Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Edukasi dan Promosi Kesehatan Ventilator-Associated Pneumonia general_alomedika 2022-10-12T14:44:38+07:00 2022-10-12T14:44:38+07:00
Ventilator-Associated Pneumonia
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Edukasi dan Promosi Kesehatan Ventilator-Associated Pneumonia

Oleh :
dr.Krisandryka
Share To Social Media:

Edukasi dan promosi kesehatan terkait ventilator-associated pneumonia (VAP) meliputi edukasi tenaga kesehatan mengenai pencegahan VAP. Strategi pencegahan VAP yang paling efektif yang dapat diterapkan institusi adalah mengurangi paparan faktor risiko, yang disebabkan oleh prosedur intubasi.

Edukasi Tenaga Kesehatan

Dalam studi oleh Babcock et al, dilakukan program edukasi pada perawat ICU dan terapis pernapasan mengenai praktik pencegahan VAP yang meliputi pemberian modul dan pemasangan poster-poster terkait pencegahan VAP di ICU dan departemen respiratory care. Studi tersebut menunjukkan intervensi edukasi berkaitan dengan penurunan angka VAP di ICU.[14]

Strategi Pencegahan VAP Oleh Staf ICU

Adapun strategi pencegahan terhadap VAP yang dapat diterapkan oleh staf ICU, berupa:

  • Kebijakan cuci tangan menggunakan produk berbahan dasar alkohol
  • Early discontinuation peralatan invasif

  • Mengurangi angka re-intubasi
  • Memposisikan pasien semi-recumbent (30-45 derajat)
  • Tekanan cuff endotracheal tube ~20 cmH2O
  • Trakeostomi dini[4]

Strategi Pencegahan VAP Oleh Staf Institusi Rumah Sakit

Adapun strategi pencegahan VAP yang dapat diterapkan oleh staf institusi rumah sakit, berupa:

  • Program profiling patogen dan membuat antibiogram
  • Program edukasi rutin untuk mengurangi pemberian antibiotik yang tidak perlu
  • Memperbanyak penggunaan ventilasi tekanan positif non-invasif (NIPPV)
  • Menggunakan jenis endotracheal tube (ETT) yang berpotensi mengurangi risiko VAP, seperti ETT polyurethane-cuffed, ETT berlapis perak/antibiotik, ETT yang dapat mengaspirasi sekresi subglotis (ETT HI-LO)
  • Kebijakan dekontaminasi oral
  • Penyapihan dan ekstubasi dini
  • Pengurangan dosis sedasi harian[4]

Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

Upaya pencegahan VAP yang paling efektif adalah mengurangi paparan faktor risiko, yang disebabkan oleh prosedur intubasi. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah menghindari intubasi sebisa mungkin, dan menerapkan protokol sedasi dan penyapihan untuk memperpendek waktu ventilasi mekanik. Tenaga kesehatan wajib mengenakan sarung tangan dan menerapkan cara cuci tangan yang benar untuk membantu mencegah infeksi.[3,6]

Pencegahan Inhalasi/ Mikroaspirasi dari Saluran Napas Atas

Mikroaspirasi atau inhalasi sekret dari saluran napas atas merupakan mekanisme utama terjadi ventilator-associated pneumonia (VAP). Beberapa upaya untuk menurunkan risiko infeksi nosokomial pada pasien dengan ventilator di antaranya:

  • Mempertahankan tekanan cuff endotracheal ≥20 cmH2O untuk mencegah kebocoran
  • Membatasi penggunaan obat-obatan sedatif dan agen paralitik yang dapat menekan refleks batuk
  • Mengurangi frekuensi suction trakeal yang tidak diperlukan
  • Menghindari over distensi gaster

Durasi penggunaan ventilator juga berpengaruh pada faktor risiko kejadian VAP. Usaha untuk weaning dari ventilator setiap harinya dapat menurunkan insidensi dari VAP.

Posisi semi recumbent (45o) dapat mencegah refluks gastroesofageal, sehingga risiko aspirasi lebih rendah daripada posisi berbaring. Setiap pasien direkomendasikan untuk dalam posisi semi rekumben selama tidak terdapat kontraindikasi.

