Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Epidemiologi Pseudogout annisa-meidina 2025-05-14T10:40:08+07:00 2025-05-14T10:40:08+07:00
Pseudogout
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Epidemiologi Pseudogout

Oleh :
dr. Siti Solichatul Makkiyyah
Share To Social Media:

Data epidemiologi mengindikasikan bahwa pseudogout mayoritas dialami pasien usia lebih tua. Prevalensi pseudogout meningkat pada individu di atas usia 65 tahun, dan paling banyak dilaporkan pada pasien di atas 85 tahun.[1,7]

Global

Pseudogout terutama terjadi pada individu berusia di atas 65 tahun, dengan 30–50% kasus terjadi pada usia lebih dari 85 tahun. Sebuah studi potong lintang terhadap 2.157 kasus pseudogout di Amerika Serikat melaporkan prevalensi titik sebesar 5,2 per 1000, dengan rerata usia 68 tahun dan dominasi laki-laki sebesar 95%.

Kejadian pseudogout akan meningkat pada pasien dengan penyakit tertentu. Ini termasuk pasien dengan hiperparatiroid, hemokromatosis, hipomagnesemia, dan penyakit ginjal kronis,.[8]

Indonesia

Data epidemiologi pseudogout di Indonesia belum tersedia.

Mortalitas

Pseudogout dapat menyebabkan morbiditas akibat nyeri, keterbatasan fungsi sendi, dan kekambuhan berulang. Meski pseudogout sendiri jarang meningkatkan mortalitas secara langsung, kondisi ini sering berhubungan dengan peningkatan risiko komplikasi akibat imobilisasi, infeksi nosokomial, atau eksaserbasi penyakit penyerta. Selain itu, penggunaan terapi, seperti kortikosteroid, pada pasien pseudogout juga akan menambah risiko efek samping.[1,8]

Referensi

1. Zamora EA, Naik R. Calcium Pyrophosphate Deposition Disease. StatPearls Publishing. 2023.
7. Raza M, Rana MS, Arif M, Akinpelu T, Waheed A. Synovium to Myocardium: A Case of Calcium Pyrophosphate Dihydrate Crystal Arthritis Associated With Myocardial Infarction. Cureus. Springer Science and Business Media LLC; 2023; DOI:10.7759/cureus.34528
8. Mohammed S, Nasib A, Mohammed R, Alkhudaidy M. Overview on Prevalence, Etiology, and Management of Calcium Pyrophosphate Deposition (CPPD) Disease: Review article. The Egyptian Journal of Hospital Medicine. 2023.

Etiologi Pseudogout
Diagnosis Pseudogout

Artikel Terkait

  • Kortikosteroid vs Obat Antiinflamasi Nonsteroid untuk Terapi Gout Arthritis Akut
    Kortikosteroid vs Obat Antiinflamasi Nonsteroid untuk Terapi Gout Arthritis Akut
  • Fenofibrate untuk Menurunkan Kadar Asam Urat
    Fenofibrate untuk Menurunkan Kadar Asam Urat
  • Terapi Dosis Titrasi Lebih Baik Dibandingkan Dosis Tetap untuk Gout
    Terapi Dosis Titrasi Lebih Baik Dibandingkan Dosis Tetap untuk Gout
  • Hiperurisemia Asimptomatik: Apakah Perlu Diterapi?
    Hiperurisemia Asimptomatik: Apakah Perlu Diterapi?
  • Efek Omega-3 untuk Mengurangi Risiko Flare Gout Arthritis
    Efek Omega-3 untuk Mengurangi Risiko Flare Gout Arthritis

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
dr.Muljadi Hartono MPH
Dibalas 29 September 2024, 14:03
Pedoman diagnosis dan tatalaksana hiperusemia & gout akut, oleh Perhimpunan Rheumatologi Indonesia
Oleh: dr.Muljadi Hartono MPH
1 Balasan
menarik
ISBN-Hiperurisemia-Artritis-Gout_download.pdf
Anonymous
Dibalas 17 April 2024, 13:08
Pengobatan asam urat untuk pasien dengan obat rutin ACE inhibitor
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo Dokter. Saya memiliki pasien laki-laki, usia 62 tahun, obese, dengan riwayat CHF > 1 thn yll. Pasien rutin mengonsumsi obat di antaranya: miniaspi 1x80...
dr.Ika Kurniati Yusni
Dibalas 20 Maret 2024, 20:31
Antiradang sendi untuk penderita diabetes
Oleh: dr.Ika Kurniati Yusni
2 Balasan
Alo dok.. izin diskusi dan bertanya..Pasien laki2 umur 56 tahun dengan riwayat penyakit Diabetes dan Hipertensi.. KGD puasa 180 dan Ad random 350 mg/dl.. TD...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.