Diagnosis Penyakit Behcet
Karena belum adanya pemeriksaan diagnostik yang dapat menentukan penyakit ini, diagnosis penyakit Behcet dilakukan secara klinis dengan terlebih dahulu melakukan penapisan penyakit lainnya. Kriteria diagnosis yang digunakan adalah kriteria diagnosis berdasarkan International classifications criteria for Behçet’s disease.[1,3]
Anamnesis
Anamnesis yang dapat digali dari pasien dengan penyakit Behcet adalah riwayat episode relaps dan remisi pada manifestasi klinis yang dikeluhkan. Dokter harus menggali adanya gejala berikut ini:
- Seriawan/stomatitis rekuren disertai odynophagia (nyeri saat menelan)
- Halitosis
- Fotofobia
- Masalah penglihatan hingga kebutaan
- Nyeri sendi
- Lesi genital yang nyeri
- Gejala gastrointestinal: nyeri abdomen, perdarahan saluran cerna
- Gejala kardiovaskular: nyeri dada
- Gejala pulmonal: sesak napas[1,3]
Selain itu, perlu juga digali adanya riwayat keluhan serupa atau berbeda yang memiliki episode rekuren dan remiten yang khas sesuai penyakit Behcet, serta riwayat lesi atau ulkus pada kulit yang sulit sembuh akibat trauma minor.[1,2,15]
Pemeriksaan Fisik
Hasil pemeriksaan fisik yang ditemukan pada pasien penyakit Behcet sangat bervariasi. Manifestasi klinis yang ditemukan dapat timbul di hampir semua sistem vaskular tubuh. Manifestasi klinis tersebut memiliki karakteristik berupa keluhan yang hilang timbul dengan sendirinya secara terus-menerus. Namun, Behcet pada tahun 1937 berhasil menemukan manifestasi “khas” penyakit Behcet yaitu triple-symptom complex yang terdiri dari ulkus aftosa mulut (stomatitis/seriawan) rekuren, ulkus genitalia, dan lesi okular.[1]
Tabel 1. Tingkat Kekerapan Manifestasi Klinis Penyakit Behcet
Manifestasi | Prevalensi (%) |
Ulkus mulut Ulkus genital Okular Kulit Persendian Kardiovaskular Neurologis Gastrointestinal | 47-86 57-93 30-70 38-99 45-60 7-59 5-10 3-26 |
Sumber : Zeidan, 2016.[1]
Ulkus Mulut
Ulkus mulut adalah manifestasi yang paling pertama muncul pada 47-86% kasus. Pada masa lanjut, ulkus mulut dapat ditemukan pada seluruh pasien penyakit Behcet. Lesi memiliki dua bentuk penampilan yaitu bentuk lesi bulat dan lancip. Lesi tampak berbatas kemerahan, dengan lapisan pseudomembran putih keabuan atau kekuningan di bagian tengah lesi dengan dasar fibrinosa. Lesi dapat muncul secara tunggal atau multiple dan akan sembuh nyaris tanpa bekas.[1,2]
Ulkus Genitalia
Lesi pada ulkus genitalia sangat nyeri. Bentuk morfologinya menyerupai ulkus pada mulut pasien dengan ukuran yang lebih besar, lesi yang lebih dalam dan batas yang tidak beraturan. Lesi setelah sembuh akan memberikan tanda parut. Manifestasi ulkus genitalia ditemukan paling banyak pada pasien perempuan.[1,2,8]
Manifestasi Okular
Manifestasi okular pada penyakit Behcet umumnya menyerang retina dan uvea sehingga pasien sangat rentan untuk mengalami kebutaan (hingga 25%). Manifestasi okular biasanya muncul dalam 2 hingga 3 tahun setelah munculnya ulkus pada mulut atau genitalia pasien. Manifestasi klinis okular biasanya berupa uveitis nongranulomatosa yang menyerang segmen anterior, posterior atau keduanya (panuveitis) yang bersifat relaps.[1,2]
Manifestasi okular paling sering ditemukan pada pasien penyakit Behcet berjenis kelamin laki-laki. Manifestasi okular yang timbul ditandai dengan adanya hipopion pada segmen ruang anterior yang membaik dengan sendirinya namun akan mengalami rekurensi terus-menerus hingga timbul deformitas struktural yang ireversibel.[1,8]
Manifestasi okular lain yang dapat ditemukan pada pasien penyakit Behcet adalah iridocyclitis, keratitis, episcleritis, scleritis, vitritis, vitreous hemorrhage, retinal vasculitis, retinal vein occlusion, neovaskularisasi retina dan neuritis optik.[1]
Manifestasi Kutaneus
Manifestasi kutaneus yang biasa ditemukan pada pasien adalah lesi papulopustular (28–96 %) dan acne-like lesions. Lokasi predileksi lesi tersebar luas di wajah, tubuh tungkai hingga bokong pasien. Lesi kulit dikarakteristikkan oleh adanya thrombosis dan vaskulitis. Lesi awal penyakit Behcet didominasi oleh sebukan sel radang yang bersifat vaskulitis leukositoklastik atau reaksi neutrofilik vaskular, sedangkan lesi yang telah matur lebih didominasi oleh sebukan sel radang yang bersifat vaskulitis limfositik.[1.2]
Manifestasi Neurologis
Manifestasi neurologis akibat penyakit Behcet lebih sering menyerang sistem saraf pusat dibanding sistem saraf perifer. Nyeri kepala merupakan gejala paling sering yang ditemukan. Manifestasi neurologis dapat berupa manifestasi parenkimal, nonparenkimal serta campuran.
