Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Etiologi Pseudogout annisa-meidina 2025-05-14T10:35:52+07:00 2025-05-14T10:35:52+07:00
Pseudogout
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Etiologi Pseudogout

Oleh :
dr. Siti Solichatul Makkiyyah
Share To Social Media:

Etiologi pseudogout adalah deposisi kalsium pirofosfat (CPP) pada area kartilago sendi. Deposisi kalsium pirofosfat diyakini terjadi akibat ketidakseimbangan produksi pirofosfat dengan kadar pirofosfatase pada kartilago yang terlibat. Deposit pirofosfat pada sinovial dan jaringan sekitar bergabung dengan kalsium membentuk kalsium pirofosfat dan memicu peradangan yang selanjutnya mengakibatkan kerusakan jaringan lunak.[1]

Faktor Risiko

Beberapa penyakit yang berhubungan dengan pseudogout adalah hiperparatiroid, gout, osteoarthritis, rheumatoid arthritis, dan hemokromatosis. Penyakit lain yang juga berhubungan yaitu osteoporosis, hipomagnesemia, penyakit ginjal kronis, dan suplementasi kalsium.[1,6]

Usia

Pseudogout belum dihubungkan dengan jenis kelamin, berat badan, atau gaya hidup, namun sangat berhubungan dengan peningkatan usia. Kondrokalsinosis dijumpai pada pemeriksaan radiologi lutut, pinggul, dan pergelangan tangan pada 44% individu berusia diatas 84 tahun, dan frekuensi ini meningkat tiap decade di atas 60 tahun.[6]

Genetik

Meskipun pseudogout cenderung terjadi secara sporadik, namun beberapa kasus familial ditemukan pada kasus pseudogout berat atau prematur. Individu di bawah usia 60 tahun yang mengalami pseudogout harus menjalani skrining terhadap keluarga dekat. Pasien dengan pseudogout familial diketahui memiliki kadar pirofosfat inorganik yang meningkat di limfosit dan fibroblast kulit.

Mutasi pada lokus CCAL2 pada kromosom 5p mengakibatkan pola turunan dominan autosomal dan menguatkan peran ANKH pada etiologi pseudogout. Sementara itu, lokus CCAL 1 pada kromosom 8 juga diduga terlibat dalam terjadinya pseudogout, tetapi mekanisme belum dipahami sepenuhnya.[6]

Hiperparatiroid

Hiperparatiroid berkaitan erat dengan pseudogout. Kondisi ini mengubah metabolisme kalsium. Hiperkalsemia yang menahun diduga menjadi penyebab terjadinya pseudogout pada kondisi ini.[6]

Hemokromatosis

Hemokromatosis juga berhubungan erat dengan pseudogout dan mungkin diakibatkan oleh pengaruh inhibisi besi pada pirofosfatase atau oleh peningkatan kadar paratiroid hormon di kartilago.[6]

Hipomagnesemia

Variasi Gitelman dari sindroma Bartter diduga disebabkan oleh hipomagnesemia. Magnesium meningkatkan solubilitas dan fungsi kristal kalsium pirofosfat sebagai ko-faktor dari pirofosfatase.[6]

Pascatrauma

Kejadian trauma pada sendi sebelum onset penyakit diketahui menjadi salah satu faktor risiko pseudogout. Pada sebuah laporan kasus, diketahui 20% lutut yang menjalani menisektomi mengalami kondrokalsinosis, dibandingkan dengan 4% pada lutut kontralateral yang tidak dioperasi.[6]

Obat

Beberapa obat diduga memicu pseudogout, meskipun perannya masih menjadi perdebatan. Obat tersebut antara lain asam hyaluronat intraartikuler, diuretik, granulocyte-macrophage colony-stimulating factor, dan pamidronate.[6]

Referensi

1. Zamora EA, Naik R. Calcium Pyrophosphate Deposition Disease. StatPearls Publishing. 2023.
6. Pascart T, Filippou G, Lioté F, Sirotti S, Jauffret C, Abhishek A. Calcium pyrophosphate deposition disease. The Lancet Rheumatology. Elsevier Ltd; 2024. DOI:10.1016/S2665-9913(24)00122-X

Patofisiologi Pseudogout
Epidemiologi Pseudogout

Artikel Terkait

  • Kortikosteroid vs Obat Antiinflamasi Nonsteroid untuk Terapi Gout Arthritis Akut
    Kortikosteroid vs Obat Antiinflamasi Nonsteroid untuk Terapi Gout Arthritis Akut
  • Fenofibrate untuk Menurunkan Kadar Asam Urat
    Fenofibrate untuk Menurunkan Kadar Asam Urat
  • Terapi Dosis Titrasi Lebih Baik Dibandingkan Dosis Tetap untuk Gout
    Terapi Dosis Titrasi Lebih Baik Dibandingkan Dosis Tetap untuk Gout
  • Hiperurisemia Asimptomatik: Apakah Perlu Diterapi?
    Hiperurisemia Asimptomatik: Apakah Perlu Diterapi?
  • Efek Omega-3 untuk Mengurangi Risiko Flare Gout Arthritis
    Efek Omega-3 untuk Mengurangi Risiko Flare Gout Arthritis

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
dr.Muljadi Hartono MPH
Dibalas 29 September 2024, 14:03
Pedoman diagnosis dan tatalaksana hiperusemia & gout akut, oleh Perhimpunan Rheumatologi Indonesia
Oleh: dr.Muljadi Hartono MPH
1 Balasan
menarik
ISBN-Hiperurisemia-Artritis-Gout_download.pdf
Anonymous
Dibalas 17 April 2024, 13:08
Pengobatan asam urat untuk pasien dengan obat rutin ACE inhibitor
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo Dokter. Saya memiliki pasien laki-laki, usia 62 tahun, obese, dengan riwayat CHF > 1 thn yll. Pasien rutin mengonsumsi obat di antaranya: miniaspi 1x80...
dr.Ika Kurniati Yusni
Dibalas 20 Maret 2024, 20:31
Antiradang sendi untuk penderita diabetes
Oleh: dr.Ika Kurniati Yusni
2 Balasan
Alo dok.. izin diskusi dan bertanya..Pasien laki2 umur 56 tahun dengan riwayat penyakit Diabetes dan Hipertensi.. KGD puasa 180 dan Ad random 350 mg/dl.. TD...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.