Prognosis Osteoporosis
Prognosis osteoporosis ditentukan oleh penegakan diagnosis dan terapi yang tepat, serta kepatuhan berobat pasien. Ketiga aspek ini akan menurunkan risiko komplikasi osteoporosis, yaitu fraktur vertebra, fraktur nonvertebra, dan fraktur pinggul. [1,14]
Komplikasi
Komplikasi utama osteoporosis yaitu fraktur. Fraktur dapat terjadi pada berbagai regio tulang. Fraktur menurunkan kualitas hidup. Rasa nyeri, penurunan mobilitas, serta hambatan dalam menjalankan aktivitas sehari-hari akan mempengaruhi kualitas hidup.
Imobilisasi akibat fraktur dapat memicu komplikasi lainnya seperti ulkus dekubitus dan tromboemboli vena. Fraktur vertebra dan pinggul merupakan fraktur dengan insiden mortalitas yang cukup tinggi. [1,4,8]
Terkait pengobatan, beberapa laporan kasus melaporkan komplikasi fraktur atipikal subtrochanter pada pasien yang mengonsumsi bihosphonates. FDA tahun 2010 mengumumkan bahwa penggunaan bisphosphonates belum diketahui secara pasti menjadi penyebab fraktur atipikal subtrochanteric dan diafisis femur. Oleh karena itu terapi bisphosphonate tetap disarankan oleh FDA untuk dilanjutkan. Pasien harus diberitahu secara rinci mengenai manfaat dan risiko penggunaan bisphosphonate. Evaluasi harus dilakukan segera untuk memastikan ada tidaknya fraktur femur pada pasien dengan keluhan nyeri paha atau selangkangan. [31]
Prognosis
Prognosis osteoporosis tergantung pada kecepatan diagnosis serta ketepatan dan kepatuhan pasien menjalani pengobatan. Peningkatan kepadatan massa tulang dapat tercapai dengan pengobatan yang tepat sehingga risiko fraktur juga berkurang. Pada pasien yang mengalami fraktur osteoporosis, komplikasi berupa disabilitas hingga kematian mungkin terjadi. [4,15]