Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Hipomagnesemia annisa-meidina 2024-11-12T08:32:48+07:00 2024-11-12T08:32:48+07:00
Hipomagnesemia
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan
  • Panduan e-Prescription

Pendahuluan Hipomagnesemia

Oleh :
dr.Eva Naomi Oretla
Share To Social Media:

Hipomagnesemia adalah kondisi penurunan kadar serum magnesium yang kurang dari 1,7 mg/dL atau kurang dari 1,4 mEq/L. Nilai normal kadar serum magnesium (Mg2+) berkisar antara 1,7-3 mg/dL atau 1,4-2,4 mEq/L.[1-3]

Magnesium merupakan kation keempat terbanyak di dalam tubuh dan kation terbanyak kedua di dalam sel. Magnesium berperan pada berbagai proses penting yang terjadi di dalam sel, seperti berfungsi sebagai kofaktor untuk ATP-ase, mempertahankan komposisi elektrolit intrasel, dan juga bertindak sebagai channel ion yang terlibat dalam konduksi saraf serta kontraktilitas otot jantung.[1,3,4]

Hypermagnesemia,,High,Plasma,Magnesium,Level,And,Hypomagnesemia,,Low,Plasma,Magnesium

Kondisi hipomagnesemia dapat disebabkan oleh berbagai keadaan, antara lain diare akut maupun diare kronik, kelainan genetik, gangguan metabolik, kondisi infeksi dan inflamasi, serta penggunaan obat-obatan seperti proton pump inhibitor dan diuretik thiazide.  Diagnosis hipomagnesemia ditegakkan melalui pemeriksaan kadar serum magnesium dalam darah.[1,2,4,5]

Gejala hipomagnesemia sangat bervariasi. Gejala neuromuskular seperti hipereksitabilitas, kelemahan, apatis, delirium hingga koma, serta gejala kardiovaskular seperti palpitasi, fatigue, dan kelemahan merupakan manifestasi klinis utama pada kondisi hipomagnesemia.[1-3]

Penatalaksanaan hipomagnesemia meliputi terapi pemberian magnesium (Mg2+) secara oral maupun intravena dan penatalaksanaan underlying disease. Pemberian terapi magnesium intravena terbukti efektif untuk meningkatkan kadar serum magnesium pada penderita hipomagnesium berat.[2,4]

Kondisi hipomagnesemia yang tidak ditangani secara adekuat berpotensi menimbulkan komplikasi aritmia jantung yang fatal seperti torsades de pointes. Selain itu, chondrocalcinosis juga dapat terjadi pada kondisi hipomagnesemia yang berkelanjutan.[1,3,4]

Referensi

1. Laecke S V. Hypomagnesemia and hypermagnesemia. Acta Clinica Belgica. 2019;0:1-8 DOI: 10.1080/17843286.2018.151617
2. Ahmed F, Mohammed A. Magnesium: The Forgotten Electrolyte—A Review on Hypomagnesemia. Med Sci. 2019;7(56):1-13 DOI:10.3390/medsci7040056
3. Laecke S V. An Update on Hypomagnesemia and Hypermagnesemia. Kidney Dial. 2024;4:1–14 DOI: https://doi.org/10.3390/kidneydial401000
4. Gragossian A, Bashir K, et al. Hypomagnesemia. Statpearls. 2023. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK500003/
5. Bosma W, Joost G, et al. Genetic and drug-induced hypomagnesemia: different cause, same mechanism. Proceedings of the Nutrition Society. 2021; 80:327–338 DOI: 10.1017/S0029665121000926

Patofisiologi Hipomagnesemia
Diskusi Terbaru
dr. Ade Wijaya SpN
Dibalas 13 Juni 2025, 14:17
Fitur Ulasan Pasien di dalam MyPatient - Aplikasi Alomedika
Oleh: dr. Ade Wijaya SpN
7 Balasan
AlodokterSekarang ada option respon terhadap ulasan pasien.Ini fungsinya apa ya?Mohon info.Terima kasih.
Anonymous
Dibalas 13 Juni 2025, 08:02
Suplemen Ibu Hamil apakah perlu tambah suplemen kalsium dan Fe
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter, apakah konsumsi folamil untuk bumil sudah cukup? atau perlu tambah suplemen kalsium atau fe dari luar? 🙏
dr.Suyanti, Sp.T.H.T.B.K.L
Dibalas 13 Juni 2025, 08:13
Benda Asing Hipofaring- ALOPALOOZA THT-KL
Oleh: dr.Suyanti, Sp.T.H.T.B.K.L
4 Balasan
pasien wanita 52 tahun, datang dengan keluhan nyeri serta sulit saat menelan dan terasa tertusuk kurang lebih 1 jam setelah mengkonsumsi oncom..dilakukan...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.