Patofisiologi Penyakit Behcet
Patofisiologi penyakit Behcet berupa reaksi autoimun yang terjadi melalui interaksi antara faktor risiko imunologis dan faktor risiko genetik. Secara imunologis, terjadi reaksi khas yang dikenal sebagai reaksi patergi. Sementara itu, faktor genetik yang diketahui berperan besar terhadap penyakit ini adalah gen HLA-B51.
Imunologi
Proses autoimun pada penyakit Behcet terjadi bila individu yang memiliki faktor genetik terpicu oleh faktor eksternal seperti infeksi. Proses autoimun yang terjadi bersifat khas, dikenal sebagai reaksi patergi. Pada reaksi awal (4 jam pertama) patergi, reaksi inflamasi dimediasi oleh neutrofil dan limfosit tanpa adanya gambaran vaskulitis. Setelah itu, dermis diinfiltrasi terutama oleh sel mononuklear yang terdiri dari limfosit T dan monosit/makrofag.[2,4]
Peranan Neutrofil
Neutrofil hanya berjumlah kurang dari 5% pada fase infiltrasi dermis. Diduga reaksi hiperkemotaksis neutrofil berperan menjadi pemicu reaksi inflamasi penyakit Behcet.[2,4]
Aktivasi neutrofil juga dipengaruhi oleh monosit, natural killer(NK) cells, dan T helper (TH) -17 cells. Interleukin (IL)-21 kemudian juga meningkat jumlahnya akibat pengaruh TH-1 cells, peningkatan jumlah TH-17 cells, meningkatkan jumlah sekresi IL-17A dan menurunkan jumlah regulatory T cells (Tregs).[2]
Aktivasi Abnormal Limfosit T dan Sitokin Inflamasi lainnya
Pada tahapan reaksi patogenesis selanjutnya, peranan neutrofil digantikan oleh limfosit T yang teraktivasi secara tidak normal. Berbagai sitokin inflamasi seperti (IFN-γ and TNF-α) juga ikut teraktivasi yang kemudian merangsang pengeluaran IL-12 yang kemudian akan merangsang pengeluaran T helper 1.[2,4]
Beberapa ahli menyebutkan bahwa lesi awal penyakit Behcet menunjukkan gambaran berupa vaskulitis leukositoklastik atau reaksi vaskular neutrofilik, sedangkan lesi yang lebih lama memperlihatkan gambaran vaskulitis limfositik.[5]
Genetik
Penyakit Behcet memiliki angka prevalensi yang lebih tinggi di negara-negara sepanjang jalur sutra kuno ‘Silk Road’ dari Jepang hingga Mediterania. Studi menunjukkan bahwa gen HLA-B51 berhubungan dengan kejadian penyakit Behcet pada berbagai populasi. Rasio positif HLA-B51 pada pasien penyakit Behcet adalah 60%.[2,4]
Selain gen HLA-B51, gen alel HLA kelas I lain seperti A26, B15, B27, dan B56 juga merupakan faktor risiko genetik terhadap kejadian penyakit Behcet.[2,4]