Pada manifestasi parenkimal, pasien dapat memperlihatkan manifestasi klinis meningoensefalitis subakut, ensefalopati, hemiparesis, hemisensory loss, kejang dan disfasia, dan perubahan status mental.[1,9]
Pada manifestasi nonparenkimal, keluhan lebih kepada masalah vaskular sistem saraf pusat. Contoh manifestasi klinis yang dapat ditemukan adalah hipertensi intrakranial dan aneurisma intrakranial. Selain itu, walau lebih jarang, manifestasi klinis berupa campuran parenkimal dan nonparenkimal juga pernah dilaporkan.[1,9]
Manifestasi Kardiovaskular
Penyakit Behcet vaskular umumnya berupa thromboflebitis superfisial dan deep venous thrombosis rekuren pada 30–40% pasien. Oklusi dan aneurisma arteri utama umumnya dapat menyebabkan perdarahan, infark serta organ failure. Bila terjadi ruptur aneurisma, prognosis dapat menjadi buruk.[1,2]
Bila penyakit Behcet bermanifestasi di jantung, maka dapat terjadi perikarditis, myokarditis, endokarditis, prolaps katup mitral, lesi katup jantung, thrombosis intrakardiak, fibrosis endomiokardial, myokardiopati, atau lesi arteri koroner. Manifestasi kardiovaskular lebih sering terjadi pada laki-laki dibanding perempuan.[1,10]
Manifestasi Artikular
Manifestasi artikular yang dapat ditemukan pada pasien penyakit Behcet antara lain arthralgia, monoarthritis atau polyarthritis. Non-erosive, non-deforming oligoarthralgia umumnya menyerang lutut, mata kaki, siku, dan pergelangan tangan. Karakteristik dari manifestasi artikular penyakit Behcet adalah adanya infiltrasi neutrofil dan sel leukosit mononuklear pada sinovium dan lesi pembuluh darah kecil dengan thrombosis.[1,2]
Manifestasi Gastrointestinal
Manifestasi gastrointestinal penyakit Behcet lebih sering ditemukan pada populasi Jepang. Manifestasi berupa inflamasi mukosa serta ulserasi sepanjang traktus gastronintestinal. Daerah yang paling sering terkena adalah bagian ileocecal (67%), sedangkan yang lebih jarang adalah esofagus (2-11%), kolon asenden dan kolon tranversal.[1,11]
Gejala klinis yang timbul dapat berupa anoreksia, vomitus, dispepsia, diare, melena, nyeri abdomen, dan yang lebih jarang namun fatal adalah perforasi.[1.2]
Diagnosis Banding
Diagnosis banding penyakit Behcet di antaranya adalah Sweet syndrome, eritema multiformis, dan pemfigus.
