Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Serumen Prop general_alomedika 2019-11-29T15:47:03+07:00 2019-11-29T15:47:03+07:00
Serumen Prop
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Pendahuluan Serumen Prop

Oleh :
dr. Jennifer
Share To Social Media:

Serumen prop atau dikenal juga dengan impaksi serumen adalah akumulasi serumen berlebih yang menyebabkan timbulnya tuli konduktif, dan/atau membuat pemeriksaan telinga tidak dapat dilakukan. Serumen sendiri merupakan sekresi normal dari kelenjar seruminosa dan sebasea yang berasal dari 1/3 bagian luar saluran pendengaran. Serumen terdiri dari glikopeptida, lipid, asam hialuronat, asam sialat, enzim lisosom dan imunoglobulin. Serumen memberikan efek perlindungan terhadap telinga dengan mempertahankan keseimbangan asam (pH 5,2–7,0) di auditori kanal eksterna dan juga melumasi kanal serta memiliki sifat antibakteri dan antijamur.[1,2]

Serumen prop umumnya disebabkan oleh faktor genetik. Hal inilah yang menyebabkan mengapa beberapa orang membentuk serumen lebih cepat dan banyak dibandingkan yang lain. Faktor berikutnya adalah variasi bentuk anatomi berupa penyempitan saluran telinga, baik bawaan ataupun didapat. [2-4]

Diagnosis serumen prop dapat ditegakkan jika terdapat gejala berupa otalgia, tinnitus, vertigo, batuk, rasa gatal dan penuh pada telinga serta terdapatnya gangguan pendengaran, atau terdapat akumulasi serumen berlebih saat pemeriksaan telinga. [2-4]

Sebelum memberikan penatalaksanaan, dokter harus dapat melakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik yang tepat untuk menilai faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pengobatan, seperti stenosis saluran telinga, membran timpani tidak intak, diabetes mellitus, imunokompromais atau terapi antikoagulan.[2-4]

Penatalaksanaan serumen prop dapat meliputi pemberian edukasi berupa membersihkan bagian luar telinga dengan kain, memberikan serumenolitik ke dalam saluran telinga (contoh: gliserin, hidrogen peroksida, karbogliserin), dilanjutkan dengan mengirigasi telinga dengan air atau cairan salin, atau membersihkan serumenolitik dengan instrumen khusus yang dilakukan oleh tenaga medis (alat hisap, forsep atau sendok serumen). [2,5]

Salah satu komplikasi yang umum terjadi dari serumen prop adalah terjadinya infeksi berupa otitis eksterna yang juga disertai dengan gejala-gejala seperti rasa gatal, nyeri dan penuh pada telinga.[2,5]

Sumber: Anand2202, Wikimedia commons, 2016. Sumber: Anand2202, Wikimedia commons, 2016.

Referensi

1. Oladeji SM, Babatunde OT, Babatunde LB, Sogebi OA. Knowledge of Cerumen and Effect of Ear Self-cleaning Among Health Workers in A Tertiary Hospital LA Connaissance De. 2015 June; 2(3): 117-133.
2. Armstrong C. Diagnosis and Management of Cerumen Impaction. American Family Physician. 2009. Diakses dari: https://www.aafp.org/afp/2009/1101/p1011.html
3. Schwartz SR, Magit AE, Rosenfeld RM, Ballachanda BB, Hackell JM et al. Clinical Practice Guideline (Update): Earwax (Cerumen Impaction). 2017; 156(IS): 1-29.
4. Wetmore S. Cerumen Impaction. Epocrates. 2018. Diakses dari: https://online.epocrates.com/diseases/103211/Cerumen-impaction/Key-Highlights
5. Wetmore S, Shah RK, Schwartz SR, Youngs R. Cerumen Impaction. BMJ. 2018. Diakses dari: https://bestpractice.bmj.com/topics/en-us/1032

Patofisiologi Serumen Prop

Artikel Terkait

  • Serumenolitik Tetes Telinga pada Tata Laksana Serumen Prop
    Serumenolitik Tetes Telinga pada Tata Laksana Serumen Prop
Diskusi Terkait
Anonymous
12 Desember 2022
Edukasi cara membersihkan serumen - THT Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter Rano, Sp. THT-KL, bagaimana cara mengedukasi pasien membersihkan serumen secara berkala? Mengingat selama ini banyak yang menggunakan korekan...
Anonymous
12 Desember 2022
Metode ekstraksi serumen pada balita - THT Ask The Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dr. Rano, Sp. THT-KL, saya ingin bertanya pada anak balita usia 4 tahun yang memiliki kotoran telinga seperti gambar berikut, apakah sebaiknya pasien...
Anonymous
12 Desember 2022
Mencegah cerumen prop - THT Ask The Expert
Oleh: Anonymous
4 Balasan
ALO dr. Rano SpTHT. KL.. Pasien anak laki-laki 15 tahun mengeluh telinga tersumbat. Pertanyaan saya, mengapa ada telinga yang aktif sekali menghasilkan...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.