Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Patofisiologi Obstructive Sleep Apnea general_alomedika 2019-06-22T12:08:31+07:00 2019-06-22T12:08:31+07:00
Obstructive Sleep Apnea
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Patofisiologi Obstructive Sleep Apnea

Oleh :
dr. Novita
Share To Social Media:

Patofisiologi obstructive sleep apnea (OSA) melibatkan dua faktor yakni anatomi dan neuromuskular. OSA disebabkan oleh obstruksi saluran napas atas yang mengakibatkan timbulnya kondisi apnea atau hipopnea. Obstruksi sering terjadi pada faring, terutama area velofaring.

Faring memiliki beberapa fungsi yaitu untuk menelan, fonasi, dan menjaga patensi saat bernapas. Pada kondisi normal, patensi faring atau keseimbangan tekanan faring diatur oleh aktivasi neuromuskular dari otot-otot dilator faring (otot pterygoid medial, otot tensor veli palatini, otot genioglossus, otot geniohyoid, dan otot sternoyioid) yang melibatkan sistem saraf pusat. Namun, pada saat seseorang sedang tidur, aktivitas ini menurun dan mengancam patensi saluran napas atas.

OSA juga dapat terjadi jika diameter lumen saluran napas atas menyempit. Beberapa faktor yang dapat menyebabkannya adalah:

  • Posisi leher dalam keadaan fleksi
  • Mulut dalam posisi terbuka
  • Peningkatan resistensi nasal
  • Peningkatan dinamika compliance faring [4-6]

Kombinasi dari gangguan aktivitas neural dan abnormalitas anatomi faring akan menyebabkan obstruksi faring. Saluran napas yang terobstruksi akan menganggu proses ventilasi, menimbulkan kondisi hiperkapnia dan hipoksia, yang kemudian meningkatkan neural output ke otot faring. Tubuh berusaha untuk bernapas secara progresif, yang merupakan respon dari stimulus kimia dan menyebabkan seseorang untuk terbangun. Kondisi ini akan terus berulang sepanjang malam pada penderita OSA.

Episode apnea ditandai dengan henti napas selama 10 detik atau lebih. Episode hipopnea adalah penurunan aliran udara sebanyak kurang lebih 30% selama 10 detik, dan berhubungan dengan desaturasi oksigen dalam darah sebesar ≥4%. Apnea terjadi jika saluran napas atas kolaps total, sedangkan hipopnea jika kolaps sebagian. [7]

Referensi

4. Javaheri S, Barbe F, Rodriguez FC, et al. Sleep apnea: types, mechanisms and clinical cardiovascular consequences. JACC. 2017; 69(7): 841-858
5. Qureshi A, Ballard RD. Obstructive sleep apnea. J Allergy Clin Immunol. 2003; 112(4): 643 – 651
6. Durgan DJ, Bryan RM. Cerebrovascular consequences of obstructive sleep apnea. J Am Heart Assoc. 2012; 1: e000091
7. Caples SM, Gami AS, Somers VK. Obstructive sleep apnea, physiology in medicine: a series of articles linking with science. Ann Intern Med. 2005; 142: 187- 197

Pendahuluan Obstructive Sleep Apnea
Etiologi Obstructive Sleep Apnea

Artikel Terkait

  • Overdiagnosis Noisy Breathing pada Bayi
    Overdiagnosis Noisy Breathing pada Bayi
  • Perawatan Alat CPAP di Rumah
    Perawatan Alat CPAP di Rumah
Diskusi Terbaru
Anonymous
Hari ini, 13:09
Interview Interactive Medical Advisor
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter,Izin bertanya, setelah melewati tahap interview by phone, apakah hanya yang lolos saja yang dihubungi?Terima kasih.
Anonymous
Hari ini, 12:12
Pasien usia 60 tahun dengan diare
Oleh: Anonymous
4 Balasan
Izin bertanya sejawat sekalian. Pasien 60 thn datang ke puskesmas dg keluhan diare 6x tidak lendir darah, mual, dan nyeri perut sejak 1 hari smrs. Pmx fisik...
Anonymous
Kemarin, 20:56
Acuan untuk jasa dan tindakan yang dijamin BPJS berbeda-beda menurut fasilitas kesehatan
Oleh: Anonymous
4 Balasan
Acuan untuk jasa dan tindakan yang dijamin BPJS berbeda2 menurut faskes, apakah ada sejawat yang memiliki acuan tarif pelayanan dokter?, Baik tindakan maupun...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.