Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Penatalaksanaan Penyakit Behcet general_alomedika 2022-02-24T09:48:05+07:00 2022-02-24T09:48:05+07:00
Penyakit Behcet
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Penatalaksanaan Penyakit Behcet

Oleh :
dr. Reren Ramanda
Share To Social Media:

Penatalaksanaan penyakit Behcet memiliki tujuan utama untuk menginduksi dan mempertahankan remisi serta meningkatkan kualitas hidup pasien. Tata laksana juga diharapkan dapat mencegah komplikasi ireversibel dan eksaserbasi berat. Prinsip utama terapi adalah untuk menghilangkan reaksi inflamasi dan penggunaan terapi imunosupresan hanya digunakan pada kondisi berat, mengancam nyawa atau jika terdapat manifestasi klinis pada mukokutaneus dan artikular.[9,15]

Tata laksana yang diberikan dapat bervariasi tergantung pada lokasi manifestasi, tingkat berat ringannya penyakit, usia pasien saat onset penyakit pertama muncul, durasi penyakit dan frekuensi rekurensi.[9,15]

Pendekatan Terapi Berdasarkan Manifestasi Klinis Penyakit Behcet

Berikut gambaran pilihan terapi pasien berdasarkan manifestasi klinis yang ditimbulkan:

  • Manifestasi mukokutaneus: antibiotik topikal, kortikosteroid topikal, sucralfate
  • Manifestasi okular: kortikosteroid topikal ditambah dengan agen midriatik atau sikloplegik
  • Articular (arthritis): kolkisin, obat antiinflamasi nonsteroid, Benzathine penicillins
  • Manifestasi vaskular : kortikosteroid sistemik
  • Manifestasi sistem saraf pusat: kortikosteroid sistemik
  • Manifestasi gastrointestinal: Sulfasalazine, kortikosteroid[3]

Pada kehamilan, prednisolone adalah obat sistemik utama yang tidak memiliki efek samping berat pada kehamilan.[3]

Pada kasus persisten, berikut daftar obat yang dapat menjadi pilihan terapi kedua dan ketiga:

  • Imunomodulator, misalnya azathioprine atau cyclosporine

  • Imunosupresan, misalnya methotrexate atau cyclophosphamide

  • Anti-Tumor Necrosis Factor-α: infliximab[3]

Kortikosteroid

Kortikosteroid sistemik direkomendasikan oleh the European League Against Rheumatism (EULAR) untuk digunakan pada keadaan berat, atau gejala yang dapat mengancam nyawa seperti okular, vaskular, gastrointestinal, atau manifestasi neurologis. Jenis kortikosteroid yang direkomendasikan adalah methylprednisolone 1 gram/hari selama tiga hari, selanjutnya prednisone 1mg/kgBB/hari kemudian dosis diturunkan perlahan.[9,15]

Pada manifestasi klinis berupa ulkus oral atau genital ringan, dapat digunakan kortikosteroid topikal potensi tinggi (triamcinolone) selama masa prodromal. Pada ulkus yang lebih besar atau berat, injeksi  triamcinolone pada dasar ulkus dapat dilakukan. Kortikosteroid topikal oftalmik (betamethasone, dexamethasone) dapat digunakan pada kasus anterior uveitis ringan.[9,15,16]

Obat Antiinflamasi Nonsteroid

Obat antiinflamasi nonsteroid seperti indomethacin dapat diberikan untuk mengatasi reaksi inflamasi dan nyeri akibat manifestasi klinis persendian penyakit Behcet.[9]

Kolkisin

Kolkisin merupakan obat yang paling sering digunakan pada manifestasi mukokutaneus penyakit Behcet. Obat ini bekerja dengan menghambat kemotaksis neutrofil. Kolkisin juga efektif sebagai terapi untuk manifestasi arthritis, atau untuk mencegah terjadinya rekurensi ulkus oral. Dosis kolkisin pada ulkus aftosa oral adalah 0.6-1 mg, 2-3 kali sehari.[ 9,15]

Efek samping yang dilaporkan selama ini hanya bersifat ringan, yaitu efek samping gastrointestinal dan kerontokan rambut.[9,15]

Dapson

Dapson berperan memproteksi kerusakan jaringan dari reaksi oksidasi. Studi lain juga menunjukkan bahwa dapson dapat menghambat leukotrien 4 dan perlekatan neutrofil ke interleukin-stimulated endothelial cells sehingga bermanfaat pada penyakit Behcet dengan manifestasi kutaneus.[9]

Cyclosporine A

Cyclosporine merupakan inhibitor kalsineurin yang terutama diberikan pada pasien dengan manifestasi okular seperti uveitis. EULAR merekomendasikan obat ini tidak digunakan pada pasien dengan manifestasi sistem saraf pusat karena risiko neurotoksisitas kecuali adanya inflamasi intraokular pada pasien.[9,16]

Cyclosporine A juga bermanfaat pada kasus deep venous thrombosis akut dan kasus manifestasi mukokutaneus. Akan tetapi, karena efek samping dan toksisitasnya, pemberian obat ini harus dipantau ketat. Dosis obat yang dianjurkan adalah 5 mg/kg/hari pada manifestasi okular.[6,9]

Azathioprine

Penggunaan azathioprine pada manifestasi okular direkomendasikan oleh EULAR. Studi juga menunjukkan obat ini dapat menghambat perkembangan ulkus genital, arthritis, dan thrombophlebitis. Dosis azathioprine adalah 2.5 mg/kgBB/hari. Obat ini juga dapat menjadi modalitas terapi pada pasien dengan ulkus oral.[9,15]

