Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Prognosis Obstructive Sleep Apnea general_alomedika 2020-09-15T14:45:09+07:00 2020-09-15T14:45:09+07:00
Obstructive Sleep Apnea
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Prognosis Obstructive Sleep Apnea

Oleh :
dr. Novita
Share To Social Media:

Prognosis obstructive sleep apnea (OSA) yang mendapat terapi continuous positive pressure (CPAP) lebih baik dibandingkan yang tidak. Angka mortalitas pasien OSA yang diterapi dengan CPAP dilaporkan lebih rendah. Selain itu, studi menyatakan bahwa semakin berat derajat Indeks Apnea-Hipopnea (AHI) penderita OSA, semakin tinggi prevalensi terjadinya penyakit serebrovaskular dan risiko mortalitas. [25]

Komplikasi

Komplikasi yang disebabkan oleh OSA sangat erat kaitannya terutama dengan penyakit kardiovaskular, hal ini berkaitan dengan stres oksidatif, inflamasi, aktivasi simpatis, hiperkoagulasi, disfungsi endotelial, dan disregulasi metabolik. Seluruh hal tersebut disebabkan oleh proses hipoksia, hiperkapnia, kurangnya tidur, dan tekanan negatif intratorakal akibat OSA berkepanjangan.

Seluruh dampak negatif tersebut pada akhirnya meningkatkan risiko penyakit lain, seperti stroke, hipertensi, gagal jantung, aritmia, iskemik atau infark miokard, hipertensi arteri pulmonal, gangguan fungsi neurokognitif, hingga kecelakaan (saat mengendarai kendaraan) akibat rasa kantuk berlebih di pagi atau siang hari.[5]

Pasien dengan OSA juga umumnya menjadi kontraindikasi tindakan medis tertentu, contohnya rinoplasti. Hal ini dikarenakan OSA dapat meningkatkan risiko komplikasi perioperatif rinoplasti.

Prognosis

Prognosis pasien dengan OSA yang mendapat terapi continuous positive pressure (CPAP) dilaporkan lebih baik dibandingkan yang tidak. Sebuah studi pada pasien OSA lanjut usia melaporkan bahwa all-cause mortality pasien jenis kelamin laki-laki yang mendapat CPAP jauh lebih rendah dibandingkan yang tidak mendapat CPAP. Pada pasien wanita, prognosis tidak berbeda bermakna. [26]

Pada pasien gagal jantung yang mengalami OSA dan mendapatkan terapi CPAP, risiko mortalitas juga lebih baik dibandingkan yang tidak mendapat CPAP. [27]

Referensi

5. Qureshi A, Ballard RD. Obstructive sleep apnea. J Allergy Clin Immunol. 2003; 112(4): 643 – 651
25. Nishibayashi M, Miyamoto M, Miyamoto T, et al. Correlation between severity of obstructive sleep apnea and prevalence of silent cerebrovascular lesions. J Clin Sleep Med. 2008; 4(3): 242-247
26. Jennum P, Tønnesen P, Ibsen R, Kjellberg J. All-cause mortality from obstructive sleep apnea in male and female patients with and without continuous positive airway pressure treatment: a registry study with 10 years of follow-up. Nature and Science of Sleep, 2015. 43. doi:10.2147/nss.s75166
27. Kasai T, Narui K, Dohi T, et al. Prognosis of Patients With Heart Failure and Obstructive Sleep Apnea Treated With Continuous Positive Airway Pressure. Chest, 2008. 133(3), 690–696. doi:10.1378/chest.07-1901

Penatalaksanaan Obstructive Slee...
Edukasi dan Promosi Kesehatan Ob...

Artikel Terkait

  • Overdiagnosis Noisy Breathing pada Bayi
    Overdiagnosis Noisy Breathing pada Bayi
  • Perawatan Alat CPAP di Rumah
    Perawatan Alat CPAP di Rumah
Diskusi Terbaru
Anonymous
Hari ini, 13:09
Interview Interactive Medical Advisor
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter,Izin bertanya, setelah melewati tahap interview by phone, apakah hanya yang lolos saja yang dihubungi?Terima kasih.
Anonymous
Hari ini, 12:12
Pasien usia 60 tahun dengan diare
Oleh: Anonymous
4 Balasan
Izin bertanya sejawat sekalian. Pasien 60 thn datang ke puskesmas dg keluhan diare 6x tidak lendir darah, mual, dan nyeri perut sejak 1 hari smrs. Pmx fisik...
Anonymous
Kemarin, 20:56
Acuan untuk jasa dan tindakan yang dijamin BPJS berbeda-beda menurut fasilitas kesehatan
Oleh: Anonymous
4 Balasan
Acuan untuk jasa dan tindakan yang dijamin BPJS berbeda2 menurut faskes, apakah ada sejawat yang memiliki acuan tarif pelayanan dokter?, Baik tindakan maupun...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.