Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Prognosis Obstructive Sleep Apnea general_alomedika 2022-08-03T12:13:33+07:00 2022-08-03T12:13:33+07:00
Obstructive Sleep Apnea
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Prognosis Obstructive Sleep Apnea

Oleh :
dr. Novita
Share To Social Media:

Prognosis obstructive sleep apnea (OSA) bagi pasien yang mendapat terapi continuous positive pressure (CPAP) lebih baik dibandingkan yang tidak. Angka mortalitas pasien OSA yang diterapi dengan CPAP dilaporkan lebih rendah. Selain itu, studi menyatakan bahwa semakin berat derajat Indeks Apnea-Hipopnea (AHI) penderita OSA, semakin tinggi prevalensi terjadinya penyakit serebrovaskular dan risiko mortalitas.[5]

Komplikasi

Komplikasi yang disebabkan oleh OSA sangat erat kaitannya terutama dengan penyakit kardiovaskular, hal ini berkaitan dengan stres oksidatif, inflamasi, aktivasi simpatis, hiperkoagulasi, disfungsi endotelial, dan disregulasi metabolik. Seluruh hal tersebut disebabkan oleh proses hipoksia, hiperkapnia, kurangnya tidur, dan tekanan negatif intratorakal akibat OSA berkepanjangan.

Seluruh dampak negatif tersebut pada akhirnya meningkatkan risiko penyakit lain, seperti stroke, hipertensi, gagal jantung, aritmia, iskemik atau infark miokard, hipertensi arteri pulmonal, gangguan fungsi neurokognitif, hingga kecelakaan (saat mengendarai kendaraan) akibat rasa kantuk berlebih di pagi atau siang hari.[5]

Pasien dengan OSA juga umumnya menjadi kontraindikasi tindakan medis tertentu, contohnya rinoplasti. Hal ini dikarenakan OSA dapat meningkatkan risiko komplikasi perioperatif rinoplasti.

Prognosis

Prognosis pasien dengan OSA yang mendapat terapi continuous positive pressure (CPAP) dilaporkan lebih baik dibandingkan yang tidak. Sebuah studi pada pasien OSA lanjut usia melaporkan bahwa all-cause mortality pasien jenis kelamin laki-laki yang mendapat CPAP jauh lebih rendah dibandingkan yang tidak mendapat CPAP. Pada pasien wanita, prognosis tidak berbeda bermakna.[18]

Pada pasien gagal jantung yang mengalami OSA dan mendapatkan terapi CPAP, risiko mortalitas juga lebih baik dibandingkan yang tidak mendapat CPAP.[19]

 

 

Direvisi oleh: dr. Dizi Bellari Putri

Referensi

5. Slowik JM, Sankari A, Collen JF. Obstructive Sleep Apnea. 2022 Jun 28. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan–. PMID: 1029083619.
18. Jennum P, Tønnesen P, Ibsen R, Kjellberg J. All-cause mortality from obstructive sleep apnea in male and female patients with and without continuous positive airway pressure treatment: a registry study with 10 years of follow-up. Nature and Science of Sleep, 2015. 43. doi:10.2147/nss.s75166
19. Javaheri S, Javaheri S. Obstructive Sleep Apnea in Heart Failure: Current Knowledge and Future Directions. J Clin Med. 2022 Jun 16;11(12):3458. doi: 10.3390/jcm11123458. PMID: 35743529; PMCID: PMC9225117.

Penatalaksanaan Obstructive Slee...
Edukasi dan Promosi Kesehatan Ob...

Artikel Terkait

  • Overdiagnosis Noisy Breathing pada Bayi
    Overdiagnosis Noisy Breathing pada Bayi
  • Perawatan Alat CPAP di Rumah
    Perawatan Alat CPAP di Rumah
Diskusi Terkait
dr. Hudiyati Agustini
25 Oktober 2022
Penggunaan CPAP di rumah vs olahraga pernapasan - Rehabilitasi Ask the Expert
Oleh: dr. Hudiyati Agustini
1 Balasan
ALO dr. Ananda, Sp.KFR. Apakah ada ketentuan olahraga pernapasan untuk pasien OSA, sehingga dapat mengurangi penggunaan CPAP?

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.