Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Diagnosis Penyakit Behcet general_alomedika 2022-02-24T09:48:03+07:00 2022-02-24T09:48:03+07:00
Penyakit Behcet
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Diagnosis Penyakit Behcet

Oleh :
dr. Reren Ramanda
Share To Social Media:

Karena belum adanya pemeriksaan diagnostik yang dapat menentukan penyakit ini, diagnosis penyakit Behcet dilakukan secara klinis dengan terlebih dahulu melakukan penapisan penyakit lainnya. Kriteria diagnosis yang digunakan adalah kriteria diagnosis berdasarkan International classifications criteria for Behçet’s disease.[1,3]

Anamnesis

Anamnesis yang dapat digali dari pasien dengan penyakit Behcet adalah riwayat episode relaps dan remisi pada manifestasi klinis yang dikeluhkan. Dokter harus menggali adanya gejala berikut ini:

  • Seriawan/stomatitis rekuren disertai odynophagia (nyeri saat menelan)
  • Halitosis
  • Fotofobia
  • Masalah penglihatan hingga kebutaan
  • Nyeri sendi
  • Lesi genital yang nyeri
  • Gejala gastrointestinal: nyeri abdomen, perdarahan saluran cerna
  • Gejala kardiovaskular: nyeri dada
  • Gejala pulmonal: sesak napas[1,3]

Selain itu, perlu juga digali adanya riwayat keluhan serupa atau berbeda yang memiliki episode rekuren dan remiten yang khas sesuai penyakit Behcet, serta riwayat lesi atau ulkus pada kulit yang sulit sembuh akibat trauma minor.[1,2,15]

Pemeriksaan Fisik

Hasil pemeriksaan fisik yang ditemukan pada pasien penyakit Behcet sangat bervariasi. Manifestasi klinis yang ditemukan dapat timbul di hampir semua sistem vaskular tubuh. Manifestasi klinis tersebut memiliki karakteristik berupa keluhan yang hilang timbul dengan sendirinya secara terus-menerus. Namun, Behcet pada tahun 1937 berhasil menemukan manifestasi “khas” penyakit Behcet yaitu triple-symptom complex yang terdiri dari ulkus aftosa mulut (stomatitis/seriawan) rekuren, ulkus genitalia, dan lesi okular.[1]

Tabel 1. Tingkat Kekerapan Manifestasi Klinis Penyakit Behcet

Manifestasi Prevalensi  (%)

Ulkus mulut

Ulkus genital

Okular

Kulit

Persendian

Kardiovaskular

Neurologis

Gastrointestinal

47-86

57-93

30-70

38-99

45-60

7-59

5-10

3-26

Sumber : Zeidan, 2016.[1]

Ulkus Mulut

Ulkus mulut adalah manifestasi yang paling pertama muncul pada 47-86% kasus. Pada masa lanjut, ulkus mulut dapat ditemukan pada seluruh pasien penyakit Behcet. Lesi memiliki dua bentuk penampilan yaitu bentuk lesi bulat dan lancip. Lesi tampak berbatas kemerahan, dengan lapisan pseudomembran putih keabuan atau kekuningan di bagian tengah lesi dengan dasar fibrinosa. Lesi dapat muncul secara tunggal atau multiple dan akan sembuh nyaris tanpa bekas.[1,2]

Ulkus Genitalia

Lesi pada ulkus genitalia sangat nyeri. Bentuk morfologinya menyerupai ulkus pada mulut pasien dengan ukuran yang lebih besar, lesi yang lebih dalam dan batas yang tidak beraturan. Lesi setelah sembuh akan memberikan tanda parut. Manifestasi ulkus genitalia ditemukan paling banyak pada pasien perempuan.[1,2,8]

Manifestasi Okular

Manifestasi okular pada penyakit Behcet umumnya menyerang retina dan uvea sehingga pasien sangat rentan untuk mengalami kebutaan (hingga 25%). Manifestasi okular biasanya muncul dalam 2 hingga 3 tahun setelah munculnya ulkus pada mulut atau genitalia pasien. Manifestasi klinis okular biasanya berupa uveitis nongranulomatosa yang menyerang segmen anterior, posterior atau keduanya (panuveitis)  yang bersifat relaps.[1,2]