Penggunaan kinetic beds, yakni tempat tidur yang memfasilitasi pergerakan rotasi lateral secara kontinu dapat memperbaiki drainase sekret dan mengurangi risiko aspirasi. Identifikasi dan penatalaksanaan awal terhadap disfagia, terutama pada pasien lanjut usia dan pasien dengan riwayat stroke atau operasi, merupakan salah satu hal penting untuk mencegah kejadian aspirasi.[12,21]

Penggantian Sirkuit dari Ventilator

Penggantian sirkuit dari ventilator tidak perlu dilakukan kurang dari 1 minggu. Berdasarkan sebuah studi, penggantian terlalu sering, kurang dari 1 minggu, tidak menunjukkan hasil yang lebih baik dalam mencegah infeksi. Penggantian lebih cepat bila didapatkan kontaminasi oleh secret purulent, muntahan, atau darah. Penggunaan heat and moisture exchanger (HME) dengan filter bacterial lebih direkomendasikan.[19,20,21]

Dekontaminasi Orofaring dan Saluran Pencernaan

Upaya lain yang dapat mengurangi kejadian VAP dan pneumonia nosokomial pada pasien kritis adalah dekontaminasi orofaring dan/atau saluran pencernaan atau selective decontamination of the digestive tract (SDD). Namun, upaya ini masih menimbulkan banyak kontroversi apakah efektif dan harus dilakukan. Metode potensial yang digunakan termasuk antiseptik orofaring seperti chlorhexidine, dekontaminasi selektif dengan antibiotik nonabsorbable diterapkan di orofaring dan peroral, dengan atau tanpa antibiotik intravena.[12,21]

Referensi

3. Charles MP, Kali A, Easow JM, et al. Ventilator-associated pneumonia. Australas Med J. 2014;7(8):334-344. doi:10.4066/AMJ.2014.2105
4. Kalanuria AA, Ziai W, Mirski M. Ventilator-associated pneumonia in the ICU. Crit Care. 2014 Mar 18;18(2):208. doi: 10.1186/cc13775. Erratum in: Crit Care. 2016;20:29. Zai, Wendy [corrected to Ziai, Wendy]. PMID: 25029020; PMCID: PMC4056625.
6. Timsit JF, Esaied W, Neuville M, et al. Update on ventilator-associated pneumonia. F1000Res. 2017;6:2061. Published 2017 Nov 29. doi:10.12688/f1000research.12222.1
12. Kalil AC, Metersky ML, Klompas M, et al. Management of Adults With Hospital-acquired and Ventilator-associated Pneumonia: 2016 Clinical Practice Guidelines by the Infectious Diseases Society of America and the American Thoracic Society. Clin Infect Dis. 2016 Sep 1;63(5):e61-e111. doi: 10.1093/cid/ciw353. Epub 2016 Jul 14. Erratum in: Clin Infect Dis. 2017 May 1;64(9):1298. Erratum in: Clin Infect Dis. 2017 Oct 15;65(8):1435. Erratum in: Clin Infect Dis. 2017 Nov 29;65(12):2161. PMID: 27418577; PMCID: PMC4981759.
19. Modi AR & Kovacs CS. Hospital-acquired and ventilator-associated pneumonia: Diagnosis, management, and prevention. Cleveland Clinic Journal of Medicine. 2020. 87(10): 633-639.
20. Rattani S, Farooqi J, Jabeen G, Chandio S, Kash Q, Khan A, Jabeen K. Evaluation of semi-quantitative compared to quantitative cultures of tracheal aspirates for the yield of culturable respiratory pathogens – a cross-sectional study. BMC Pulmonary Medicine. 2020. 20(284):1-7.
21. Klompas M. Risk factors and prevention of hospital-acquired and ventilator-associated pneumonia in adults. Uptodate. 2021.

Prognosis Ventilator-Associated ...

Artikel Terkait

  • Menghadapi Resistensi Antibiotik di ICU e-Course
    Menghadapi Resistensi Antibiotik di ICU e-Course
Diskusi Terbaru
Anonymous
Hari ini, 05:25
Apakah dokter dengan str yang sudah lama mati bisa daftar alomedika
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alodok 👋 mau bertanya, ayah saya memiliki str yang sudah mati lama sekali, apakah bisa beliau mendaftar di alomedika untuk mendapatkan SKP? Terima kasih
dr.Dizi Bellari Putri
Kemarin, 16:09
Jangan Bingung Lagi saat Menangani Pasien Kegawatdaruratan Mata, Ikuti Tips dari Dokter Ini, Yuk!
Oleh: dr.Dizi Bellari Putri
1 Balasan
ALO Dokter!Dokter pernah gak, merasa gak percaya diri saat menanganani kasus gawat darurat? Padahal, kalau ditangani secara tidak tepat, kasus gawat darurat...
dr. Hudiyati Agustini
Kemarin, 08:32
Red Flag Mual Muntah pada Ibu Hamil - Artikel SKP Alomedika
Oleh: dr. Hudiyati Agustini
1 Balasan
ALO Dokter!Ibu hamil merasa mual dan muntah sudah biasa, tetapi mual muntah berlebih dapat berdampak penurunan berat badan dan kehilangan cairan yang dapat...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.