Anestesi
Oleh: dr. Andi Marsali
1 Balasan
Alo sejawat,terlampir informasi lowongan kerja untuk dokter spesialis anestesiRSIA Dedari KupangInfo lebih lanjut: rsiadedari.recruitment@gmail.com terima kasih

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.