Manifestasi okular paling sering ditemukan pada pasien penyakit Behcet berjenis kelamin laki-laki. Manifestasi okular yang timbul ditandai dengan adanya hipopion pada segmen ruang anterior yang membaik dengan sendirinya namun akan mengalami rekurensi terus-menerus hingga timbul deformitas struktural yang ireversibel.[1,8]

Manifestasi okular lain yang dapat ditemukan pada pasien penyakit Behcet adalah iridocyclitis, keratitis, episcleritis, scleritis, vitritis, vitreous hemorrhage, retinal vasculitis, retinal vein occlusion, neovaskularisasi retina dan neuritis optik.[1]

Manifestasi Kutaneus

Manifestasi kutaneus yang biasa ditemukan pada pasien adalah lesi papulopustular (28–96 %) dan acne-like lesions. Lokasi predileksi lesi tersebar luas di wajah, tubuh tungkai hingga bokong pasien. Lesi kulit dikarakteristikkan oleh adanya thrombosis dan vaskulitis. Lesi awal penyakit Behcet didominasi oleh sebukan sel radang yang bersifat vaskulitis leukositoklastik atau reaksi neutrofilik vaskular, sedangkan lesi yang telah matur lebih didominasi oleh sebukan sel radang yang bersifat vaskulitis limfositik.[1.2]

Manifestasi Neurologis

Manifestasi neurologis akibat penyakit Behcet lebih sering menyerang sistem saraf pusat dibanding sistem saraf perifer. Nyeri kepala merupakan gejala paling sering yang ditemukan. Manifestasi neurologis dapat berupa manifestasi parenkimal, nonparenkimal serta campuran.

Pada manifestasi parenkimal, pasien dapat memperlihatkan manifestasi klinis meningoensefalitis subakut, ensefalopati, hemiparesis, hemisensory loss, kejang dan  disfasia, dan perubahan status mental.[1,9]

Pada manifestasi nonparenkimal, keluhan lebih kepada masalah vaskular sistem saraf pusat. Contoh manifestasi klinis yang dapat ditemukan adalah hipertensi intrakranial dan aneurisma intrakranial. Selain itu, walau lebih jarang, manifestasi klinis berupa campuran parenkimal dan nonparenkimal juga pernah dilaporkan.[1,9]

Manifestasi Kardiovaskular

Penyakit Behcet vaskular umumnya berupa thromboflebitis superfisial dan deep venous thrombosis rekuren pada 30–40% pasien. Oklusi dan aneurisma arteri utama umumnya dapat menyebabkan perdarahan, infark serta organ failure. Bila terjadi ruptur aneurisma, prognosis dapat menjadi buruk.[1,2]

Bila penyakit Behcet bermanifestasi di jantung, maka dapat terjadi perikarditis, myokarditis, endokarditis, prolaps katup mitral, lesi katup jantung, thrombosis intrakardiak, fibrosis endomiokardial, myokardiopati, atau lesi arteri koroner. Manifestasi kardiovaskular lebih sering terjadi pada laki-laki dibanding perempuan.[1,10]

Manifestasi Artikular

Manifestasi artikular yang dapat ditemukan pada pasien penyakit Behcet antara lain arthralgia, monoarthritis atau polyarthritis. Non-erosive, non-deforming oligoarthralgia umumnya menyerang lutut, mata kaki, siku, dan pergelangan tangan. Karakteristik dari manifestasi artikular penyakit Behcet adalah adanya infiltrasi neutrofil dan sel leukosit mononuklear pada sinovium dan lesi pembuluh darah kecil dengan thrombosis.[1,2]

Manifestasi Gastrointestinal

Manifestasi gastrointestinal penyakit Behcet lebih sering ditemukan pada populasi Jepang. Manifestasi berupa inflamasi mukosa serta ulserasi sepanjang traktus gastronintestinal. Daerah yang paling sering terkena adalah bagian ileocecal (67%), sedangkan yang lebih jarang adalah esofagus (2-11%), kolon asenden dan kolon tranversal.[1,11]

Gejala klinis yang timbul dapat berupa anoreksia, vomitus, dispepsia, diare, melena, nyeri abdomen, dan yang lebih jarang namun fatal adalah perforasi.[1.2]

Diagnosis Banding

Diagnosis banding penyakit Behcet di antaranya adalah Sweet syndrome, eritema multiformis, dan pemfigus.

