Epidemiologi Obstructive Sleep Apnea
Data epidemiologi mengenai obstructive sleep apnea (OSA) menunjukkan bahwa OSA adalah penyakit yang cukup sering ditemukan baik pada negara berkembang maupun di negara barat. Mayoritas kasus terjadi pada pasien dengan usia tua, laki-laki dan mengalami obesitas.
Global
Obstructive sleep apnea (OSA) adalah penyakit yang cukup sering ditemukan bukan hanya di negara barat, namun juga di negara-negara berkembang. Penelitian yang dilakukan di Eropa dan Amerika Serikat memperkirakan bahwa sebanyak 14-49% laki-laki paruh baya memiliki OSA. Selain itu, sebuah studi dari National Commision on Sleep Disorder Research memperkirakan sebanyak 7-18 juta orang mengalami OSA di Amerika Serikat.
Prevalensi kasus OSA lebih tinggi pada pasien dengan usia ≥ 60 tahun, jenis kelamin laki-laki, dan pada individu dengan obesitas. [8-11]
Indonesia
Data prevalensi mengenai obstructive sleep apnea (OSA) di Indonesia masih sangat sedikit dan cukup sulit ditemukan. Namun pada sebuah penelitian yang dilakukan di lima wilayah di Jakarta pada tahun 2013, pada 202 subjek dengan rentang usia 35-73 tahun, dengan menggunakan kuesioner STOP-Bang ditemukan hasil bahwa 100 subjek memiliki risiko tinggi OSA (70% di antaranya adalah laki-laki). [12]