Sweet Syndrome
Sweet syndrome atau acute febrile neutrophilic dermatosis adalah penyakit dengan karakteristik berupa demam, peningkatan hitung neutrofil, lesi kulit eritematosa (papul, nodul, dan plak), serta infiltrat difus yang terutama terdiri dari neutrofil yang berlokasi di dermis bagian atas tanpa adanya vaskulitis leukositoklastik. Gejala dan manifestasi klinis berespons sangat baik dengan pemberian terapi kortikosteroid sistemik.[12]
Eritema Multiformis
Eritema multiformis (erythema multiforme) merupakan penyakit langka yang terkait imun dengan manifestasi klinis berupa lesi kutaneus atau mukosa atau keduanya. Infeksi herpes simplex virus (HSV) merupakan faktor risiko infeksi utama terjadinya Erythema multiforme.[13]
Erythema multiforme didiagnosis terutama dengan melihat riwayat penyakit melalui anamnesa yaitu penyakit yang bersifat akut, dapat sembuh sendiri atau dapat bersifat episodik. Selain itu, dapat juga ditemukan tanda dan gejala infeksi yang berhubungan dengan EM yaitu infeksi HSV atau M. pneumoniae. Gambaran klinis lesi EM adalah lesi berbentuk target, papul atipikal, adanya lesi di mukosa atau kombinasi keduanya.[13]
Pemfigus
Pemfigus adalah istilah yang diberikan pada sekelompok penyakit autoimun yang dimediasi oleh IgG-mediated autoimmune diseases of stratified squamous epithelia, seperti kulit dan mukosa mulut, yang menyebabkan terjadinya acantholysis sehingga terjadi lecet dan erosi.[14]
Konfirmasi diagnosis dapat dilakukan dengan pemeriksaan histopatologi dengan ciri khas berupa acantholysis. Pemeriksaan imunofluoresensi dengan metode Direct immunofluorescence microscopy dengan sampel biopsi perilesional adalah tes diagnostik paling akurat untuk semua bentuk pemfigus.[14]
Pemeriksaan Penunjang
Belum terdapat pemeriksaan penunjang yang dapat menjadi baku emas standar diagnosis penyakit ini. Pemeriksaan penunjang yang ada saat ini berupa tes patergi dan biomarker inflamasi, tetapi keduanya tidak dapat mendiagnosis penyakit ini secara spesifik. Pemeriksaan penunjang lainnya berupa pemeriksaan laboratorium dan pencitraan dapat digunakan untuk menilai manifestasi dan tingkat keparahan penyakit ini.
Tes Patergi
Tes patergi positif dianggap satu-satunya pemeriksaan diagnostik yang tersedia untuk mendiagnosa penyakit Behcet. Patergi merupakan fenomena kutaneus yang dapat diamati tidak hanya pada penyakit Behcet, tapi juga pada pyoderma gangrenosum, sehingga hasil tes patergi yang positif tidak langsung dapat menentukan diagnosa pasti penyakit Behcet. Hasil tes yang negatif juga dapat terjadi pada individu dengan penyakit ini.[15]
Reaksi patergi dapat diamati dengan melakukan skin prick test dengan cara sedikit menusuk kulit pasien dengan jarum halus. Setelah 1 sampai 2 hari, reaksi patergi dinyatakan positif jika timbul benjolan kemerahan pada bekas tusukan.[15]
Namun, perlu diingat bahwa tidak terjadinya reaksi patergi juga tidak dapat menyingkirkan diagnosis penyakit Behcet. Tes ini positif pada 54% warga Iran yang mengalami penyakit Behcet, 44% warga Jepang, 40% warga Korea dan 34 % warga China.[15]
Biomarker Inflamasi
Peningkatan berbagai marker inflamasi bersifat sensitif namun tidak spesifik mengarah pada penyakit Behcet. Marker inflamasi yang meningkat antara lain adalah:
- C-reactive protein
- Erythrocyte sedimentation rate
- Serum cytokines (TNF-a, IFNc,IL-1b, IL-6, dan IL-8)[1]
Pemeriksaan Laboratorium dan Pencitraan
Pemeriksaan darah lengkap dapat dilakukan untuk melihat ada tidaknya anemia akibat penyakit kronik. Pemeriksaan cairan sinovial dan cairan serebrospinal dapat menunjukkan adanya tanda inflamasi.
Pemeriksaan pencitraan dapat dilakukan untuk melihat keterlibatan organ:
- Rontgen untuk menilai sendi
CT Scan kepala untuk menentukan ada tidaknya perdarahan, trombosis, dan iskemia
MRI atau MR Angiografi otak untuk menilai ada tidaknya vaskulopati serebral dan iskemia
- Angiografi untuk menilai ada tidaknya aneurisma[1,3]
Pungsi lumbar dan arthrocentesis tidak bermanfaat untuk diagnosis penyakit Behcet, tetapi dapat dilakukan untuk menyingkirkan diagnosis banding penyakit ini.[1,3]
Kriteria Diagnosis
Diagnosis penyakit Behcet dabat dibantu dengan menggunakan kriteria yang dibuat oleh International Classifications Criteria for Behçet’s Disease.
Tabel 2. Kriteria Diagnosis Penyakit Behcet menurut International Classifications Criteria for Behçet’s Disease
Manifestasi Klinis | Deskripsi | Nilai |
Stomatitis | 2 | |
Ulkus genital
| 2 | |
Manifestasi okular
| Uveitis anterior, uveitis posterior, vaskulitis retina
| 2 |
Lesi kulit | Pseudo folikulitis, aphtosis kulit, eritema nodosum
| 1 |
Manifestasi neurologis
| 1 | |
Manifestasi vaskular | Thrombosis arterial, deep vein thrombosis pada vena besar, flebitis, atau flebitis superfisial | 1 |
Tes patergi positif | 1 |
Diagnosis penyakit Behcet ditegakkan jika skor ≥ 4.[2,7]