Sweet Syndrome

Sweet syndrome atau acute febrile neutrophilic dermatosis adalah penyakit dengan karakteristik berupa demam, peningkatan hitung neutrofil, lesi kulit eritematosa (papul, nodul, dan plak), serta infiltrat difus yang terutama terdiri dari neutrofil yang berlokasi di dermis bagian atas tanpa adanya vaskulitis leukositoklastik. Gejala dan manifestasi klinis berespons sangat baik dengan pemberian terapi kortikosteroid sistemik.[12]

Eritema Multiformis

Eritema multiformis (erythema multiforme) merupakan penyakit langka yang terkait imun dengan manifestasi klinis berupa lesi kutaneus atau mukosa atau keduanya. Infeksi herpes simplex virus (HSV) merupakan faktor risiko infeksi utama terjadinya Erythema multiforme.[13]

Erythema multiforme didiagnosis terutama dengan melihat riwayat penyakit melalui anamnesa yaitu penyakit yang bersifat akut, dapat sembuh sendiri atau dapat bersifat episodik. Selain itu, dapat juga ditemukan tanda dan gejala infeksi yang berhubungan dengan EM yaitu infeksi HSV atau M. pneumoniae. Gambaran klinis lesi EM adalah lesi berbentuk target, papul atipikal, adanya lesi di mukosa atau kombinasi keduanya.[13]

Pemfigus

Pemfigus adalah istilah yang diberikan pada sekelompok penyakit autoimun yang dimediasi oleh IgG-mediated autoimmune diseases of stratified squamous epithelia, seperti kulit dan mukosa mulut, yang menyebabkan terjadinya acantholysis sehingga terjadi lecet dan erosi.[14]

Konfirmasi diagnosis dapat dilakukan dengan pemeriksaan histopatologi dengan ciri khas berupa acantholysis. Pemeriksaan imunofluoresensi dengan metode Direct immunofluorescence microscopy dengan sampel biopsi perilesional adalah tes diagnostik paling akurat untuk semua bentuk pemfigus.[14]

Pemeriksaan Penunjang

Belum terdapat pemeriksaan penunjang yang dapat menjadi baku emas standar diagnosis penyakit ini. Pemeriksaan penunjang yang ada saat ini berupa tes patergi dan biomarker inflamasi, tetapi keduanya tidak dapat mendiagnosis penyakit ini secara spesifik. Pemeriksaan penunjang lainnya berupa pemeriksaan laboratorium dan pencitraan dapat digunakan untuk menilai manifestasi dan tingkat keparahan penyakit ini.

Tes Patergi

Tes patergi positif dianggap satu-satunya pemeriksaan diagnostik yang tersedia untuk mendiagnosa penyakit Behcet. Patergi merupakan fenomena kutaneus yang dapat diamati tidak hanya pada penyakit Behcet, tapi juga pada pyoderma gangrenosum, sehingga hasil tes patergi yang positif tidak langsung dapat menentukan diagnosa pasti penyakit Behcet. Hasil tes yang negatif juga dapat terjadi pada individu dengan penyakit ini.[15]

Reaksi patergi dapat diamati dengan melakukan skin prick test dengan cara sedikit menusuk kulit pasien dengan jarum halus. Setelah 1 sampai 2 hari, reaksi patergi dinyatakan positif jika timbul benjolan kemerahan pada bekas tusukan.[15]

Namun, perlu diingat bahwa tidak terjadinya reaksi patergi juga tidak dapat menyingkirkan diagnosis penyakit Behcet. Tes ini positif pada 54% warga Iran yang mengalami penyakit Behcet, 44% warga Jepang, 40% warga Korea dan 34 % warga China.[15]

Biomarker Inflamasi

Peningkatan berbagai marker inflamasi bersifat sensitif namun tidak spesifik mengarah pada penyakit Behcet. Marker inflamasi yang meningkat antara lain adalah:

  • C-reactive protein
  • Erythrocyte sedimentation rate
  • Serum cytokines (TNF-a, IFNc,IL-1b, IL-6, dan IL-8)[1]

Pemeriksaan Laboratorium dan Pencitraan

Pemeriksaan darah lengkap dapat dilakukan untuk melihat ada tidaknya anemia akibat penyakit kronik. Pemeriksaan cairan sinovial dan cairan serebrospinal dapat menunjukkan adanya tanda inflamasi.