Cyclophosphamide

Cyclophosphamide terutama diindikasikan pada manifestasi parenkimal dan pembuluh darah besar sistem saraf pusat. EULAR menyarankan penggunaannya pada kasus thrombosis vena cava bagian thrombosis atau Sindrom Budd-Chiari. Dosis Cyclophosphamide per oral adalah 2 mg/kgBB/hari atau bila secara intravena 750 mg/m2 sampai 1 gram/m2 setiap 4 minggu.[9,15]

Thalidomide

Thalidomide efektif sebagai terapi ulkus orogenital dengan dosis 100mg/hari, tetapi beberapa studi menyarankan perlunya dosis rumatan untuk mencegah rekurensi. Beberapa studi juga menyebutkan efektivitas obat ini dalam terapi manifestasi klinis penyakit Behcet berupa kolitis dengan rentang dosis 100-300 mg/hari.[9,15]

Methotrexate

Modalitas terapi ini diindikasikan pada manifestasi okular atau neurologis. Dosis methotrexate yang diberikan adalah 7.5–20 mg, 1 x/minggu, per oral, selama 4 minggu.[9]

Antikoagulan

EULAR tidak merekomendasikan pemberian antikoagulan pada deep venous thrombosis dan lesi arterial pada penyakit Behcet. Pemberian antikoagulan untuk penyakit ini masih bersifat kontroversial dan memerlukan penelitian lebih lanjut.[9]

Tumor Necrosis Factor-Alfa Inhibitors

Obat ini diindikasikan pada kasus refrakter manifestasi okular, saat ini berbagai studi masih meneliti efektivitasnya pada manifestasi klinis lainnya pada pasien penyakit Behcet.[9]

Infliximab

Beberapa laporan kasus melaporkan efikasi obat ini sebagai terapi manifestasi arthritis dan okular, intestinal, neurologis, dan vaskular penyakit Behcet. Dosis yang diberikan adalah 5 mg/kgBB IV, setiap 6-8 minggu. Efek samping yang dilaporkan selama ini hanya bersifat ringan.[9]

Etanercept

Obat ini satu-satunya TNF-alpha inhibitor yang berdasarkan studi acak terkontrol memiliki efikasi menekan manifestasi mukokutaneus, mengurangi frekuensi rekurensi ulkus aftosa, lesi papular dan pustular, dan arthritis, tetapi tidak menekan reaksi patergi.[9]

Interleukin-1 Inhibitors

Ada tiga jenis inhibitor interleukin-1 (anti-IL1) yang telah diuji pada pasien penyakit Behcet, yaitu Gevokizumab, Canakinumab dan Anakinra. Masih terus dilakukan studi lebih mendalam dalam efektivitas obat-obat ini serta kemungkinan efek samping yang ditimbulkan.[9]

Interferon Alfa

Interferon alfa (IFN alpha) menunjukkan efektivitasnya dalam terapi manifestasi mucocutaneous manifestations dalam sebuah studi acak terkontrol, manifestasi persendian, manifestasi ocular dan manifestasi neurologis. Pemberiannya melalui subkutan dan tidak boleh diberikan Bersama dengan azathioprine, karena akan meningkatkan risiko supresi myelum, atau pada pasien dengan riwayat depresi atau psikosis kecuali tidak ada modalitas terapi lain yang tersedia.[6,9]

Apremilast

Obat ini merupakan inhibitor phosphodiesterase 4, pemberiannya melalui rute per oral. Studi menunjukkan bahwa obat ini efektif pada manifestasi ulkus oral.[6,9]

Intervensi Bedah

Intervensi bedah digunakan sebagai pilihan terakhir jika terapi medikamentosa tidak berhasil. Intervensi bedah diindikasikan pada kasus penyakit Behcet dengan manifestasi vaskular yang luas serta gagal dengan terapi medikamentosa.[3]

Pencegahan

Untuk mencegah berulang dan bertambah beratnya keadaan stomatitis aftosa rekuren pada pasien dengan penyakit Behcet, pasien harus rajin menjaga kebersihan rongga mulutnya. Pasien dapat diresepkan antimicrobial mouth rinse seperti chlorhexidine, tetracycline dan triclosan. Pemberian kortikosteroid topikal potensi tinggi juga bermanfaat selama masa prodromal.[9]

Referensi

3. Adil, Abdullah and Quint, Jessilin M.Statpearl. Behcet Disease. 2019. Available from : https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK470257/
6. Nair,JR and Mootsm, RJ. Behcet's disease. Clin Med (Lond). 2017 Feb; 17(1): 71–77. Available from : https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6297594/
9.Scherrer, MAR et al. Behçet's disease: review with emphasis on dermatological aspects. An Bras Dermatol. 2017 Jul-Aug; 92(4): 452–464. Available from : https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5595589/
15. Woźniacka, Anna, et al. Morbus Behçet – a rare disease in Central Europe. Arch Med Sci. 2015 Dec 10; 11(6): 1189–1196. Available from : https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4697052/
16. Rokutanda Ryo et al. Update on the diagnosis and management of Behçet’s disease. Open Access Rheumatol. 2015; 7: 1–8. Available from : https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5045120/

Diagnosis Penyakit Behcet
Prognosis Penyakit Behcet
Diskusi Terkait
dr. Velicia Irene Kesuma
07 Maret 2019
Konsul anak laki-laki 13 tahun dengan bengkak pada mulut dan nanah
Oleh: dr. Velicia Irene Kesuma
16 Balasan
Alo dokter mohon konsul pasien anak laki-laki 13 tahun dengan keluhan bengkak pada mulut dan keluar nanah dan air ludah menetes dari mulut. Tidak dapat...

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.