Pemeriksaan pencitraan dapat dilakukan untuk melihat keterlibatan organ:

  • Rontgen untuk menilai sendi
  • CT Scan kepala untuk menentukan ada tidaknya perdarahan, trombosis, dan iskemia

  • MRI atau MR Angiografi otak untuk menilai ada tidaknya vaskulopati serebral dan iskemia

  • Angiografi untuk menilai ada tidaknya aneurisma[1,3]

Pungsi lumbar dan arthrocentesis tidak bermanfaat untuk diagnosis penyakit Behcet, tetapi dapat dilakukan untuk menyingkirkan diagnosis banding penyakit ini.[1,3]

Kriteria Diagnosis

Diagnosis penyakit Behcet dabat dibantu dengan menggunakan kriteria yang dibuat oleh International Classifications Criteria for Behçet’s Disease.

Tabel 2. Kriteria Diagnosis Penyakit Behcet menurut International Classifications Criteria for Behçet’s Disease

Manifestasi Klinis Deskripsi Nilai
Stomatitis 2

Ulkus genital

 

2

Manifestasi okular

 

Uveitis anterior, uveitis posterior, vaskulitis retina

 

2
Lesi kulit

Pseudo folikulitis, aphtosis kulit, eritema nodosum

 

1

Manifestasi neurologis

 

1
Manifestasi vaskular Thrombosis arterial, deep vein thrombosis pada vena besar, flebitis, atau flebitis superfisial 1
Tes patergi positif 1

Diagnosis penyakit Behcet ditegakkan jika skor ≥ 4.[2,7]

Referensi

1.Zeidan,MJ et al. Behc¸et’s disease physiopathology: a contemporary review. Autoimmun Highlights (2016) 7:4. Available from : https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4751097/pdf/13317_2016_Article_74.pdf
2.Koné-Paut, Isabelle. Behçet’s disease in children, an overview. Pediatr Rheumatol Online J. 2016; 14: 10. Available from : https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4758175/
3. Adil, Abdullah and Quint, Jessilin M.Statpearl. Behcet Disease. 2019. Available from : https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK470257/
7. Dafatchi, F et al. The saga of diagnostic/classification criteria in Behcet’sdisease. Int J Rheum Dis. 2015 Jul;18(6):594-605. Available from : https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/25879654
8. Ishido T et al. Clinical manifestations of Behçet's disease depending on sex and age: results from Japanese nationwide registration. Rheumatology (Oxford). 2017 Nov 1;56(11):1918-1927. Available from : https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/28968732
9.Scherrer, MAR et al. Behçet's disease: review with emphasis on dermatological aspects. An Bras Dermatol. 2017 Jul-Aug; 92(4): 452–464. Available from : https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5595589/
10. Ferizi M et al. Behçet’s Disease – Case Presentation and Review Literature. Open Access Maced J Med Sci. 2018 Oct 25; 6(10): 1871–1874. Available from : https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6236042/
11. Skef, W et al. Gastrointestinal Behçet's disease: A review. World J Gastroenterol. 2015 Apr 7; 21(13): 3801–3812. Available from : https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4385527/
12. Cohen, PR. Sweet's syndrome--a comprehensive review of an acute febrile neutrophilic dermatosis. Orphanet J Rare Dis. 2007 Jul 26;2:34. Available from : https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/17655751
13. Sokumbi, Olayembi and Wetter DA. Clinical features, diagnosis, and treatment of erythema multiforme: a review for the practicing dermatologist. Int J Dermatol. 2012 Aug;51(8):889-902. Available from : https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/22788803
14. Kasperkiewicz, M et al. Pemphigus. Nat Rev Dis Primers. 2017 May 11; 3: 17026. Available from : https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5901732/
15. Woźniacka, Anna, et al. Morbus Behçet – a rare disease in Central Europe. Arch Med Sci. 2015 Dec 10; 11(6): 1189–1196. Available from : https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4697052/

Epidemiologi Penyakit Behcet
Penatalaksanaan Penyakit Behcet
Diskusi Terkait
dr. Velicia Irene Kesuma
07 Maret 2019
Konsul anak laki-laki 13 tahun dengan bengkak pada mulut dan nanah
Oleh: dr. Velicia Irene Kesuma
16 Balasan
Alo dokter mohon konsul pasien anak laki-laki 13 tahun dengan keluhan bengkak pada mulut dan keluar nanah dan air ludah menetes dari mulut. Tidak dapat...

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.